Pengendalian Radiasi Pengendalian Lingkungan

2.3.3 Pengendalian Radiasi

Pada penggendalian jenis ini, nyamuk jantan dewasa diradiasi dengan bahan radioaktif sehingga menjadi mandul. Kemudian nyamuk jantan yang sudah mandul itu akan dilepas ke alam bebas sehingga, meskipun kawin dengan nyamuk dewasa betina, nyamuk tersebut tidak akan dapat mengasilkan telur yang fertile. Nyamuk betina hanya kawin satu kali seumur hidup, maka nyamuk betina yang kawin dengan nyamuk jantan yang mandul tadi tidak akan dapat menghasilkan keturunan Soegijanto, 2004. Cara radiasi dapat dilakukan pada stadium telur, larva, pupa atau dewasa tetapi, hasil optimum dapat diperoleh apabila radiasi dilakukan pada stadium pupa. Stadium pupa merupakan stadium perkembangan dimana terjadi transformasiperkembangan organ muda menjadi organ dewasa. Pada stadium ini umumnya spermatogenesis dan oogenesis sedang berlangsung. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa radiasi pada dosis 65 Gy yang dilakukan pada stadium pupa nyamuk A. aegypti sudah bisa memandulkan 98,53 dan 100 dengan radiasi 70 Gy. Umur pupa pada saat diradiasi memiliki kepekaan yang berbeda-beda, semakin tua, kepekaannya terhadap radiasi akan semakin menurun Nurhayati, 2005.

2.3.4 Pengendalian Lingkungan

Manajemen lingkungan mencakup semua perubahan yang dapat mencengah atau meminimalkan perkembangbiakan vektor sehingga kontak antara vektor dengan manusia berkurang WHO, 2005. Ada beberapa cara pengendalian lingkungan antara lain dengan mencengah nyamuk kontak dengan manusia yaitu dengan memasang kawat kasa pada lubang Universitas Sumatera Utara ventilasi rumah, jendela dan pintu. Seperti program pemerintah yang dikenal dengan gerakan 3M yaitu : 1 menguras tempat penampungan air dengan menyikat dinding bagian dalam dan menyikat paling sedikit seminggu sekali, 2 menutup tempat penampungan air dengan rapat sehingga nyamuk dewasa tidak dapat masuk, 3 menanammenimbun barang bekassampah yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk Soegijanto, 2006. Badan Kesehatan Dunia pada 1982 telah menetapkan 3 jenis manajemen lingkungan Soegijanto, 2006 : 1. Modifikasi Lingkungan : perubahan fisik jangka panjang dari tempat perindukan nyamuk. Misalnya : pengaturan sistem irigasi, penimbunan tempat-tempat yang dapat menampung air dan tempat-tempat pembuangan sampah, pengaliran air yang tergenang. 2. Manipulasi Lingkungan : perubahan sementara pada tempat perindukan nyamuk sehingga menjadi kondisi yang tidak disukai nyamuk dalam perkembangbiakannya. Misalnya : melubangi pot bunga, mencabuti tumbuhan yang tumbuh di kolam, dll. 3. Perubahan pada habitat atau perilaku manusia : upaya untuk mengurangi kontak manusia dengan vektor patogen.

2.4 Gambaran Umum mengenai Insektisida Nabati