Andi Kiswanto, 2014 PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA
Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
a. Orientasi Program yaitu landasan pembuatan program penelitian yang
mengacu pada teori identitas Marcia sebagai pedoman utama. b.
Rasional dan Asumsi Program menjelaskan mengenai pandangan teori identitas terhadap manusia khususnya dalam mengembangkan identitas karier
yang menitikberatkan pada pemaknaan atau disebut sebagai eksplorasi dan komitmen.
c. Tujuan program yaitu menerapkan pendekatan teori identitas untuk
mengembangkan identitas karier mahasiswa. d.
Peran konselor yaitu menjabarkan tugas-tugas konselor dalam melaksanakan program pribadi dari mulai persiapan, pelaksanaan dan evaluasi program.
e. Kompetensi konselor yaitu menjelaskan kemampuan-kemampuan konselor
dalam melaksanakan program bimbingan karier dalam penelitian ini. f.
Struktur dan tahapan program yaitu menjelaskan dengan rinci tahapan, tujuan, deskripsi kegiatan, dan system penunjang pelaksanaan program .
g. Evaluasi program yaitu mecakup evaluasi proses dan hasil.
h. Indikator
pencapaian pelaksanaan
program bimbingan
karier dalam
mengembangkan identitas karier mahasiswa
2. Isi Program
Program bimbingan karier merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman tentang dirinya, kemampuan mengembangkan
potensi dirinya dan memecahkan masalah-masalah yang dialaminya terutama dalam bidang karier.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah kepada pencapaian karier yang mantap, dengan memperhatikan keunikan karakteristik karier serta
ragam permasalahan yang dialami Syamsu Yusuf, 2009:53. Program bimbingan karier dalam penelitian ini didasarkan pada teori identitas yang bertujuan untuk
membantu mahasiswa
dalam mengembangkan
identitas karier.
Kegiatan pengembangan dilakukan melalui kegiatan pelayanan bimbingan yang berkenaan
dengan masalah karier.
Andi Kiswanto, 2014 PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA
Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
Proses belajar karier dalam pendekatan teori identitas menurut Loedwijk Meijers, 1998 membedakan enam dasar kondisi untuk menjadikannya sebagai
situasi belajar, yang dia sebut sebagai lingkungan pembelajaran yang kuat, yaitu : 1.
Lingkungan pembelajaran yang kuat ,yang pertama harus berfungsi dengan baik, keadaan dan situasinya harus menyerupai yang sebenarnya yang akan
dimasuki oleh mahasiswa. 2.
Lingkungan pembelajaran yang kuat harus seperti kehidupan. Mahasiswa harus dikondisikan agar selalu waspada terhadap apa yang dia bisa dan tidak bisa dia
lakukan oleh pengetahuan yang telah dimilikinya, lalu bagaimana dan kapan dia bisa menggunakan keterampilannya.
3. Lingkungan pembelajaran yang kuat merangsang untuk melakukan suatu
aktifitas, lingkungan tersebut menstimulasi interaksi yang terintegrasi dengan mata kuliah yang dipelajari.
4. Lingkungan pembelajaran yang kuat menyediakan pelatihan dan model
perilaku, gurudosen dikhususkan untuk menjadi sebagai seorang pelatih. 5.
Lingkungan pembelajaran yang kuat mengajarkan mahasiswa bagaimana cara belajar. Pembelajaran tidak dilakukan dengan mengajarkan meta kognitif
kecuali jika diperlukan, tapi pembelajaran dilakukan dengan membiarkan mahasiswa untuk bertanggung jawab atas apa yang dipelajari.
6. Lingkungan pembelajaran yang kuat secara sistematis mengembangkan
kesadaran terhadap kemampuan yang dimiliki mahasiswa. Perhatian konstan harus diberikan kepada mahasiswa agar mahasiswa menikmati dan termotivasi,
tapi mahasiswa juga harus diberikan alat yang memungkinkan mereka untuk bisa melihat perkembangan yang telah mereka buat, yang memungkinkan
mereka untuk mengembangkan perasaan akan kompetensi yang mereka miliki. Struktur dan tahapan program bimbingan karier berdasarkan teori identitas
untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa dilakukan secara berkala sesuai dengan hasil dari pencapaian di setiap tahapannya. Seluruh kegiatan layanan
bimbingan dilakukan di dalam kelas dengan durasi waktu 1x pertemuan dihitung 50 menit.
Andi Kiswanto, 2014 PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA
Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
Adapun deskrpsi kegiatan program sebagai berikut.
Tabel 3.11 Struktur dan Tahapan Program Bimbingan Karier untuk
Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa No. Tahap Layanan
Tujuan Sistem
Penunjang
1. Tahap I
Orientasi, Pre Test
1x pertemuan 1.
Mahasiswa memahami tujuan umum dan garis besar layanan
2. Mahasiswa memahami tujuan
pengungkapan tentang identitas karier
Instrumen Identitas Karier
Mahasiswa
2. Tahap II
2x pertemuan “Pengetahuan
diri” 1.
Mahasiswa mampu menilai kebutuhan dan kemampuan diri
dengan tepat dan menyadari kesempatan yang ada di
masyarakat dunia kerja
2. Mahasiswa berdiskusi dengan
temannya mengenai pengetahuan sifat-sifat dirinya
3. Mahasiswa mampu memecahkan
permasalahan pribadi 4.
Mahasiswa mengetahui apa yang harus dilakukan berdasarkan
penilaian diri yang sudah dilakukan
SKLBK Johari Windows
Metode: diskusi, dialog, refleksi
dan penugasan.
3. Tahap III
2x pertemuan “Jejak Karier
Keluarga” 1.
Mahasiswa mengetahui kegiatan-kegiatan yang dapat
mendukung pencarian informasi karier
2. Mahasiswa memiliki
pengetahuan terhadap karier dalam keluarga
3. Mahasiswa menyadari berbagai
pekerjaan-pekerjaan yang potensial
SKLBK Genogram
Metode: diskusi, dialog, refleksi
dan penugasan.
4. Tahap IV
2x pertemuan “Peta Konsep
Karier” 1.
Keputusan terhadap pekerjaan yang diinginkan yang dijadikan
tujuan karier 2.
Menyadari berbagai hal yang mempengaruhi karier
SKLBK Mind Map
Metode: diskusi, dialog, refleksi
dan penugasan.
Andi Kiswanto, 2014 PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA
Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
5. Tahap IV
1x pertemuan “Aku Apa
Adanya” 1.
Mahasiswa memahami berbagai macam bentuk emosi
2. Mahasiswa memiliki
keterampilan dalam merasakan dan mengelola emosi
3. Mahasiswa memiliki sikap
percaya diri dan ketenangan pada pilihan kariernya
SKLBK Story Telling
Metode: diskusi, dialog, refleksi
dan penugasan.
6. Tahap V
1x pertemuan “Berkomunikasi”
1. Mahasiswa menyadari siapa saja
yang dapat membantu terhadap pilihan kariernya
2. Mahasiswa memiliki sosok yang
dapat dijadikan inspirasi 3.
Mahasiswa memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik SKLBK
Bedah Film Metode: diskusi,
dialog, refleksi dan penugasan.
7. Tahap VI
1x pertemuan “Rencana masa
depan” 1.
Mahasiswa memiliki rencana jangka pendek, menengah dan
jangka panjang 2.
Mahasiswa memiliki target- target yang harus dicapai
3. Mahasiswa memiliki tujuan
karier yang jelas dan realistis SKLBK
Metode: diskusi, dialog, refleksi
dan penugasan.
8. Tahap VII
1x pertemuan “Alasan untuk
selalu tetap” 1.
Mahasiswa mampu bertahan terhadap pilihan kariernya
2. Mahasiswa mampu menyusun
beberapa pertanyaan dan jawaban sebagai penjelasan
pemilihan karier
3. Mahasiswa mampu menyusun
berbagai hal yang mungkin akan menjadi hambatan dalam karier
dan bagaimana penanganannya SKLBK
Metode: diskusi, dialog, refleksi
dan penugasan.
9. Tahap VIII
Refleksi Akhir, Post Test
1x pertemuan 1.
Menganalisis hasil perolehan tes dan membandingkan dengan
pencapaian di awal pertemuan. 2.
Penjelasan hasil Instrumen
Identitas Karier Mahasiswa
Keterangan : Pertemuan setiap layanan tertuang dalam SKLBK
3. Uji Kelayakan Program