Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
komunikasi skill
6. Membuat rencana
hidup -
Lebih mudah merencanakan
daripada mempraktekka
n
- Hidup itu
singkat Dapat
mencapai tujuan dan
rencana yang telah dibuat
- mungkin sekali-
kali akan coba -
tidak akan melakukan hal
lain di luar rencana yang
telah dibuat
7. Membuat
penjelasan dan alasan untuk tetap
bertahan -
Plin plan -
Mudah tergoda untuk bermain
daripada kuliah
Dapat membuat
penjelasan untuk tetap
bertahan Akan
mempraktekkannya jika nanti ada
godaan
4. Efektifitas Program Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa
Sebelum dilakukan pengujian efektivitas, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai prasyarat. Hasil keduanya menunjukkan
bahwa data memiliki distribusi normal dan varians yang homogen. Selanjutnya dilakukan uji efektivitas hasil pretest dan posttest, dapat dilihat dalam tabel 4.5
berikut.
Tabel 4.8 Hasil Uji Paired T Test Hasil Pretest Dan Posttest
No Kondisi Mean StDev Min Max
Paired T Test T
df Sig. 2-
tailed
1 Pretest
113,66 8,36
91 135
4,820 31
,000 2
Posttest 134,28 14,2
108 173
3 Gain
20,62 5,84
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.5 diperoleh p=0,000 dengan =0,05.
Selain itu, hasil uji t berpasangan juga menunjukkan bahwa t hitung 4,820 lebih besar dari t tabel 2,037 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara
kondisi responden sebelum dengan sesudah memperoleh program bimbingan karier. Dapat dikatakan program bimbingan karier efektif untuk meningkatkan
identitas karier mahasiswa.
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
Secara umum terdapat peningkatan perolehan uji statistik antara pretest dan posttest pada profil identitas karier mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi
tahun akademik 20132014 dimana pada saat pretest rata-ratanya 113,66 menjadi 134,28 pada saat posttest begitu pula dengan skor standar deviasi, skor minimal
dan skor maksimalnya terdapat perubahan yang signifikan. Lebih jelas diperlihatkan dalam grafik berikut ini.
Grafik 4.5 Pretest dan Posttest Identitas Karier Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Akuntansi Tahun Akademik 20132014
Selanjutnya, jika dilihat dari tiap aspek hasil uji t yang dilakukan dengan memanfaatkan software SPSS 17 For Windows disajikan dalam tabel sebagai
berikut.
Tabel 4.9 Hasil Uji Paired Samples Test pada Setiap Aspek
Aspek Penghitungan
PRETEST POSTTEST GAIN
Eksplorasi Standar Deviasi
7,32 6,51
- 0,81
Mean 50,44
58,8 8,36
T 5,060
Df 31
Sig.2-tailed ,000
2 4
6 8
10 12
14 16
Pre Tes Post Tes
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
Aspek Penghitungan
PRETEST POSTTEST GAIN
Komitmen Standar Deviasi
6,57 10,6
4,03 Mean
63,2 68,7
5,5 T
2,306 Df
31 Sig.2-tailed
,028 Berdasarkan tebel 4.7 hasil di atas pada aspek eksplorasi diperoleh
p=0,000 dengan =0,05. Selain itu, hasil uji t berpasangan juga menunjukkan
bahwa t hitung 5,060 lebih besar dari t tabel 2,037 yang artinya dalam aspek eksplorasi terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi responden sebelum
dengan sesudah
memperoleh program
bimbingan karier.
Dalam aspek
komitmenpun diperoleh p=0,028 dengan =0,05. Selain itu, hasil uji t
berpasangan juga menunjukkan bahwa t hitung 2,306 lebih besar dari t tabel 2,037 yang artinya dalam aspek eksplorasi terdapat perbedaan yang signifikan
antara kondisi responden sebelum dengan sesudah memperoleh program bimbingan karier.
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa perubahan aspek eksplorasi identitas karier dalam penelitian ini meningkat signifikan, seperti rata-rata aspek
eksplorasi pada saat pretest 50,44 berubah menjadi 58,8 dan juga pada aspek komitmen saat pretest 63,2 pada saat posttest berubah menjadi 68,7, jika
dibandingkan perubahannya lebih besar aspek eksplorasi dari pada aspek komitmen. Dapat ditarik kesimpulan bahwa program bimbingan karier efektif
untuk mengembangkan aspek eksplorasi dan aspek komitmen dalam identitas karier mahasiswa. Lebih jelas dapat dilihat pada grafik 4.5 berikut.
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
Grafik 4.6 Pretest dan Posttest Tiap Aspek Identitas Karier Mahasiswa
Lebih lanjut jika dilihat dari masing-masing indikator, maka perhitungan statistik menggunakan uji t dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.10 Nilai Uji t Identitas Karier Setiap Indikator
Indikator T
df Sig.2-tailed
Eksplorasi
Pengetahuan diri E1 3,511 31
,001 Aktifitas untuk mendapatkan informasi mengenai
karier E2 4,618 31
,000 Mempertimbangkan berbagai alternatif karier
yang potensial E3 4,904 31
,000 Keinginan untuk membuat keputusan lebih awal
E4 3,889 31
,000
Komitmen
Aktifitas untuk mengimplementasikan karier yang telah dipilih K1
4,171 31 ,000
Tingkat Emosi K2 5,126 31
,000 Identifikasi dengan orang yang dianggap penting
terhadap karier yang telah dipilihnya K3 7,716 31
,000 Proyeksi masa depan K4
7,834 31 ,000
Daya tahan terhadap godaan untuk tetap pada karier yang telah dipilihnya K5
3,095 31 ,004
Pre Test Post Test
10 20
30 40
50 60
70
Eksplorasi Komitmen
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat ketahui bahwa secara keseluruhan nilai t hitung dari tiap indikator seluruhnya lebih besar dari t tabel sebesar 2,037 dan
nilai p seluruhnya berada di bawah nilai =0,05. Selain itu juga hasil uji t di atas
ditunjang oleh perbandingan skor rata-rata pretest dan posttest pada masing- masing indikator identitas karier mahasiswa. Deskripsi lebih jelas dapat dilihat
pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.11 Nilai Rata-rata Skor Pre-test dan Post-test Identitas karier Tiap Indikator
Indikator Pretest
Posttest Gain
stdev Mean stdev Mean stdev Mean Eksplorasi
Pengetahuan diri E1 2,67
15,3 2,54
17,5 -0.13
2.2 Aktifitas untuk mendapatkan informasi
mengenai karier E2 2,2
11,9 2,21
14 0.01
2.1 Mempertimbangkan berbagai alternatif
karier yang potensial E3 1,73
10,3 1,47
12,2 -0.26
1.9 Keinginan untuk membuat keputusan
lebih awal E4 2,24
12,8 2,2
15,1 -0.04
2.3
Komitmen
Aktifitas untuk mengimplementasikan karier yang telah dipilih K1
2,22 15,3
2,59 17,5
0.37 2.2
Tingkat Emosi K2 1,93
14,5 2,52
17,1 0.59
2.6 Identifikasi dengan orang yang
dianggap penting terhadap karier yang telah dipilihnya K3
1,5 7,13
1,36 10
-0.14 2.87
Proyeksi masa depan K4 1,74
13,2 1,74
16,3 3.1
Daya tahan terhadap godaan untuk tetap pada karier yang telah dipilihnya K5
2,2 13,1
2,19 14,7
-0.01 1.6
Pada tabel 4.9 tersebut mengambarkan bahwa seluruh indikator identitas karier jika dilihat dari rata-rata mean meningkat signifikan, artinya program
bimbingan karier dapat mengembangkan seluruh indikator identitas karier mahasiswa. Pertimbangan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh aspek
dan indikator yang terdapat pada penelitian ini dapat digunakan sebagai deskripsi
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
kebutuhan dalam pembuatan program. Seperti yang digambarkan pada grafik berikut.
Grafik 4.7 Pretest dan Posttest Indikator Identitas Karier Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 20132014
Grafik 4.6 di atas terlihat jelas bahwa hasil perolehan skor rata-rata antara aspek eksplorasi dan aspek komitmen identitas karier antara pretestt dan posttest,
terjadi peningkatan di setiap indikator yang diujikan. Dengan kata lain, dapat kita ambil
kesimpulan bahwa
program bimbingan
karier efektif
untuk mengembangkan seluruh indikator identitas karier mahasiswa.
Selain berdasarkan dari uji efektifitas dengan paired t test, efektifitas program bimbingan karier dapat dilihat berdasarkan jalur perkembangan path
development dari setiap status identitas setelah mendapatkan program bimbingan karier. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.12 Perubahan Status Identitas Pretestt Dan Posttest
PRETESTT POSTTEST
Status Identitas f
Status Identitas f
Diffusion 6 Achievement
6 Foreclosure
10 Achievement 10
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
E1 E2
E3 E4
K1 K2
K3 K4
K5 R
A T
A R
A T
A M
e a
n
INDIKATOR
Pre Tes Pos Tes
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
Moratorium 16
Diffusion 1
Moratorium 1
Achievement 14
Jumlah 32 Jumlah
32
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa yang memiliki status identitas diffusion yakni enam orang setelah mendapatkan program bimbingan karier status
identitasnya berubah menjadi achievement keseluruhannya, begitu juga dengan status identitas foreclosure yang didapatkan dengan pretestt setelah mendapatkan
program bimbingan karier seluruhnya status identitasnya berubah menjadi achievement, kecuali mahasiswa dengan status identitas moratorium di pretestt
setelah mendapatkan program bimbingan karier 14 orang statusnya menjadi achievement, satu orang tetap dalam status moratorium dan satu orang lainnya
berubah statusnya menjadi diffusion.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Bagian ini berisi mengenai pembahasan tentang hasil penelitian program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa jurusan
pendidikan akuntansi tahun akademik 20132014. Pembahasan hasil penelitian yang diungkap yaitu: 1 Profil umum identitas karier mahasiswa jurusan
pendidikan akuntansi; 2 Profil per aspek dan per indikator identitas karier mahasiswa; dan 3 Efektivitas program bimbingan karier untuk mengembangkan
identitas karier mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi.
1. Profil Umum Identitas Karier Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi
Identitas karier dapat dikatakan sebagai pemaknaan diri terhadap peran karier
yang dimilikinya
seperti pengalaman,
tujuan karier,
nilai-nilai, kepercayaan, minat dan kemampuan dengan pendidikan yang ditempuh saat ini
dan pekerjaan yang dianggap sesuai di masa depan. Seseorang akan memiliki ketidakjelasan identitas karier apabila tidak bisa memaknai peran karier apa yang
sudah dimilikinya.