Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
Grafik 4.2 Profil Ketercapaian Eksplorasi Dan Komitmen Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 20132014
Berdasarkan grafik 4.2 di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa pada status identitas diffusion dan achievement aspek eksplorasi dan komitmen hampir sama
sedangkan pada status identitas foreclosure aspek komitmen lebih tinggi jika dibandingkan dengan eksplorasi dan pada status identitas moratorium aspek
eksplorasi lebih tinggi dibandingkan dengan komitmen.
c. Profil identitas Karier Mahasiswa Perindikator
Lebih lanjut, untuk melihat secara jelas mengenai persentase dari tiap indikator dalam aspek eksplorasi identitas karier mahasiswa jurusan pendidikan
akuntansi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Persentase Tiap Indikator Dari Aspek Eksplorasi
Indikator Diffusion Foreclosure Moratorium Achievement
Mean
Pengetahuan diri E1 1,5
2,6 5,0
20,6 7,42
Aktifitas untuk mendapatkan informasi
1,2 2,0
3,9 17,0
6,02
10 20
30 40
50 60
70 80
Diffusion Foreclosure
Moratorium Achievement
Eksplorasi Komitmen
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
mengenai karier E2 Mempertimbangkan
berbagai alternatif karier yang potensial E3
1,0 1,8
3,4 14,6
5,2 Keinginan untuk
membuat keputusan lebih awal E4
1,3 2,2
4,2 17,8
6,37 Jumlah
5 8,7
16,5 69,8
25 Pada tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa persentase terbesar secara
keseluruhan terdapat pada status identitas achievement 69,8 dikarenakan jumlahnya memang lebih banyak dibandingkan status identitas lainnya seperti
status identitas diffusion5, foreclosure 8,7 dan moratorium 16,5. Pada setiap indikatornya juga tidak jauh berbeda, seperti indikator pengetahuan diri dapat
dilihat bahwa status identitas diffusion1,5, foreclosure 2,6, moratorium 5 dan achievement 20,6. Aktifitas untuk mendapatkan informasi status identitas
diffusion1,2, foreclosure 2, moratorium 3,9 dan achievement 17. Indikator mempertimbangkan berbagai alternatif karier yang potensial status identitas
diffusionsebesar 1, foreclosure 1,8, moratorium 3,4 dan achievement 14,6, jika dibandingkan dengan indikator yang lainnya indikator ini adalah indikator
yang rata-ratanya paling rendah dengan asumsi bahwa banyak diantara mahasiswa yang tidak mengetahui berbagai alternative pilihan karier lainnya yang potensial
bagi mahasiswa. Untuk indikator keinginan untuk membuat keputusan lebih awal status identitas diffusion sebesar 1,3, foreclosure 2,2, moratorium 4,2 dan
achievement 17,8. Lebih jelas dapat dilihat pada grafik 4.3 berikut.
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
Grafik 4.3 Grafik Ketercapaian Tiap Indikator Dari Aspek Eksplorasi Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 20132014
Selain aspek eksplorasi berikut akan ditampilkan ketercapaian mahasiswa dalam aspek komitmen yang terbagi menjadi lima aspek, lebih jelas dapat dilihat
dalam tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Persentase Tiap Indikator Dari Aspek Komitmen
Indikator Diffusion
Foreclosure Moratorium Achievement Mean
Aktifitas untuk mengimplementasikan
karier yang telah dipilih K1
1,2 2,4
3,6 15,8
5,75 Tingkat Emosi K2
1,2 2,4
3,2 15,8
5,65 Identifikasi dengan orang
yang dianggap penting terhadap karier yang
telah dipilihnya K3 0,5
1,2 1,6
8,8 3,28
Proyeksi masa depan K4
1,1 2,2
2,8 14,8
5,23 Daya tahan terhadap
godaan untuk tetap pada karier yang telah
dipilihnya K5 1,1
2,2 2,9
15,1 5,33
Total 5,1
10,4 14,1
70,3 25,23
5 10
15 20
25
E1 E2
E3 E4
Diffusion Foreclosure
Moratorium Achievement
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
Berdasarkan tabel 4.4 dapat kita lihat bahwa hasilnya tidak jauh berbeda bahwa yang paling besar dalam persentase yakni pada status identitas achievement
70,3, moratorium 14,1, foreclosure 10,4 dan yang paling kecil adalah 5,1. Selanjutnya
dapat dilihat
dari tiap
indikator, indikator
aktifitas untuk
mengimplementasikan karier yang telah dipilih dari status identitas diffusion1,2, foreclosure 2,4, moratorium 3,6 dan status identitas achievement 15,8.
Indikator tingkat emosi status identitas diffusion1,2, foreclosure 2,4, moratorium 3,2 dan achievement 15,8. Indikator identifikasi dengan orang
yang dianggap penting terhadap karier yang telah dipilihnya status identitas diffusion 0,5, foreclosure 1,2, moratorium 1,6 dan achievement 8,8, jika
dibandingkan dengan indikator-indikator lainnya dalam aspek komitmen aspek ini adalah aspek terendah karena yang lainnya hampir sama secara rata-rata. Indikator
proyeksi masa depan status identitas diffusion 1,1, foreclosure 2,2, moratorium 2,8 dan achievement 14,8. indikator daya tahan terhadap godaan
untuk tetap pada karier yang telah dipilihnya status identitas diffusion sebesar 1,1, foreclosure 2,2, moratorium 2,9 dan achievement 15,1. Selanjutnya
dapat dilihat lebih jelas dalam grafik 4.4 di bawah ini.
Grafik 4.4 Ketercapaian Identitas Karier Dalam Tiap Indikator Komitmen
2 4
6 8
10 12
14 16
K1 K2
K3 K4
K5 Diffusion
Foreclosure Moratorium
Achievement
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
2. Rumusan Program Hipotetik Bimbingan Karier untuk Mengembangkan
Identitas Karier Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi tahun akademik 20132014
Program bimbingan karier dalam penelitian ini secara teoritik dirancang berdasarkan pendekatan identitas dari Marcia yang terdiri dari eksplorasi dan
komitmen, dan secara praktis didasarkan pada profil identitas karier mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi tahun akademik 20132014.
Program bimbingan karier didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang direncanakan secara sistematis, terarah dan terpadu untuk memahami dan
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatanprofesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku
jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki. Untuk mendapatkan program bimbingan karier yang
efektif maka dilakukan uji kelayakan program secara rasional yang dilakukan kepada pakar bimbingan dan konseling. Deskripsi hasil uji kelayakan pakar
terhadap program sebagai berikut. a.
Rasional Program Bagian menjelaskan secara rasional dasar penyusunan program bimbingan
karier, serta pentingnya program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa.
b. Deskripsi kebutuhan
Bagian ini kebutuhan dideskripsikan berdasarkan hasil pretest yang dijadikan dasar penyusunan layanan dalam program bimbingan karier. Deskripsi
kebutuhan menurut penimbang cukup dijelaskan secara singkat dan dalam bentuk deskriptif.
c. Tujuan
Bagian ini menjelaskan mengenai hal-hal yang menjadi tujuan program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa. Tujuan
program harus berdasarkan temuan-temuan di lapangan, seperti kelemahan-
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
kelemahan yang ditemukan dan tujuan program adalah untuk mengembangkan kelemahan tersebut.
d. Sasaran
Bagian ini menjelaskan tentang objek dari program bimbingan karier yang dilaksanakan. Menurut penimbang, sasaran program sudah memadai dan tidak
perlu ditambahkan. e.
Peran konselor Peran dan fungsi konselor adalah kemampuan dasar yang perlu dimiliki
konselor untuk melaksanakan layanan. Berdasarkan hasil penimbangan pakar diketahui sangat memadai. Masukan yang diberikan adalah perlu dijelaskan
dengan bahasa yang lebih deskriptif dan operasional. Terhadap masukan tersebut dilakukan revisi yang sesuai.
f. Kompetensi konselor
Kemampuan konselor dalam melaksanakan program bimbingan karier untuk
mengembangkan identitas
karier mahasiswa.
Menurut penimbang
dianggap sudah memadai. Masukan yang diberikan adalah kompetensi bimbingan seharusnya memang wajib untuk dimiliki oleh para pendidik.
g. Struktur dan tahapan program
Struktur dan tahapan berisi gambaran singkat langkah kerja dan aktivitas yang ada dalam setiap layanan. Menurut penimbang, struktur dan tahapan
dianggap sudah memadai. Setiap tahapan dalam dianggap sudah mengakomodir dalam pencapaian tujuan program. Masukan yang diberikan adalah perlu
ditambah pengembangan tema dan materi program pada setiap tahapan. h.
Evaluasi program bimbingan karier. Bagian ini menjelaskan mengenai indikator keberhasilan dari program
yang dilaksanakan. Evaluasi dan indikator kegiatan dinilai oleh pakar sudah sangat memadai. Masukan yang diberikan adalah penjelasan lebih kongkrit
mengenai tindak lanjut yang dilakukan.
Andi Kiswanto, 2014
PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s
Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu
3. Proses pelaksanaan program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa