Kriteria Penyekoran Penilaian dan Pengukuran

Andi Kiswanto, 2014 PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

4. Kriteria Penyekoran

Instrumen merupakan alat bantu dalam penelitian yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data. Untuk variabel identitas karier mahasiswa, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berbentuk skala, yakni sebuah pengumpul data yang berbentuk daftar cocok dengan alternatif jawaban tersedia berupa sesuatu yang berjenjang. Bentuk skala dipilih karena identitas karier merupakan kapasitas dinamis yang sifatnya threshold sehingga dapat dideskripsikan mulai dari tingkatan paling rendah sampai dengan tingkatan paling tinggi. Instrumen penelitian disajikan dalam angket tertutup dalam bentuk daftar cek, yakni angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda check √ pada kolom jawaban yang sesuai Arikunto, 2005. Instrumen identitas Karier menggunakan skala pembentukan identitas remaja dari Marcia 1993 yang diadaptasi. Instrumen ini berbentuk angket berskala dengan kategori pilihan jawaban, Sangat Tidak Sesuai STS, Tidak Sesuai TS, Sesuai S, dan Sangat Sesuai SS, yang masing-masing diberi skor 1 STS, 2 TS, 3 S dan 4 SS.

5. Penilaian dan Pengukuran

Hasil penilaian dalam variabel identitas karier akan dikelompokkan menjadi dua kelompok yakni rendah dan tinggi untuk menggambarkan eksplorasi dan komitmen yang dilakukan oleh mahasiswa. Analisis data terkait profil identitas karier mahasiswa menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. Tahapan teknik analisis data dijabarkan sebagai berikut. a. Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel dengan rumus: skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi. Jumlah 45 Andi Kiswanto, 2014 PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu b. Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel dengan rumus: skor minimal ideal = jumlah skor x skor terendah. c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel dengan rumus: rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal. d. Mencari interval skor dengan rumus: interval skor = rentang skor2. Dari langkah langkah di atas di atas didapatkan interval yang kemudian didapatkan kategorisasi sebagai berikut. Tabel 3.8 Kategorisasi Rentang Skor Tingkatan Rentang Rendah x skor minimal ideal + 1.interval Tinggi x skor minimal ideal + 1.interval Dari langkah langkah di atas di atas, kemudian dikategorikan sesuai dengan 4 status identitas. Tabel 3.9 Status Identitas Marcia No Status Identitas Eskplorasi Komitmen 1. Diffusion Rendah Rendah 2. Foreclosure Rendah Tinggi 3. Moratorium Tinggi Rendah 4. Achievement Tinggi Tinggi Pengkategorian status tersebut mengelompokkan mahasiswa menjadi empat status yang berbeda, penjelasan setiap statusnya adalah sebagai berikut. Tabel 3.10 Penjelasan Setiap Status Identitas Status Penjelasan Andi Kiswanto, 2014 PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu Identitas Diffusion Mahasiswa pada status ini memiliki eksplorasi dan komitmen yang rendah. Mereka mengalami kebingungan, tidak mempunyai gambaran masa depan, tidak mampu memaknai yang dimiliki, tidak mampu mengendalikan masa depannya secara optimis maupun pesimis. Foreclosure Mahasiswa pada status ini rendah dalam eksplorasi, tetapi tinggi dalam komitmen. Terdapat pengaruh atau andil yang kuat dari orang tua atau figur lain yang dianggap penting terhadap rencana hidupnya. Mereka melihat dirinya hidup dengan ideal dan bergantung pada tugas yang dihadapi. Moratorium Mahasiswa pada status ini tinggi dalam eksplorasi akan tetapi rendah dalam komitmen. Mahasiswa masih dikuasai oleh konsep-konsep sebelumnya, biasanya cemas, bingung dan ragu-ragu dalam memutuskan sesuatu. Achievement Mahasiswa pada status ini tinggi dalam eksplorasi dan komitmen. Mereka memandang bahwa masa depan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan, mampu mengontrol proses eksplorasi hingga mencapai suatu komitmen, dan mereka memiliki self definition yang stabil.

D. Pengembangan Program 1. Struktur Program

Program bimbingan karier dalam penelitian ini mengacu pada teori identitas Marcia untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa. Teori identitas Marcia menjadi dasar teori dalam mengembangkan program dengan menjadikan profil mahasiswa yang dikategorikan dalam status identitas sebagai dasar kebutuhan pembuatan program. Adapun struktur program sebagai berikut.