Populasi Sampel Populasi dan Sampel

sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian besar ukuran sampel minimal ditentukan berdasarkan ukuran-ukuran yang diungkapkan Arikunto 1998: 120 bahwa “untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15”. Memperhatikan pernyataan di atas, karena jumlah populasi guru SD Negeri di wilayah IV Kabupaten Sumedang lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin Riduwan, 2010: 65 sebagai berikut: Keterangan: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d 2 = Presisi ditetapkan 10 dengan tingkat kepercayaan 90 Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berkut: N = . = . , = , = 92 Dengan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel yaitu guru SD Negeri yang tergabung dalam 18 KKG yang terdapat di wilayah IV Kabupaten Sumedang sebagai berikut: N n = N.d 2 + 1 Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Guru SDN di 18 KKG se-wilayah IV Kabupaten Sumedang No Nama KKG Jumlah Guru Jumlah Populasi Sampel 1. KKG 1 Babakan Bandung Situraja 54 900 x 100 = 6 54 6 2. KKG 2 Pakemitan Situraja 51 900 x 100 = 5 51 5 3. KKG 3 Ambit Situraja 48 900 x 100 = 5 48 5 4. KKG 1 Corenda Cisitu 52 900 x 100 = 5 52 5 5. KKG 2 Sukajaya Cisitu 48 900 x 100 = 5 48 5 6. KKG 3 Nanggerang Cisitu 48 900 x 100 = 5 48 5 7 KKG 1 Cakrawati Darmaraja 52 900 x 100 = 5 52 5 8. KKG 2 Darmaraja 50 900 x 100 = 5 50 5 9. KKG 3 Sukaratu Darmaraja 50 900 x 100 = 5 50 5 10 KKG 1 Buahngariung Wado 48 900 x 100 = 5 48 5 11. KKG 2 Wado 53 900 x 100 = 6 53 6 12 KKG 3 Cikareo Wado 48 900 x 100 = 5 48 5 13 KKG 1 Cirayun Jatinunggal 54 900 x 100 = 6 54 6 14. KKG 2 Sirnasari Jatinunggal 50 900 x 100 = 5 50 5 15. KKG 3 Cipeundeuy Jatinunggal 51 900 x 100 = 5 51 5 16. KKG Cibugel 1 49 900 x 100 = 5 49 5 17. KKG Cibugel 2 48 900 x 100 = 5 48 5 18 KKG Cibugel 3 48 900 x 100 = 4 48 4 Jumlah Total 902 92 Jumlah sampel yang tersebar di SD Negeri se-wilayah IV Kabupaten Sumedang dengan menggunakan angket sebanyak 92 guru responden.

C. Instrumen Penelitian

Yang dimaksud instrumen menurut Kountour 2004: 113 adalah “alat pengumpul data, diantaranya angket atau kuestioner”. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kedua-duanya angket dan kuestioner. Kegiatan yang akan ditempuh dalam pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu; a menyusun indikator variabel penelitian, b menyusun kisi-kisi instrumen, c melakukan uji coba instrumen; dan melakukan validitas dan reliabilitas instrumen. lebih lengkapnya mengenai instrumen dapat dilihat pada lampiran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis, maka instrumen pengumpul data yang akan digunakan untuk dapat menggali keterangan dan memperoleh data mengenai varibel-variabel dalam penelitian ini, yaitu kegiatan Kelompok Kerja Guru dan supervisi kepala sekolah instrumen pengumpul datanya adalah kuesioner. Penggunan kuesioner sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini dilandasi oleh data empiris yang dihadapi peneliti. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hadjar 1996: 181 bahwa: Angket quesionere merupakan sutu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individu maupun kelompok untuk mendapatkan informasi tertentu. Untuk mendapat informasi dengan anket ini peneliti tidak perlu bertemu langsung dengan subjek, tetapi cukup dengan mengajukan pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk mendapatkan respon”. Selain itu, pertimbangan yang dijadikan dasar dalam penggunaan kuesioner, sebagaimana diungkapkan oleh Arif 1982: 70 bahwa: 1. Agar hasil pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti dapat dianalisa dan diolah secara statistik. 2. Dengan alat pengumpul data tersebut memungkinkan dapat diperoleh data yang objektif. 3. Dengan alat pengumpul data itu, memungkinkan penelitian dilakukan dengan mudah serta lebih dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Sedangkan metode untuk menguji reliabilitas dan konsistensi data penelitian ini, akan menggunakan metode retest. Sebagaimana yang ungkapkan Kountour 2004: 181 bahwa “Retest method adalah suatu cara untuk menguji

Dokumen yang terkait

Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Kegiatan Kelompok Kerja Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru di SD Negeri Se-Kecamatan Cikupa – Kabupaten Tangerang.

1 3 8

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 73

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 10 44

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG.

0 1 17

STUDI PRODUKTIVITAS SEKOLAH DASAR : Analisis Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Budaya Sekolah, dan Supervisi Manajerial Pengawas Terhadap Produktivitas Sekolah Dasar di Kabupaten Garut.

5 13 94

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN CIANJUR.

0 10 72

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG.

2 26 60

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KERJA UPTD KECAMATAN PASIRJAMBU.

3 10 60

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG - repository UPI S ADP 1105810 Title

0 0 7

KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU

0 0 14