43 d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-
benda langit lainnya.
Dengan demikian, dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kedua aspek tersebut saling berhubungan. Aspek kerja ilmiah diperlukan untuk
memperoleh pemahaman atau penemuan konsep IPA.
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka bepikir merupakan suatu gambaran yang menjelaskan secara teori yang berkaitan dengan dengan berbagai faktor yang menjadi
permasalahan dalam penelitian sehingga diketahui kondisi yang akan terjadi. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih.
23
Dalam permasalahan ini yaitu peserta didik kadang tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan, peserta didik mengobrol dengan
teman sebangkunya, sehingga kelas menjadi gaduh, dan proses pembelajaran menjadi kurang efektif, sehingga masih ada peserta didik yang belum
mencapai nilai ketuntasan minimal KKM yaitu 60. Adapun kerangka bepikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung, Alfabeta:2013, Hlm. 94
X Y
44 Keterangan:
X : Model Pembelajaran Teams Game and Tournament TGT
Y : Peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV MIN
12 bandar Lampung
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian
belum jawaban yang empirik.
24
Adapun hipotesis yang diangkat adalah: H
a
: Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT Teams game and Tournament terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta
didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MIN 12 Bandar Lampung.
H
o
: Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT Teams game and Tournament terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar
peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MIN 12 Bandar Lampung.
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung, Alfabeta:2013, hlm. 99
45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Yaitu kelas
yang menggunakan model pembelajaran Teams Game and Tournament TGT dengan kelompok kontrol, yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran
konvensial ceramah. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen jenis Quasi Eksperimen Design. Penelitian eksperimen jenis Quasi Eksperimen Design
ini digunakan karena pada kenyataannya langkah : a. Memberikan pre test untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment
atau perlakuan diberikan. b. Memberikan perlakuan eksperimen kepada para subjek yaitu berupa
model pembelajaran Teams Game and Tournamnet TGT pada mata pelajaran matematika kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung.
Memberikan post test utuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.
25
1. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian penelitidalam suatu
ruang lingkup, dan waktu yang sudah ditentukan.
26
Dalam penelitian ini
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R D, Alfabeta, Bandung, 2010, hlm. 114
26
Kasmiadi, Nia Siti Sunariah, Panduan Modern penelitian Kuantitatif, Bandung: Alfabeta 2013, hlm. 65
46 ditentukan subjek sebagi sumber data relevan dengan masalah yang diteliti
untuk dipelajari, dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung.
2. Sampel Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populsi.
27
Sampel dianggap sebgaai sumber data yang penting untuk mendukung penelitian.
28
Karena responden yang peneliti ambil berdasarkan variabel yang akan diteliti, sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis random
sampling probability sampling. Random sampling probability sampling adalah tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan probabilitas
yang sama untuk menjadi sampel.
29
3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling atau cara pengambilan sampel dari populasi secara
garis besar dibedakan menjadi dua, yakni: random sampling probability sampling, dan non-random smpling non-probability sampling. Random
sampling adalah tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan probabilitas yang sama untuk menjadi sampel. Random sampling
merupakan asumsi pemakaian statistik inferensial atau induktif. Pada non- random sampling bahwa tiap unit atau individu populasi tidak mempunyai
kesempatan untuk menjadi sampel. Apabila pengambilan sampel dilakukan
27
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian, Jakarta: Prestasi Pustaka 2005, hlm. 46
28
Kasmiadi, Nia Situ Sunariah, Op.cit, hlm.66
29
Dr.Gempur Santoso, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif , jakarta: Prestasi Pustaka, 2005 hlm. 49
47 secara non-random sampling, maka penggunaan statistika inferensial perlu
dipernyatakan keabsahannya. Sampel yang diperoleh secara random sampling disebut random sampel.
30
B. Variabel Penelitian