Uji Coba Instrumen PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN Teams Game and Tournament (TGT) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MI ISMARIA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016 2017

48 menjadi variabel terikat Y adalah terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar pada mata pelajaran IPA.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. 32 Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang baik dan dapat dipercaya adalah instrumen yang memiliki tingkat validitas mengukur ketepatan dan reliabilitas yang tinggi. Pada dasarnya terdapat dua kategori instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian, yaitu: 1. Instrumen digunakan untuk memperoleh informasi atau data tentang keadaan obyek atau proses yang diteliti 2. Instrumen digunakan untuk mengontrol obyek atau proses yang diteliti.

D. Uji Coba Instrumen

Data yang digunakan dalam penganalisis test harus melalui tahapan-tahapan yang dinilai agar test tersebut dapat digunakan dengan baik. Instrumen terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas yang lain di sekolah pada tingkat yang sama kemudian diberikan kepada subjek penelitian. 32 Sugiyono, ibid . hlm. 148 49 1. Uji Validitas Instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. 33 Validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan analisis validitas isi dan validitas butir soal. Suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur. 34 Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. 35 Untuk mempertinggi validitas isi, hendaknya melalui langkah-langkah sebagai berikut. a. Mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan intruksionalnya. b. Membuat kisi-kisi dari soal test yang akan ditulis. c. Menyusun soal test beserta kuncinya. d. Menelaah soal test sebelum dicetak. Penelaahan ini akan lebih baik apabila dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari ahli-ahli yang relevan. 36 33 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2013, hlm. 168 34 Budiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surakarta: Sebelas Maret University Press, 2003, Hlm. 58 35 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Bandung: Alpabeta, 2009, hlm. 129 36 Budiyono. Op.Cit.hlm. 58-59 50 Untuk mengetahui indeks validitas dari butir soal, dapat dicari dengan rumus: Keterangan: = Koefisien korelasi n = jumlah responden x i = rata-rata yang akan dicari validitasnya pada soal ke i yi = skor total yang diperoleh responden ke i = kuadrat dari x i = kuadrat dari y i. 37 Daerah Kritis untuk validitas butir soal adalah . 2. ji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instruman mewakuli karakteristik yang diukur. Sedangkan untuk menguji reliabilitas soal test menggunakan teknik alpha yaitu dengan mengguanakan rumus : Keterangan: R 11 = koefisien reliabilitas test n = banyaknya butir item i = bilangan Konstanta = varian Total = varians skor tiap item. 38 37 Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Dua, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, hlm:87 51 3. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen yang baik adalah instrumen yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Instrumen yang terlalu mudah tidak akan merangsang peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam memahami pembelajaran sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena di luar jangkauannya. 39 Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Untuk menentukan tingkat kesukaran item instrumen penelitian dapat menggunakan rumus sebagai berikut: P = Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.1 Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran Interpretasi P ≤ 0,30 Terlalu sukar 38 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2013 hlm. 122 39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineke Cipta, 2010, h.268 52 0,30 P ≤0,70 Cukup sedang P0,70 Terlalu mudah 40 4. Uji Daya Pembeda Tes Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir item tes hasi belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah. 41 Daya pembeda instrument adalah tingkat kemampuan instrument untuk membedakan antara peserta didik yakni peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Dapat diukur dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini: IDP = Keterangan: IDP : Indeks daya pembeda soal BA : Jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB : Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah N : Banyaknya siswa yang mengikuti tes Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Keputusan 0,00 ≤ IDP 0,20 Jelek 40 Anas Sudjono, Op. Cit, h. 372. 41 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineke Cipta, 2010, Cet-6, h. 186. 53 0,20 ≤ IDP0,40 Cukup 0,40 ≤ IDP 0,70 Baik 0,70 ≤ IDP≤1,00 Baik Sekali

E. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT TERHADAP MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V MI ISMARIA AL QUR’ANNIYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

0 1 164

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 2 SUKAMAJU KECAMATAN ULU BELU KABUPATEN

0 1 201

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI ISMARIA AL-QUR’ANIYYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 185

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS IV MI ISMARIA AL-QUR’ANIYYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 254

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT ( TGT ) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISW PADA KELAS V DI MI AL-FAJAR PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 - Raden Intan Repository

0 1 102