60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Penerapan Model Teams Game And Tournament TGT untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA peserta
didik kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas IV B sebagai kelas kontrol. Data hasil penelitian ini dibagi menjadi 2
bagian, yaitu data penelitian dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, baik sebelum perlakuan maupun setelah perlakuan.
Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan Model Teams Game And Tournament TGT pada dasarnya diskusi kelompok.Peserta didik diminta untuk
berkelompok yang masing-masing beranggotakan 5-6 orang, masing-masing anggota diberi nomor.Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan
metode konvensional. Guru menjadi pusat pembelajaran, peserta hanya memperhatikan, mencatat penjelasan guru, dan mengerjakan soal yang diberikan.
1. Analisis Data a. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1 Validitas Isi
Untuk memperoleh data skor hasil uji coba instrument pada peserta didik, dilakukan uji coba test yang terdiri dari 15 soal uraian
pada peserta didik di luar populasi penelitian.Uji coba tes dilakukan pada 42 orang peserta didik kelas V B MI Ismaria Al-
Qur‟aniyah
61 Bandar Lampung pada tanggal 02 September 2016. Berikut
rangkuman uji validitas soal tes:
Tabel 4.1 Validitas Item Soal
No Soal r
tabel
r
hitung
Kesimpulan
1 0,308
0,673 Valid
2 0,308
0,016 Tidak Valid
3 0,308
0,611 Valid
4 0,308
0,371 Valid
5 0,308
0,554 Valid
6 0,308
0,683 Valid
7 0,308
0,682 Valid
8 0,308
0,664 Valid
9 0,308
0,577 Valid
10 0,308
0,201 Tidak Valid
11 0,308
0,647 Valid
12 0,308
0,312 Valid
13 0,308
0,649 Valid
14 0,308
0,349 Valid
15 0,308
0,418 Valid
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 11
Hasil perhitungan uji intrumen tes hasil belajar matematika peserta didik dengan 15 soal essay dan α = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat
dua soal yang tidak valid r
xy
0,308 yaitu soal nomor 2 dan nomor 10, selebihnya tergolong valid dengan kisaran 0,308 s.d 0,791.
Berdasarkan kriteria validitas soal yang akan digunakan untuk mengambil data, maka butir soal nomor 2 dan 10 dibuang karena item
62 soal tersebut tidak dapat mengukur hasil belajar siswa, sehingga tidak
dapat diujikan kepada sampel penelitian dengan membuang item soal tersebut. Selain butir soal nomor 2 dan 10, item soal semuanya dapat
digunakan untuk mengambil data.
2 Analisis Tingkat kesukaran
Uji tingkat kesukaran pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah soal yang diujikan tergolong sukar, sedang atau
mudah. Dengan bantuan program Microsoft office excel 2010, diperoleh hasil perhitungan indeks kesukaran setiap butir soal tes hasil
belajar matematika yang disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Item Soal
No Soal
Tingkat Kesukaran
Keterangan
1 0,6488
Cukup 2
0,078 Sukar
3 0,459
Cukup 4
0,224 Sukar
5 0,5024
Cukup 6
0,527 Cukup
7 0,522
Cukup 8
0,785 Mudah
9 0,195
Sukar 10
0,171 Sukar
11 0,595
Cukup 12
0,893 Mudah
13 0,429
Cukup
63
14 0,561
Cukup 15
0,595 Cukup
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 12
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 15 butir soal yang diuji cobakan menunjukkan terdapat 2 butir soal yang tergolong
mudah P 0,70 yaitu soal nomor 8 dan 12. Selain itu, terdapat 9 butir soal tergolong sedang 0,30 ≤ P ≤ 0,70 yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 7,
11, 13, 14, dan 15. Adapun 4 butir soal yang tergolong sukar P 0,70 yaitu soal nomor 2 , 4 , 9 dan 10.
3 Analisis Daya Beda Butir Soal
Dengan bantuan program Microsoft office excel 2010, diperoleh hasil perhitungan daya pembeda tiap butir soal tes hasil belajar IPA
yang disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Daya Pembeda Item Soal
C Daya Pembeda
Keterangan Keputusan
1 0,390
Sedang Diterima
2 -0,130
Jelek Ditolak
3 0,250
Sedang Diterima
4 0,020
Jelek Ditolak
5 0,270
Sedang Diterima
6 0,280
Sedang Diterima
7 0,240
Sedang Diterima
8 0,460
Baik Diterima
9 0,050
Jelek Ditolak
64
10 0,050
Jelek Ditolak
11 0,300
Sedang Diterima
12 0,470
Baik Diterima
13 0,220
Sedang Diterima
14 0,260
Sedang Diterima
15 0,300
Sedang Diterima
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 13
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa soal yang mempunyai daya pembeda dengan kriteria jelek ada 4 soal, kriteria sedang ada 11
soal, dan kriteria baik ada 2 soal. Butir-butir tes hasil belajar itu haruslah mampu memberikan hasil tes yang mencerminkan adanya
perbedaan-perbedaan kemampuan yang terdapat di kalangan siswa tersebut. Jika daya pembeda jelek maka menunjukkan bahwa butir
item yang bersangkutan memiliki daya pembeda sedikit, dalam arti bahwa jumlah siswa kelompok atas yang jawabannya benarberbeda
hanya sedikit dengan jumlah siswa kelompok bawah yang jawabannya benar. Jadi diantara kedua kelompok siswa tersebut perbedaannya
hanya sedikit sekali.Maka penulis menyimpulkan tidak menggunakan atau membuang item soal yang daya pembedanya jelek.
4 Uji Reliabilitas
Perhitungan indeks
reliabilitas soal
dilakukan dengan
menggunakan Rumus Alfa Cronbach terhadap 15 butir soal. Dapat dilihat pada Lampiran 12, bahwa item-item soal yang tersebut
65 memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,739 lebih besar dari r
tabel
= 0,308. Sehingga instrument tes tersebut dikatakan reliable dan
memiliki keajegan atau konsisten dalam mengukur sampel dan layak digunakan untuk pengambilan data hasil belajar IPA.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya beda soal, dari 15 soal yang diujikan terdapat 10 soal
yang dapat digunakan untuk mengambil data. Soal yang digunakan harus memenuhi syarat validitas yakni r
hitung
r
tabel
harus memiliki tingkat kesukaran cukup sedang antara 0,30 sampai dengan 0,70
serta memiliki 0,20 ≤ IDP ≤ 1,00. Berikut rangkuman hasil analisis butir soal dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal
No Soal
Uji Validitas
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Reliabilitas Kesimpulan
1 Valid
Sedang Diterima
Reliabel Digunakan
2 Tidak Valid
Sukar Ditolak
Tidak digunakan 3
Valid Sedang
Diterima Digunakan
4 Valid
Sukar Ditolak
Tidak digunakan 5
Valid Sedang
Diterima Digunakan
6 Valid
Sedang Diterima
Digunakan 7
Valid Sedang
Diterima Digunakan
8 Valid
Mudah Diterima
Digunakan 9
Valid Sukar
Ditolak Tidak digunakan
10 Tidak valid
Sukar Diterima
Digunakan 11
Valid Sedang
Diterima Digunakan
66
12 Valid
Mudah Ditolak
Tidak digunakan
13 Valid
Sedang Diterima
Digunakan 14
Valid Sedang
Diterima Digunakan
15 Valid
Sedang Diterima
Digunakan
Berdasarkan tabel di atas, maka soal yang dapat digunakan yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, dan 15. Maka dipilih soal
yang dapat digunakan untuk pretest dan posttest ada 10 soal saja yang diambil, yaitu 1, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, dan 15
b. Data Kemampuan Awal Peserta Didik Pretest
Pengambilan data awal dilakukan sebelum memulai pembelajaran materi struktur tumbuhan dan fungsinya. Pada lampiran 2 dapat dilihat
nama responden dari eksperimen yang berjumlah 32 orang dan responden kelas kontrol yang juga berjumlah 32 orang. Rangkuman data kemampuan
awal peserta didik yang diperoleh dari hasil pretest dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Pretest
Skor Maks
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Maks
Nilai Min
S Nilai
Maks Nilai
Min S
100 68
28 48,94 11,02
56 20
44,313 8,7858
Sumber : Pengelolaan data Lampiran 17 dan 18
67 Berdasarkan table di atas menunjukan bahwa dengan skor maksimal
100 kelas eksperimen memiliki nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 28 dengan nilai rata-rat nilai 48,94 dan simpangan baku sebesar 11,02. Pada
kelas kontrol dengan skor maksimal 100, memiliki nilai tertinggi 56 dan nilai terendah 20 dengan nilai rata-rata nilai 44,313 dan simpangan baku
sebesar 8,7858. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai awal pmahaman konsep belajar peserta didik yang akan dijadikan kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda.
c. Hasil Uji Prasyarat Data Pretest 1. Uji Nomalitas Data Pretest
Skor awal data dari setiap kelas digunakan untuk menguji normalitas data. Uji normalitas data menggunakan rumus Liliefors
L
hitung
= max | F z
i
– S z
i
|. Rangkuman hasil uji normalitas terhadap data hasil pretest dengan taraf nyata sebesar 0.05 dapat
dilihat pada tabel 11 berikut :
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelas N
Kesimpulan Eksperimen
32 0,1009
0,161 diterima
Kontrol 32
0,1555 0,161
Sumber : Pengolahan data lampiran 17 dan 18
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas eksperimen dengan jumlah peserta didik 32 diperoleh L
hitung
= 0,1009. Dengan α = 5 = 0,05 didapat L
tabel
= 0,161. Oleh karena itu L
hitung
L
tabel
68 yaitu 0,1009 0,161. sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah
peserta didik 32 diperoleh L
hitung
= 0,1555. Dengan α = 5 = 0,05
didapat L
tabel
= 0,161. Oleh karena itu L
hitung
L
tabel
yaitu 0,1555 0,161. Maka dapat disimpulkan hasil uji normalitas data pretest
bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol maka H diterima
yang berarti bahwa populasi berdistribusi normal.
2. Uji Kesamaan Dua Varians Data Pretest
Uji kesamaan dua varians homogenitas digunakan untuk melihat kesamaan kedua varians kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Adapun rangkuman data hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas Varians
Kesimpulan Eksperimen
113,59 1,519
1,84 diterima
Kontrol 74,77
Sumber : Pengolahan data lampiran 19
Berdasarkan tabel di atas diperoleh = 1,519 dengan
taraf sitgnifikan α = 0,05, diperoleh
= 1,84. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa
. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi
yang homogen dengan demikian data pretest telah memenuhi syarat uji perbedaan dua rata-rata.
69
3. Uji perbedaan Data Tes Awal Pretest
Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji-t dengan taraf nyata 0,05 terhadap data hasil pretest untuk
mengetahui bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Dengan hepotesis penelitian :
H : µ
1
= µ
2
Tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA peserta didik yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen H
1
: µ
1
≠ µ
2
Terdapat perbedaan hasil belajar IPA peserta didik yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Uji-t
n
1
n
2
n
1 +
n
2
– 2 t
hitung
t
tabel
Keputusan uji 32 32 62
2,040 1,99897
H diterima
Sumber : pengolahan data lampiran 20
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwat
hitung
= 2,040 dan daya beda 62 dengan t
tabel
= 1,99897. Jika t
hitung
lebih kecil atau sama dengan
≤ dari t
tabel
maka H diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa
rata-rata pemahaman konsep IPA peserta didik yang akan dijadikan kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik
kelas kontrol.
70
d. Data Peningkatan Hasil belajar
Setelah diberikan tes awal pretest dean tes terakhir posttest selanjutnya data hasil pretest dan posttest dilakukan perhitungan untuk
mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA kelas IV setelah melaksanakan pembelajaran dengan rumus normalized n-gain.
Berikut rekapitulasi data indeks peningkatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Data Indeks Peningkatan Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
No Peningkatan
Eksperimen Peningkatan
Kontrol
1 0,676
0,500 2
0,519 0,786
3 0,440
0.400 4
0,630 0,556
5 0,647
0,654 6
0,833 0,536
7 0,313
0,393 8
0,765 0,375
9 0,269
0,885 10
0,350 0,136
11 0,300
0,483 12
0,250 0,320
13 0,958
0,304 14
0,882 0,575
15 0,542
0,862 16
0,417 0,633
17 0,304
0,478 18
0,900 0,522
19 0,063
0,480 20
0,667 0,391
21 0,618
0,130
71 22
0,280 0,261
23 0,440
0,870 24
0,304 0,440
25 0,559
0,269 26
0,500 0,333
27 0,464
0,500 28
0,833 0,629
29 0,500
0,440 30
0,800 0,480
31 0,516
0,485 32
0,462 0,786
Sumber : pengolahan data lampiran 21
Rangkuman data peningkatan hasil belajar pemahaman konsep IPA peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Data Peningkatan Pemahaman Konsep IPA
Kelas Jumlah
peserta didik
Nilai maks
Nilai min
S
2
S
eksperimen 32
0,958 0,063
0,53 0,048 0,219
kontrol 32
0,885 0,130
0,50 0,037 0,192
Sumber : pengolahan data lampiran 21
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai tertinggi 0.958 dan nilai terendah 0.063 dengan rata-rata
0,53 simpangan baku sebesar 0.219 . Pada kelas kontrol memiliki nilai tertinggi 0,885 dan nilai terendah 0,130 dengan rata-rata 0,50 simpangan
baku sebesar 0.192. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata peningkatan kelas dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Teams
Game And Tournament TGT yaitu sebesar 0,219 lebih besar dari rata-
72 rata peningkatan kelas dengan pembelajaran konvensional yaitu sebesar
0,192.
1 Uji Normalitas DataPeningkatan
Rangkuman hasil uji nomalitas terhadap data peningkatan dengan taraf nyata 0,05 menggunakan rumus Liliefors dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Peningkatan
Kelas N
Kesimpulan Eksperimen
32 0,173
0,097 diterima
Kontrol 32
0,173 0,025
Sumber : Pengolahan data lampiran 23 dan 24
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan Model Cooperative Teams Game And Tournament
TGT dengan jumlah peserta didik 32. Dengan menggunakan uji Liliefors diperoleh L
hitung
= 0.173, dengan L
tabel
= 0.097 didapat. Oleh karena itu L
hitung
L
tabel
yaitu 0.173 0.097, maka H diterima yang
berarti bahwa data berdistribusi normal. Sedangkan kelas kontrol menggunakan model konvensional dengan jumlah peserta didik 32.
Dengan menggunakan uji Liliefors diperoleh L
hitung
= 0.173, dengan L
tabel
= 0.025 didapat. Oleh karena itu L
hitung
L
tabel
yaitu 0,173 0.025. Maka H
diterima yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
2 Uji Kesamaan Dua Varians Data Peningkatan
73 Uji kesamaan dua varians homogenitas digunakan untuk
melihat kesamaan kedua varians kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun rangkuman data hasil perhitungan dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Peningkatan
Kelas Varians
Kesimpulan Eksperimen
0,048 1,295
1,84 Homogen
Kontrol 0,037
Sumber : Pengolahan data lampiran 25
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa uji homogenitas varians data penelitian ini membandingkan varians terbesar dan
varians terkecil. Hasil pengujian uji homogenitas dengan taraf signifikan 0.05 diperoleh tabel F
tabel
= 1.84 dan hasil perhitungan tersebut ternilai bahwa F
hitung
= 0.295. Berdasarkan hasil perhitungkan tersebut terlihat bahwa F
hitung
≤F
tabel.
Maka dapat dikatakan bahwa varians data N-gain dari kedua kelas adalah sama
atau homogen.
3 Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar IPA
Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji-t dengan taraf nyata 0,05 terhadap data hasil pretest dan posttest.
Dengan hipotesis penelitian : H
: µ
1
= µ
2
Rata-rata peningkatan
hasil belajar
IPA menggunakan model pembelajaran Teams Game
74 And Tournament TGT dan metode konvensional
sama H
1
: µ
1
≠ µ
2
Rata-rata hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran Teams Game And Tournament
TGT dan metode konvensional berbeda Rangkuman hasil hipotesis terhadap data peningkatan
menggunakan uji-t dengan taraf nyata 0.05 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Uji-t
n
1
n
2
n
1 +
n
2
– 2 t
hitung
t
tabel
Keputusan uji 32 32
62 2,310
1,99897 H
ditolak
Sumber : Pengolahan data lampiran 26
Berdasarkan tabel 13 di atas menunjukkan bahwat
hitung
= 2,310 dan daya beda 62 dengan t
tabel
= 1,99897. Jika t
hitung
lebih besar atau sama dengan
≤ dari t
tabel
maka H ditolak. Hal ini dapat
dikatakan bahwa rata-rata pemahaman konsep belajar IPA menggunakan model pembelajaran Teams Game And Tournament
TGT dan metode konvensional berbeda. Maka disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran Teams Game And
Tournament TGT pemahaman konsep lebih baik daripada
75 metode konvensional pada kelas IV di MI Ismaria Al-
Qur‟aniyah Bandar Lampung.
B. Pembahasan