CD4 diperiksa dengan menggunakan pemeriksan flow cytometri untuk

- Pasien dengan infeksi candidiasis - Pasien dengan infeksi Corynebacterium sp

4.4.4 Besar Sampel

Perkiraan besar sampel dihitung berdasarkan rumus berikut Maldiyono dkk, 2011: P d sen 1 sen Z α N 2 2   N = besar sampel Za = derivat baku dari tingkat kesalahan sebesar 1,96 Sen = sensitivitas alat yang diinginkan, sebesar 78 d = simpang baku sebesar 20 P = prevalensi HIV-TB, sebesar 25 Berdasarkan rumus diatas didapatkan sampel sebesar 65,92. Estimasi besar sampel minimal yang diperlukan pada penelitian ini adalah 66 orang 4.5 Variabel Penelitian 4.5.1 Variabel Uji Baru Variabel uji baru pada penelitian ini adalah LAM urin

4.5.2 Variabel Baku Emas

Variabel baku emas pada penelitian ini adalah kultur sputum Mtb

4.5.3 Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan variabel-variabel yang telah diidentifikasi, maka definisi operasional variabel penelitian ini disusun sebagai berikut. 1. Infeksi HIV dikatakan positif bila tiga kali pemeriksaan dengan menggunakan reagen tes cepat adalah positif untuk ketiganya. Kemenkes, 2011

2. CD4 diperiksa dengan menggunakan pemeriksan flow cytometri untuk

menentukan status imun pasien HIV dengan menghitung angka absolut per mm 3 atau persentase sel CD4, dengan cut point ≤ 200 selµL Graham dkk, 1995. 3. Pasien HIV suspek TB paru dicurigai pada semua penderita HIV yang memiliki gejala klinis minimal satu seperti batuk lebih dari 2 minggu atau lebih yang disertai keringat malam, demam lebih dari satu bulan, penurunan berat badan lebih dari 10 dalam satu bulan WHO, 2007; Patel dkk, 2011. 4. LAM urin merupakan lapisan lipid dari Mycobacterium yang dapat dideteksi melalui cairan tubuh, yaitu urin sehingga dapat digunakan sebagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis TB paru. Pemeriksaannya dengan menggunakan metode imunokromatografi. Hasilnya berupa kualitatif +4, +3, +2, +1 , dan negatif, dengan cut-point positif diambil pada +2 Lawn, 2012 5. Kultur sputum Mtb merupakan pemeriksaan standar baku yang digunakan untuk mendiagnosis TB paru. Pemeriksaannya dengan menggunakan bahan sputum. Pembiakan sputum dengan menggunakan media LJ. Hasil kultur yang positif menandakan adanya kuman Mycobacterium. Selanjutkan pemeriksaan dilanjutkan dengan identifikasi melalui uji niasin dan MTP-64. Hasil yang positif menunjukkan adanya Mtb WHO, 2006; Kemenkes, 2012 6. Penyakit Ginjal Kronik PGK ditentukan dengan tes kliren kreatinin dengan perhitungan memakai rumus Cockroft Gault KDOQI, 2002 Kliren kreatinin mlmnt = − ��� � � � � � � � , � � � Kriteria stadium PGK: 1. Stadium I apabila adanya penurunan fungsi ginjal dengan laju filtrasi glomerulus LFG 90 mlmnt, 2. Stadium II apabila adanya penurunan fungsi ginjal dengan LFG 60 - 89 mlmnt. 3. Stadium III apabila adanya penurunan fungsi ginjal dengan LFG 30- 59mlmnt 4. Stadium IV apabila adanya penurunan fungsi ginjal dengan LFG 15 -29 mlmnt 5. Stadium V apabila adanya penurunan fungsi ginjal dengan LFG 15 mlmnt 7. Infeksi saluran kencing ditentukan bila pada pemeriksaan urin sewaktu ditemukan adanya nitrit positif danatau sedimen lekosit lebih dari 8-10 per lapang pandang Nicolle, 2006 8. Candidiasis oral didiagnosis dengan melihat plak pada daerah oral atau melalui pemeriksaan potasium hidroxide KOH Reznik, 2005 9. Corynebacterium ditegakkan bila dijumpai adanya gambaran klinis berupa faringitis dan pneumonia granulomatosa Venezia, 2012 10. Mycobacterium Other Than Tuberculosis MOTT ditentukan bila dari pemeriksaan kultur sputum Mtb didapatkan dengan uji Niasin dan MPT-64 negatif tetapi ditemukan adanya pertumbuhan kuman pada media LJ Jones, 2002; Kemenkes, 2012; Jhonson, 2014. 11. Putus OAT adalah pasien yang tidak berobat selama dua bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai Kemenkes, 2013b. 12. Kasus TB kambuh adalah pasien yang sebelumnya pernah mendapat OAT dan dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap pada akhir pengobatan dan saat ini ditegakkan diagnosis TB episode rekuren baik untuk kasus yang benar-benar kambuh atau episode baru yang disebabkan reinfeksi Kemenkes, 2013b 13. MDR TB adalah resisten OAT ganda, isolat Mtb resisten minimal terhadap isoniazid dan rifampisin Kemenkes, 2013b 14. Terapi ART adalah terapi yang diberikan pada individu dengan klinis HIV berat stadium 3 atau 4 {WHO} dan individu dengan kadar CD4 ≤ 350 selµL atau pada individu dengan keadaan khusus WHO, 2013b

4.6 Bahan dan Instrumen Penelitian