d. Syarat penjualan Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para pembeli
akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang.
e. Tingkat perputaran persediaan Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka jumlah modal kerja yang
dibutuhkan semakin rendah.
6. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Apabila sumber modal kerja lebih besar daripada penggunaan, berarti ada kenaikan modal kerja. Sebaliknya apabila penggunaan lebih besar daripada
sumber, berarti penurunan modal kerja. Sumber-sumber modal kerja yang akan menambah modal kerja adalah:
a. adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun penambahan modal saham,
b. ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,
c. ada penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau utang jangka panjang lainnya.
Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut:
1 berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi oleh pemilik perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
2 pembayaran utang-utang jangka panjang, 3 adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
7. Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover
Antara penjualan dengan modal kerja terdapat hubungan yang erat. Bila volume penjualan naik investasi persediaan dan piutang juga meningkat, ini
berarti juga meningkatkan modal kerja. Untuk menguji efisiensi penggunaan modal kerja, penganalisa dapat menggunakan perputaran modal kerja working
capital turnover. Working Capital Turnover WCT yaitu rasio yang memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja dalam pencapaian penjualan.
Riyanto 2001:335 merumuskan formula untuk menghitung Working Capital Turnover WCT sebagai berikut :
s liabilitie
current assets
Current Sales
WCT −
=
Jika rasio perputaran modal kerja tinggi akan mengindikasikan likuiditas yang rendah untuk mendukung operasional, sedangkan apabila rasio ini rendah
menunjukkan likuiditas yang tinggi. Perputaran modal kerja ini menunjukkan jumlah rupiah penjualan netto yang
diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja. Dari hubungan antara penjualan netto dengan modal kerja tersebut dapat diketahui juga apakah perusahaan bekerja
dengan modal kerja yang tinggi atau bekerja dengan modal kerja yang rendah. Perputaran modal kerja yang tinggi diakibatkan rendahnya modal kerja yang
ditanam dalam persediaan dan piutang atau dapat juga menggambarkan tidak tersedianya modal kerja yang cukup dan adanya perputaran persediaan dan
Universitas Sumatera Utara
piutang yang tinggi. Tidak cukupnya modal kerja mungkin disebabkan banyaknya hutang jangka pendek yang sudah jatuh tempo sebelum persediaan dan
piutang dapat diubah menjadi uang kas. Perputaran modal kerja yang rendah dapat disebabkan karena besarnya modal kerja netto, rendahnya tingkat
perputaran persediaan dan piutang atau tingginya saldo kas dan investasi modal kerja dalam bentuk surat-surat berharga.
B. Perputaran Aktiva Operasi Operating Assets Turnover