D. Analisis Laporan Keuangan
Dalam Standar Akuntansi Keuangan IAI, 2007:1 mengenai Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Paragraf 7, dijelaskan bahwa
laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan yang keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Dalam SAK IAI, 2007:3 disebutkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah: para pemilik perusahaan, manager
perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomosili, buruh serta pihak-pihak
lainnya. Menurut Harahap 2004: 190 menyatakan bahwa analisis laporan keuangan
sebagai : Analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain, baik
antara kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
Analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasio keuangan. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan :
1. perbandingan internal, yaitu membandingkan rasio pada saat ini dengan rasio pada masa lalu dan masa yang akan datang dalam perusahaan yang sama,
2. perbandingan eksternal dan membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri pada saat yang
sama. Secara garis besar ada 4 jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai
kinerja keuangan perusahaan yaitu : a. rasio likuiditas liquidity ratio, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan
antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek. Rasio yang bisa digunakan untuk mengukur
likuiditas, yaitu current ratio, quick ratio, cash ratio, dan net working capital. b. rasio aktivitas activity ratio atau dikenal juga sebagai rasio efisiensi, yaitu
rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya. Rasio aktivitas yang umum digunakan adalah average collection period,
inventory turnover, fixed asset turnover, dan total asset turnover, dan working capital turnover
c. rasio leverage finansial financial leverage ratio, yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang pinjaman.
Universitas Sumatera Utara
Rasio yang umum dipakai antara lain adalah debt ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio dll
d. rasio keuntungan profitability ratio atau rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari
penggunaan modalnya. Rasio profitabilitas ynag sering digunakan, yaitu gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, return on
investment dan return on equity.
E. Tinjauan Penelitian Terdahulu