Jenis-Jenis Persediaan Biaya-Biaya Persediaan

2. Jenis-Jenis Persediaan

PT. PERTANI Persero memiliki beraneka ragam jenis persediaan. Jenis- jenis persediaan yang dimiliki oleh PT. PERTANI Persero adalah dikelompokan menurut jenis usaha yaitu : a. Persediaan barang dagangan saprotan yang terdiri dari : 1 Persediaan pupuk, yaitu : Pupuk Urea, TSP, ZA, KCL, Kieserite, Dolomite, SP-36, Phonska, Amophos, D.A.P 2 Persediaan pestisida, yaitu : Insektisida cair, Insektisida granular, Insektisida powder, Rodentisida, Herbisida 3 Persediaan benihbibit beli jual BJ, yaitu : benih padi, palawija, sayuran 4 Persediaan aneka saprotan, yaitu : Atonik, Hidrasit, Vaksin, VD, ZPT, PPC, bibit ternak ikan, pangan ternak ikan b. Persediaan barang dagangan aneka usaha, yaitu : jagung, kedelai, jasa angkutan, jasa pergudangan. Disamping itu PT. PERTANI Persero Wilayah Sumbagut mengelompokkan persediaan menurut kondisinya yaitu : a. Persediaan sehat current inventory Persediaan yang dapat terjual dengan harga layak diatas harga pokok dalam periode normal yang ditetapkan. b. Persediaan lambat baku slow moving inventory Persediaan yang dapat terjual dengan harga layak diatas harga pokok dalam periode lebih dari periode normal yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara c. Persediaan rusak obsaletedefective inventory Persediaan yang mutunya tidak seperti semula dan dapat dijual dengan harga normal atau dibawah harga pokok dan atau tidak dapat terjual.

3. Biaya-Biaya Persediaan

Biaya-biaya persediaan PT. PERTANI Persero meliputi : a. Persediaan barang dagangan lokal sebesar yang tercantum didalam faktur ditambah ongkos angkut dan ongkos bongkar muat dan biaya- biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan sampai barang tersebut siap untuk dijual kembali. b. Persediaan barang dagangan import bersubsidi sebesar Nilai LC harga penyerahan yang ditambah ongkos angkut dan ongkos bongkar muat dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan sampai barang tersebut siap untuk dijual kembali. Biaya pemesanan yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan pemesanan barang misalnya biaya telephone, biaya faxmile dimasukkan ke biaya kantor. Sedangkan biaya penyimpanan persediaan tidak dikalkulasikan sebagai penambahan harga pokok persediaan namun dalam prakteknya biaya penyimpanan ini dimasukkan ke dalam biaya langsung. Sebagai distributor maka PT. PERTANI Persero bekerja sama dengan produsen-produsen pupuk seperti Petrokimia, PT.PIM Pupuk Iskandar Muda, dan Pupuk Kaltim. Untuk jenis pupuk seperti SP 36, ZA, NPK Phonska, KCL Amophos, DAP dan G-TSP diproduksi oleh Petrokimia, pupuk urea diproduksi Universitas Sumatera Utara oleh PT. PIM dan Pupuk Kaltim. Sedangkan pupuk TSP, Rock Phospate, Kieserete dan Borate merupakan pupuk impor. Dimana negara yang menjadi pengimpor pupuk tersebut adalah Negara Kanada, Cina, Jerman, dan Timur Tengah. Pada PT. PERTANI Persero ada persediaan yang disubsidi oleh pemerintah dan ada yang tidak disubsidi oleh pemerintah. Kebijakan subsidi hanya hanya diberlakukan pada produk benih padi, jagung, dan pupuk. Namun tidak semua jenis pupuk yang mendapatkan subsidi dari pemerintah tersebut. Adapun jenis pupuk yang mendapatkan subsidi tersebut adalah pupuk urea, SP 36, ZA dan NPK Phonska. Perlakuan akuntansi terhadap persediaan yang disubsidi tersebut pada dasarnya adalah sama dengan pupuk yang tidak disubsidi. Berikut ini akan diuraikan harga persediaan yang disubsidi periode Desember 2009. Tabel 4.1 : Harga persediaan yang disubsidi dan tidak disubsidi Periode Desember 2010 Persediaan Harga Subsidi RpKg Harga tidak disubsidi RpKg Benih padi 3.600 - Benih Jagung Varietas NT 10 32.500 - Benih Jagung Varietas N35 22.500 - Urea 1.200 2.500 SP – 36 1.445 2.100 ZA 860 2000 NPK Phonska 1.643 3.200 Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. PERTANI Persero, 2010 Contoh jurnal : a. Jurnal untuk pupuk urea yang disubsidi adalah : Urea subsidi Rp. 1.200 Utang Rp. 1.200 b. Jurnal untuk pupuk urea yang tidak disubsidi adalah : Urea tidak disubsidi kebun Rp. 2.500 Utang Rp. 2.500 Dalam memproduksi pupuk yang bersubsidi tersebut maka pemerintah memberikan subsidi kepada pabrik yang menjadi produsen pupuk tersebut, yakni bahan baku pupuk tersebut sehingga pabrik dapat menjualnya dengan harga yang lebih murah. Subsidi tersebut diberikan pemerintah dalam rangka meringankan beban petani dalam membeli dan menggunakan produk yang bermutu guna pemantapan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahtraan petani. Pemerintah menjual rugi persediaan yang disubsidi tersebut kedalam negeri. Pemerintah telah mengangarkan kebutuhan tiap-tiap propinsi sehingga pabrik produsen pupuk tersebut tidak boleh memproduksi lebih dari kebutuhan yang telah dianggarkan tersebut. Pupuk yang disubsidi tersebut hanya dapat disalurkan ke KUD, atau penyalur di tiap tingkat kabupaten untuk digunakan pada sektor pangan saja yakni untuk menanam padi, jagung, sedangkan perusahaan perkebunan seperti PTPN III hanya dapat membeli pupuk yang tidak disubsidi saja. Dalam melakukan penjualan pupuk yang disubsidi tersebut juga ditentukan Universitas Sumatera Utara HET Harga Eceran Tertinggi yang merupakan harga jual yang paling tinggi yang dapat dijual oleh PT. PERTANI Persero. Universitas Sumatera Utara

4. Metode Penilaian Persediaan