b. Metode FIFO First In First Out
Pernyataan Standar Akuntansi Keungan 2007 : 14.4 merumuskan metode FIFO sebagai berikut : “Formula MPKPFIFO mengamsumsikan barang
dalam persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau
diproduksi kemudian”. Berdasarkan rumusan di atas, metode FIFO ini adalah suatu metode
penentuan persediaan yang didasarkan pada anggapan bahwa barang yang paling dahulu dibeli atau diproduksi adalah barang-barang yang terlebih dahulu dipakai
atau dijual. Dengan demikian barang barang yang ada dalam persediaan akhir, dianggap berasal dari pembelian-pembelian terakhir karena barang yang berasal
dari pembelian sebelumnya dianggap telah dipakai atau dijual. Metode ini dapat dipergunakan dalam sistem periodikal maupun sistem perpetual.
Metode FIFOMPKP dibagi atas dua bagian yakni : 1
Sistem fisik Menurut sistem FIFO yang didasarkan atas metode fisik, nilai
persediaan akhir ditentukan dengan cara saldo fisik yang ada dikalikan dengan harga pokok per unit barang yang terakhir kali masuk. Bila saldo fisik ternyata
lebih besar dari jumlah unit terakhir masuk, sisanya dipergunakan harga pokok per unit yang masuk sebelumnya.
Persediaan akhir periode 31 Januari 2010 masih ada 50 unit. Harga pokok persediaan akhir per 31 Januari 2006 :
Universitas Sumatera Utara
50 x Rp. 115 = Rp. 5.750,- Harga pokok barang yang dijual :
Rp. 50.500 – Rp. 5.750 = Rp. 44.750,- 2
Sistem perpetual Metode FIFO Perpetual adalah suatu metode penilaian persediaan yang
pencatatan persediannya dilakukan terus menerus dalam kartu persediaan. Setiap kali ada transaksi, baik pembelian maupun penjualan pemasukan dan
pengeluaran barang, langsung dicatat dalam kartu persediaan. Harga pokok penjualan dicatat berdasarkan harga pokok barang pertama kali masuk. Jumlah
yang masih tersisa merupakan nilai persediaan akhir. Kartu persediaan akan tampak sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
c. Metode rata-rata Average