5. Sistem Pencatatan Persediaan
PT. PERTANI Persero menggunakan sistem pencatatan perpetual, dimana pembelian dan penjualan langsung dicatat pada perkiraan persediaan pada
saat itu juga. Buku harian yang ada di PT. PERTANI Persero khususnya yang menyangkut
prosedur akuntansi yaitu : a. Buku harian penjualan kredit
Berupa jurnal penjualan persediaan secara kredit kepada KUD-KUD, toko-toko, proyek maupun perusahaan perkebunan Seperti PTPN III
b. Buku harian penjualan tunai Jurnal penjualan persediaan secara tunai kepada KUD-KUD dan toko-toko
c. Buku harian pembelian kredit Jurnal pembelian pupuk yang dilakukan secara kredit seperti pembelian
pupuk kepada PT. PUSRI secara kredit d. Buku harian pembelian tunai
Jurnal pembelian persediaan yang dilakukan secara tunai e. Buku harian mutasi dari kantor wilayah ke unit pembantu dan kantor
cabang Mutasi dilakukan karena kantor cabang, dan unit-unit pembantu
kekurangan persediaan ataupun karena terjadi penjualan pada unit pembantu dan kantor cabang.
Universitas Sumatera Utara
Keseluruhan buku harian ini berasal dari bagian pemasaran dan saprotan untuk dibukukan kebagian akuntansi. Setelah diterima terlebih dahulu diperiksa
apakah jurnal yang dibuat telah sesuai dengan copy faktur yang dilapirkan pada buku harian tersebut, baik dari segi kuantum jumlah, jumlah rupiah dan kode
perkiraan. Setelah pemeriksaan selesai dan cocok, maka jurnal yang ada dibuku harian tersebut dimasukkan ke sistem akuntansi terkomputerisasi, maka setelah
dimasukkan ke sistem akuntansi terkomputerisasi tersebut, maka selanjutnya adalah memasukkan jumlah kuantum pupuk dan pestisida yang ada di buku harian
ke kartu persediaan kantor KPK. Setelah cocok, maka kartu persediaan bisa dibuat saldo akhirnya. Tidak jarang kartu persediaan bersaldo minus, ini
disebabkan karena jurnal transaksi pembelian yang dilakukan pada minggu terakhir belum diberikan ke bagian akuntansi.
Buku atau kartu yang digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan persediaan adalah sebagai berikut :
a. Kartu persediaan kantor
b. Kartu gudang buku pembantu
Fungsi buku atau kartu persediaan tersebut adalah : a.
Kartu persediaan kantor adalah kartu persediaan yang dimiliki bagian akuntansi yang memuat saldo awal persediaan dan perubahan – perubahan yang
diakibatkan karena pembelian, penjualan, dan mutasi, yang pada setiap akhir bulan seluruh pencatatan pemindahan yang dilakukan dicocokkan pada pencatatan
persediaan persediaan yang ada di sistem akuntansi terkomputerisasi
Universitas Sumatera Utara
b. Kartu persediaan gudang adalah kartu persediaan yang dimiliki bagian
gudang untuk mencatat atau mengawasi semua jenis persediaan yang ada di dalam gudang. Dalam kartu ini yang dicatat hanya jumlahnya kuantum saja tanpa harga
barang yang bersangkutan. Contoh pencatatan persedian pupuk SP-36 bersubsidi akan
menggambarkan bagaimana pencatatan yang dilakukan pada PT. PERTANI Persero :
a. Pembelian pupuk SP-36 bersubsidi secara kredit 40.000 Kg Rp. 1.380 Persediaan Pupuk SP-36 bersubsidi
50.181.819,- PPn Masukan
5.018.182,- Hutang Dagang
55.200.000,- b. Pembelian pupuk SP-36 bersubsidi secara tunai 50.000 Kg Rp. 1.380
Persediaan Pupuk SP-36 bersubsidi 62.727.273,-
PPn Masukan 6.272.728,-
Kas 69.000.000,-
c. Penjualan pupuk SP-36 bersubsidi secara kredit 100.000 Kg Rp 1.450 Piutang UD. Kontak Tani
14.500.000,- Penjualan Pupuk SP-36 bersubsidi
13.181.818,- PPn Keluaran
1.318.182,- d. Penjualan pupuk SP-36 bersubsidi secara tunai 50.000 Kg Rp 2.000,-
Kas 2.900.000,-
Penjualan Pupuk Pupuk SP-36 bersubsidi 2.636.364,-
PPn Keluaran 263.636,-
Universitas Sumatera Utara
e. Mutasi persediaan SP-36 ke unit lain 3.000 Kg 1.254,55 BDP Intern Wilayah
4.139.999,- Persediaan Pupuk SP-36 bersubsidi
3.763.636,- PPn Masukan
376.363,- Dari keterangan diatas terlihat bahwa dalam sistem pencatatan
persediaan PT.PERTANI Persero menggunakan sistem pencatatan persediaan metode perpetual. Adapun alasan penggunaan sistem pencatatan tersebut adalah
jenis persediaan barang dagangan yang beragam sehingga diperlukan suatu sistem pencatatan yang selalu dapat cepat memberikan informasi tentang persediaan baik
dari jumlah unit, harga perolehan per unit dan total nilai persediaan yang dimiliki. Hal tersebut juga didukung oleh kenyataan bahwa perputaran persediaan yang
cukup cepat sehinggga informasi yang tersedia dengan cepat dan lengkap mengenai persediaan barang dagangan akan memudahkan manajemen perusahaan
dalam mengantisipasi setiap peluang penjualan maupun penurunan penjualan sehingga persediaan akan selalu tersedia untuk mencegah kelebihan persediaan
maupun kekurangan persediaan. Sistem perpetual ini juga memudahkan pihak manajemen dalam memenuhi permintaan pangsa pasar yang meningkat dan
mengantisipasi terhindar dari persediaan barang yang rusak kadaluwarsa pada saat permintaan pangsa pasar turun.
Dalam operasinya PT.PERTANI Persero sering menemukan persediaan rusak atau barang yang tidak sesuai dengan barang yang dipesan.maka
PT. PERTANI Persero akan melakukan retur pembelian. Seperti halnya dengan retur pembelian, maka retur penjualan juga sering terjadi akibat barang yang
Universitas Sumatera Utara
dipesan oleh pembeli rusak dalam perjalanan, ataupun jumlah yang dipesan pihak pembeli tidak sesuai dengan kesepakatan.
Sebagai salah satu wajib pajak, maka PT.PERTANI yang berbadan hukum tentunya akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. Maka ketika
PT.PERTANI Persero melakukan pembelian maka PPN masukan akan didebitkan dan ketika melakukan penjualan PPN keluaran akan dikreditkan.
Kebijakan perhitungan fisik atas persediaan yang diterapkan oleh PT. PERTANI Persero adalah sewaktu-waktu namun perhitungan fisik harus
dilakukan sekali dalam setahun yaitu pada tanggal 31 Desember setiap tahunnya. Perhitungan fisik ini dilakukan untuk mengetahui jumlah barang yang masuk dan
jumlah barang yang keluar serta jumlah persediaan yang masih ada di gudang. Pengecekan ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan fisik
dengan jumlah dalam rekening persediaan. Dan bila terdapat selisih jumlah persediaan antara hasil perhitungan fisik dengan saldo rekening persediaan , dapat
dilakukan penelitian terhadap sebab-sebab terjadinya perbedaan itu. Apakah selisih itu normal dalam arti susut atau rusak, ataukah tidak normal, yaitu
diselewengkan. Dalam melakukan perhitungan fisik tersebut maka PT.PERTANI
Persero akan membentuk tim inventarisasi yang terdiri dari bagian akuntansi, dan bagian gudang.
Universitas Sumatera Utara
6. Penyajian dan Pengungkapan Persediaan pada Laporan Keuangan