Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

9. Menunjukkan kemauan untuk membantu karyawan dalam usahanya memperbaiki kinerja 10. Mengakhiri proses evaluasi dengan menekankan aspek positif dari kerja karyawan.

2.2. Penelitian Terdahulu

Siagian 2010 melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas dan Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja dan pengaruhnya berada pada kategori sedang, dengan hasil perhitungan koefisien korelasi product moment sebesar 5,6. Hal ini menunjukkan ada pengaruh antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai.Adapun besarnya pengaruh antara variabel X pendidikan dan pelatihan terhadap variabel Y kinerja pegawai adalah sebesar 31,36. Adhinugroho 2005 melakukan penelitian berjudul “Pendidikan dan Pelatihan Dalam Usaha Meningkatkan Kinerja Karyawan di PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah Jawa Barat”. Hasil dari penelitian ini adalah peranan yang diberikan oleh adanya program pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan sudah cukup besar, dengan persentase koefiesien determinasinya 44,89. Hubungan antara pelaksaan pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan pada perusahaan tersebut sebesar 0,67. Ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah dan terdapat korelasi positif antara pendidikan dan pelatihan dan prestasi kerja karyawan.

2.3. Kerangka Konseptual

Menurut Mathis dan Jackson 2006:303, pelatihan harus dikaitkan pada peningkatan kinerja organisasional. Hal ini terjadi secara paling efektif ketika pendekatan konsultasi kinerja dilaksanakan. Konsultasi kinerja adalah proses dimana seorang pelatih internal atau eksternal terhadap organisasi dan pelanggan organisasional bekerja sama untuk meningkatkan kinerja yang dapat mendukung tujuan bisnis.Dalam hal ini, Mathis dan Jackson 2006:303 juga mengemukakan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran secara formal yang bertujuan untuk memperkaya dan meningkatkan kapasitas berfikir individu yang terkait dengan pengetahuan serta wawasan intelektualnya.Sehingga, masalah kinerja karyawan dalam suatu perusahaan dapat dipecahkan dengan menciptakan dan melaksanakan program pendidikan dan pelatihan karyawan. Pengembangan sumber daya manusia yang mencakup pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kinerja, kualitas profesionalisme dan keterampilan para karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal Sutrisno 2010:71. Program pendidikan dan pelatihan akan membantu perusahaan mempersiapkan kualitas karyawan yang sesuai dengan kebutuhan strategi sedang dijalankan. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatan kinerja pegawai adalah dengan melalui pengembangan pegawai yaitu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan Sulistiyani dan Rosidah, 2009:175:175. Menurut Rachmawati 2008:117, pendidikan dan pelatihan adalah unsur sentral dalam pengembangan karyawan. Pelatihan dalam bentuk yang kompleks diberikan untuk membantu karyawan mempelajari keterampilan yang akan meningkatkan kinerja mereka dimana akan membantu perusahaan atau organisasi mencapai sasarannya. Sementara pendidikan diberikan untuk memperoleh pengetahuan yang akan meningkatkan kinerja karyawan serta akan membantu organisasi mencapai sasaran. Adapun kegiatan pendidikan diberikan untuk membantu karyawan mengembangkan kapasitas mereka dan bekerja dengan lebih baik di masa datang. Jadi, pendidikan dan pelatihan merupakan dua hal yang berbeda. Namun, pendidikan dan pelatihan sangat berkaitan erat, sehingga jika dilakukan pendidikan maka pelatihan juga harus dilaksanakan karena keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Dalam perusahaan pendidikan dan pelatihan sering disebut dengan diklat. Menurut Mangkunegara 2006:9, kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan yang berkualitas dapat dicapai dengan program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan secara efektif. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan, perusahaan tersebut dapat memiliki daya saing organisasional. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus efektif untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM dalam suatu organisasi. Adapun dimensi-dimensi program pendidikan dan pelatihan yang efektif menurut Rae dalam Sofyandi 2008:119 yaitu : materi yang diajarkan, metode yang digunakan, sarana fasilitas pendukung. Kemampuan instruktur dan kemampuan peserta. Berdasarkan defenisi di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan dan pelatihan akan mempengaruhi kinerja karyawan dalam suatu perusahaan. Berdasarkan teori pendukung tersebut, kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Sumber : Mathis dan Jackson 2006 : Sutrisno 2010; Hasibuan 2005; Mangkunegara 2006, Sofyandi 2008, data diolah Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Pendidikan dan Pelatihan Materi yang Diajarkan X 1 Metode yang Digunakan X 2 Saranafasilitas Pendukung X 3 Kemampuan Instruktur X 4 Kemampuan Peserta X 5 Kinerja Y

2.4 Hipotesis