Menurut Mangkunegara 2006:13 faktor yang mempengaruhi Pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi motivation, yang
dijelaskan sebagai berikut : a. Faktor Kemampuan Ability
Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill. Artinya, pimpinan dan
karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata IQ 110-120 apalagi IQ superior, very superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.
b. Faktor Motivasi Motivasi diartikan suatu sikap pimpinan dan karyawan terhadap situasi
kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif pro terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan
sebaliknya jika mereka bersikap negatif kontra terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja
yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.
2.1.10. Indikasi Kinerja
Indikator kinerja karyawan pada PT Narasindo Mitra Perdana Medan adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh pelanggan atau nasabah tetap dengan yang ditargetkan perusahaan.
2. Melakukan kontrol pengawasan atau laporan yang dibuat oleh bagian pembukuan.
3. Menghitung transaksi pembelian dan penjualan valuta asing serta pengeluaran-pengeluaran.
4. Mencatat segala transaksi yang terjadi dan mencatatnya dalam jurnal. 5. Karyawan mampu menghitung jumlah valuta asing yang dijual dibeli
dari konsumen dan menyerahkan dalam mata uang rupiah. 6. Karyawan mampu melayani konsumen langsung, maksudnya melayani
konsumen yang datang untuk menjual membeli valuta asing dengan baik.
7. Karyawan mampu mengatasi sikap nasabah yang berprilaku baik ataupun tidak dengan terkendali.
8. Tepat waktu dalam melayani setiap konsumen yang datang. 9. Karyawan mampu menjaga kepercayaan konsumen dan bertanggung
jawab.
2.1.11. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses mengevalusi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperankat standar, dan
kemudian mengomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan Mathis dan Jackson, 2006:382. Penilaian kinerja dapat menjawab pertanyaan mengenai
apakah pemberi kerja telah bertindak adil atau bagaimana pemberi kerja mengetahui bahwa kinerja karyawan tersebut tidak memenuhi standar.
Menurut Sofyandi 2008:123, penilaian kinerja adalah proses organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan. Dalam penilaian kinerja dinilai
kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Umpan balik kinerja membuat karyawan mengetahui seberapa baik mereka bekerja
apabila dibandingkan dengan standar organisasi. Oleh karena itu, penilaian kinerja itu sangat penting dalam suatu
organisasi. Karena penilaian kinerja merupakan sebagai suatu evaluasi dari hasil kerja karyawan apakah sudah sesuai dengan standar kerja perusahaan tersebut.
Dengan adanya penilaian kinerja, perusahaan dapat mengukur kelemahan atau kekurangan karyawan dan meningkatkan kemampuan karyawan dengan program
pengembangan karyawan.
2.1.12. Evaluasi Penilaian Kinerja