Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

82 ABSTRAK Radar pengawas pantai ISRA yang telah dibuat menggunakan antena dengan teknologi mikrostrip dengan bahan PCB berupa Duroid RT‐ 5880, bekerja pada frekuensi 9,4 GHz dan dimensi permodul sekitar panjang 20 cm dan lebar 9 cm. Modul yang diperlukan untuk sistem pemancar atau penerima pada sistem radar ISRA sekitar 8 modul. Dengan demikian dimensi total antena sekitar 160 cm x 9 cm, apabila ditambah dengan reflector sekitar 160 cm x 60 cm. Pada kegiatan penelitian ini dilakukan pembuatan antena menggunakan teknologi film tebaldan menggunakan bahan PCB berupa subtrat alumina Al 2 3 yang mempunyai konstanta dielktrik relatif sekitar 9,6. Karena dimensi antena berbanding terbalik dengan akar dari konstanta dielektrik relatif, maka dimensi antena akan berkurang sampai dengan sekitar setengah dari dimensi semula atau dimensi keseluruhan sistem antena ditambah dengan reflektor sekitar 80 cm x 30 cm. Dengan demikian akan mengurangi bobot sistem mekaniknya yang selama ini merupakan kendala. Kata kunci: Antena, Radar, Thick Film

8. PENDAHULUAN

8.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki sekitar 18.000 pulau tidak dapat sepenuhnya dipantau oleh armada pertahanan Indonesia, itu adalah masalah besar mengingat banyaknya hasil alam Indonesia dari luas sehingga tidak mudah bagi manusia untuk terus memantau dan melestarikan dan melindungi warisan negara berlimpah. Oleh karena itu kita membutuhkan alat yang dapat mendeteksi objek yang berada di wilayah perairan Indonesia yang lebih dari 13 bagian adalah wilayah pesisir. Alat yang dapat berfungsi sebagai pemancar dan penerima disebut antena. Antena adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan gelombang mikro melalui udara. Antena mikrostrip cocok karena merupakan salah satu antena gelombang mikro yang digunakan sebagai radiator yang efisien pada banyak sistem telekomunikasi modern saat ini. Radar pengawas pantai menggunakan teknologi FM‐CW frequency modulated continuous wave dikarenakan radar jenis ini memiliki keunggulan‐keunggulan antara lain, biaya operasional dan pemeliharaan maintenance rendah, konsumsi daya kecil, ukuran relatif kecil, jangkauan deteksi cukup jauh dan tidak mudah diketahui oleh pihak lain akan pancaran sinyal radar‐nya low probability of intercept = LPI. Secara keseluruhan blok diagram dari sistem Radar Pengawas Pantai yang menggunakan teknologi FM‐CW frequency modulated – continuous wave yang dikerjakan di PPET‐LIPI dapat ditunjukkan oleh Gambar‐1 berikut ini. 83 Gambar ‐1. Blok diagram sistem radar pengawas pantai FM‐CW. Bagian pembangkit frekuensi frequency generator merupakan ‘jantung’ dari sistem penerima radar ini dimana input sinyal untuk bagian pemancar berasal dari bagian ini. Sedangkan untuk bagian penerima, input sinyal berasal dari pembangkit frekuensi dan dari antena penerima. Bagian pemancar mengirimkan sinyal Radar yang telah diperkuat ke bagian antena untuk diteruskan ke obyek‐obyek yang diamati. Pantulan refleksi dari obyek‐obyek yang diamati akan diterima oleh antena dan kemudian diteruskan ke bagian penerima untuk mendapatkan sinyal perbedaan antara yang dikirim dan yang diterima. Komputer PC akan mengolah sinyal perbedaan ini untuk mendeteksi jangkauan, posisi dan kecepatan obyek, dimana informasi ini akan ditunjukkan pada tampilan displaimonitor. Gambar ‐2. Sistem antena radar pengawas pantai versi lama. Dalam penelitian ini, perancangan radar pengawas pantai menggunakan teknologi planar dan tidak menggunakan reflektor sebagai penguat gain dan mengecilkan beamwidth. Perancangan yang baru ini menggunakan air gap untuk mengurangi isolasi yang ditimbulkan antena. Antara antena pemancar dan penerima. System antena tampak depan System antena tampak belakang 84 Gambar ‐3. Sistem antena radar pengawas pantai versi baru. Salah satu masalah yang dihadapi radar ISRA adalah dimensi yang besar sehingga memberikan bobot sekitar 150 kg. Dimensi casing sistem antena saat ini panjang 160 cm, lebar 60 cm dan tebal 30 cm yang menggunakan modul antena menggunakan bahan PCB berupa DuroidRT 5880 konstanta dilektrik ε r = 2,2 mempunyai dimensi 20 cm x 9 cm. Hal ini sangat tidak praktis, salah satu solusi untuk menurunkan dimensi adalah memperbesar konstanta dilektrik. Diantaranya adalah menggantikan bahan PCB menjadi substrat Alumina memiliki dielektrik ε r konstan = 9,6 5. Dengan demikian, dimensi akan menjadi sekitar setengah dari ukuran aslinya sebagai dimensi berbanding terbalik dengan akar konstanta dielektrik. Mengurangi dimensi akan memberikan biaya yang lebih rendah, dan akan lebih praktis dan kompak, Namun, alumina 96 memiliki kerugian tangen relatif besar 0,0010, sehingga mempengaruhi disipasi daya. nilai ε r pada alumina mengakibatkan pengurangan ukuran volume antena. 85 Gambar ‐4. Kepingan Alumina yang digunakan.

8.2 Perumusan Masalah