Display Unit Lain‐lain Pembangunan

113 8 Open Architecture 9 Equipped with BITE built in test equipment

e. Display Unit

1 Display : Min 1280 x 1024 pixel 2 Color Schemes : Navy, daylight, red, customzable 3 Range : 48 NM 4 Ring : 5 5 Azimut Mode : North‐up, head‐up, course‐up, true motion 6 EBLVRM : 2 line 2 markers 7 Guards Zone : 3 Zone 8 Ignore Zone : 3 Zone 9 Tracking : ARPA 10 Chart : ECSECDIS 11 Software : IMO Standard + Linux or Windows

f. Lain‐lain

1 Weight : Min 150 kg 2 Casing : IP65 3 Power Supply : AVR + UPS 4 Bearing Data : Digital Encoder 5 Pheriperal : AIS, GPS dan Compass 6 Provided Shock Absorber 4.2.1 Pembuatan Perangkat Keras a. Sistem antena Pembuatan sistem antena untuk radar pengawas pantai mengacu pada desain yang ergonomis dan dinamis serta water resistance untuk mengurangi faktor angin, faktor, cuaca , kadar garam dan kondisi sea state yang ekstrem. Faktor kekuatan material dan daya tahan yang tinggi tanpa mengurangi fungsi estetika menjadi pertimbangan utama dalam pembuatan sistem antena radar pengawas pantai selain itu menggunakan metode air gap, yaitu dengan menambahkan rongga udara diantara antena pemancar dan penerima. Sehingga isolasi antara antena tersebut, menghasilkan nilai isolasi yang besar dan sesuai sesifikasi. Perakitan dan pengetesan antena, meliputi : - Perancangan system antenna - Perancangan, simulasi dan fabrikasi antenna - Perakitan antenna dan pemasangan kombiner pada antenna - Pembuatan pedestial antenna dan mekanikal unit, pembuatan radome dan dudukan antenna. - Pengetesan antenna skala laboratorium permodul untuk pengukuran dalamindoor Return loss, VSWR, Phase, dan Impedansi antena 114 Gambar ‐6. Desain sistem antena Radar. Gambar ‐7. Antena bagian pemancar dan penerima Gambar ‐8. Dudukan antena radar keseluruhan Gambar ‐9. Pembuatan Radom Gambar ‐10. Pedestal dan dudukan antena radar 115 Gambar ‐11. Pengukuran dan pengetesan sistem antena

b. Pembangunan

komponen RF, IF dan Bite Pembangunan komponen meliputi tahapan kerja berikut : 1. Mendata parameter RF radar ‐ Band Pass Filter 456 MHz ‐ Band Pass Filter 2 MHz ‐ Band Pass Filter 456 MHz ‐ Beat Amplifier 2 MHz ‐ Cavity Band Pass Fillter 9.4 GHz ‐ Cavity Band Pass Fillter 9,4 GHz ‐ Circulator 9,4 Ghz ‐ Directional Coupler 10dB ‐9,4 GHz ‐ IF Amplifier 160 MHz ‐ IF Amplifier 456 MHz ‐ IF Mixer 456 Mhz ‐ Isolator 9,4 Ghz ‐ Low Noise Amplifier 9,4 GHz ‐ Mixer 9,4 Ghz ‐ Power Amplifier 9,4 GHz ‐ Power splitter 456MHz ‐ RF Mixer 9,4 GHz 2. Mendata parameter komponen IF ‐ 2 Way Power Splitter 18 GHz ‐ 2Way Power Spliter 4928 MHz ‐ Band Pass Fillter 197 MHz ‐ Band Pass Fillter 616 MHz ‐ Directional Coupler 18 GHz ‐ Divider by Two 10 GHz ‐ DRO 9856 MHz ‐ Frequency Divider by : 8 ‐ Frequency Divider by :25 ‐ IF Amplifier 197,12 MHz ‐ IF Amplifier 616 MHz 3. Mendata parameter komponen Bite Antena radar Pedestal 116 ‐ Analog input dan Digital IO ‐ RF detector 4. Merekam hasil test awal parameter device pemancar, penerima dan pembangkit frekuensi. 5. Mendata dimensi komponen yang telah ada seperti data komponen pemancar, penerima dan Pembangkit Frekuensi. 6. Integrasi komponen RF, IF dan Bite Gambar ‐12. Sekematik radar pengawas pantai pantai Gambar ‐13 . Wiring instalasi sistm Bite 117 Gambar ‐14. Tata letak komponen RF dan Bite Gambar ‐15. Tata letak komponen IF Power supply UPS 118 Driver motor servo Motor Gambar ‐16. Komponen pendukung

c. Rancang