Pengukuran Simulasi Fabrikasi L Stript Line

93 Analisa hasil simulasi S 11 , VSWR, Bandwidth, Impedansi, Polaradiasi, Gain and HPBW : • Keseluruhan antena, Dalam 1 modul antena memiliki panjang 92,8 mm dan lebar 15 mm. Setiap patch memiliki panjang 7 mm dan lebar 4,28 mm. • Nilai Return loss S 11 pada frekuensi 9,4 GHz sebesar ‐31,3 dB. • Nilai VSWR yang diperoleh sebesar 1,05. • Dari hasil VSWR dapat dilihat bahwa lebar bandwidth 97,9 MHz untuk VSWR minimum 1,5. • Nilai impedansi yang diperoleh untuk frekuensi 9,4 GHz pada 48,050502 ‐ j1.823181 Ohm. Nilai impedansi mendekati 50 Ohm. • Gain antena dari 1 modul 12.37 dB. • Besar dari HPBW 3 dB sudut azimuth pada frekuensi 9,4 GHz untuk 1 modul antena menghasilkan 97.9˚ . • Besar dari HPBW 3 dB sudut elevasi pada frekuensi 9,4 GHz untuk 1 modul antena menghasilkan 17.9˚ • Dari hasil simulasi E – Field and H – Field didapat bahwa arah pancar medan E dan medan H dari bagian sumber berjalan melalui garis strip menuju ke 8 patch yang seragam. Hal ini menunjukkan bahwa sedikit delay yang terjadi ketika antena memancarkan gelombang mikro. c. Fabrikasi 1 Modul Antena Pada proses fabrikasi antena ini menggunkan teknologi film tebal, dengan proses sebagai berikut : 1. Pembuatan screen negatif film 2. Pencetakan printing 3. Pengeringan drying 4. Pembakaran firing Gambar ‐16. 1 modul antena

c. Pengukuran

1 Modul Antena Pengukuran menggunakan alat ukur berupa network analyzer yang beroperasi pada frekuensi 50Mhz– 20GHz, dengan hasil ukur sebagai berikut : 94 Gambar ‐17. Hasil Pengukuran VSWR Gambar ‐18. Hasil Pengukuran Return loss 95 Gambar ‐19. Hasil Pengukuran Impedansi prototype 1 modul antena Dari pengukuran VSWR prototype 1 modul antenna didapat nilai VSWR 8,4 GHz ini berarti bergeser 1 GHz. Hal ini di karenakan pencetakan material konduktor ke alumina kurang presisi dari ukuran yang sudah di simulasikan. Oleh karena itu pada proses fabrikasi selanjutnya dilakukan pencetakan dengan ketelitian yang benar‐ benar teliti, sehingga kepresisi sesuai dengan simulasi.

d. Simulasi

8 modul Pada tahap berikutnya dilakukan simulasi dan optimasi antena 8 modul menggunakan perangkat lunak CST Microwave 2012, Hasil optimasi dalam 8 modul adalah sebagai berikut : Gambar ‐20. Simulasi antena 8 modul 96 Gambar ‐21. Gain antena dari 4 x 8 modul 26,83 dB Gambar ‐22. HPBW 3 dB sudut azimuth 4 x 8 modul pada frekuensi 9,4 GHz menghasilkan 26.9˚ . 97 Gambar ‐23. HPBW 3 dB sudut elevasi 4 x 8 modul pada frekuensi 9,4 GHz menghasilkan 2.1˚ . Gambar ‐24. Gain antena dari 4 x 12 modul 28,65 dB 98 Gambar ‐25. HPBW 3 dB sudut azimuth 4 x 12 modul pada frekuensi 9,4 GHz menghasilkan 26.9˚ . Gambar ‐26. HPBW 3 dB sudut elevasi 4 x 12 modul pada frekuensi 9,4 GHz menghasilkan 1˚ .

e. Fabrikasi

dan Hasil Pengukuran 8 Modul Antena Fabrikasi antena 8 modul di susun array ini bertujuan untuk melihat memper kecil beamwidth. Untuk pencatuan konektor menggunakan metode insert feed. Hasil fabrikasi antena dan pengukuran dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 99 Gambar ‐27. 8 modul antena Gambar ‐28. Hasil Pengukuran VSWR 8 Modul antena 100 Gambar ‐29. Hasil Pengukuran Return loss 8 Modul antena Gambar ‐30. Hasil Pengukuran Impedansi 8 Modul antena Dari pengukuran VSWR antena yang dilakukan mendapatkan nilai VSWR yang sesuai dengan harapan sebesar 1.02 dan bandwidth 73 MHz dengan menghasilkan gain sebesar 26,83 dB. ™ OUTPUT rencana sesuai yg tercantum dalam proposal 101 NO. OUTPUT RENCANA REALISASI CAPAIAN KETERANGAN 4. Publikasi Ilmiah e. Jurnal Nasional ‐ ‐ ‐ Jelaskan judul makalah, penulis, No. ISSNISBN, tempat dan tahun diterbitkan f. Jurnal Internasional ‐ ‐ ‐ Jelaskan judul makalah, penulis, No. ISSNISBN, tempat dan tahun diterbitkan g. Prosiding Internasional 1 buah 1 100 Seminar radar ICRAMET 2013 h. Prosiding Nasional ‐ ‐ ‐ Jelaskan judul makalah, penulis, No. ISSNISBN, tempat dan tahun diterbitkan 5. Contoh Produk jelaskan spesifikasi lengkapnya 1 unit 1 100 Pembuatan antena 6. HKI c. Paten ‐ ‐ ‐ No. daftar, tgl d. Merk ‐ ‐ ‐ No. daftar, tgl dst ‐ ‐ ‐

12. KENDALA DAN PERMASALAHAN