Uji Multikolinearitas Uji Heterokedasitas

62

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana variabel-variabel independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi hubungan yang erat satu sama lain Prastito, 2009. Pengujian multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat Variance Inflation Factor VIF dan korelasi diantara variabel independen. Jika nilai VIF 10 atau tolerance 0,10 maka terjadi multikolinearitas sedangkan apabila nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant CR .725 1.380 DER .732 1.320 ROA .528 1.804 ROE .413 1.562 NPM .744 1.153 TATO .533 1.796 a. Dependent Variable: perubahan laba Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17, 2014 Dari Tabel 4.4. terlihat bahwa nilai VIF untuk CR = 1,380 nilai VIF untuk DER = 1,320, nilai VIF untuk ROA = 1,804, nilai VIF untuk ROE = 1,562, nilai VIF untuk NPM = 1,153, dan nilai VIF untuk TATO = 1,796. Nilai tolerance untuk CR = 0,725, nilai tolerance untuk DER = 0,732, nilai Universitas Sumatera Utara 63 tolerance untuk ROA = 0,528, nilai tolerance untuk ROE = 0,413, nilai tolerance untuk NPM = 0,744, dan nilai tolerance untuk TATO = 0,533. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen, dengan dasar nilai VIF untuk setiap variabel tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10 maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi linier berganda.

3. Uji Heterokedasitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah tidak terhadap heterokedasitas. Untuk menghilangkan heterokedasitas dapat dengan mengkonversi ke dalam bentuk logaritma atau dengan menjalankan regresi dengan sistem kuadrat terkecil tertimbang weighted least square Prastisto, 2009. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 4.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1280.022 3188.984 .401 .693 CR -13.640 15.170 -.240 -.899 .380 DER 1.531 5.815 .550 .263 .795 ROA -.544 104.853 -.003 -.005 .996 ROE 5.906 18.917 .625 .312 .758 NPM 5.104 14.486 .214 .352 .729 TATO -1.607 48.256 -.015 -.033 .974 a. Dependent Variable: laba Dari hasil uji heteroskedtisitas metode gletsjer diperoleh nilai signifikansi variabel CR sebesar 0,380 0,05, variabel DER sebesar 0,795 0,05, variabel ROA sebesar 0,9960,05, variabel ROE sebesar 0,7580,05, variabel NPM sebesar 0,7290,05 dan variabel TATO sebesar 0,9740,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel tidak signifikan atau lebih besar dibandingkan dengan derajat signifikansi α = 5 α = 0,05, dengan demikian model tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga layak dipakai untuk memprediksi perubahan laba pada perusahaan telekomunikasi.

4. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 74 88

Analyzing Translation Strategies And Readibility On Translated Text Bersiteguh Mengurai Benang Kusut Di Sibolangit

0 48 12

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 74 95

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 68 87

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Quick Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Invetment Debitur terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja pada PT. BNI (Persero) Tbk. Medan

7 109 84

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

Analisis Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan

0 6 118