33 2011
2.400,2 2012
1.563,1 4.
PT Indosat Tbk
2008 1.878,5
2009 1.498,2
2010 647,1
2011 1.066,7
2012 487,4
5. PT
Telekomunikasi Indobesia Tbk
2008 10.671,7
2009 11.398,8
2010 11.536,9
2011 15.841
2012 18.632
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2013
Berdasarkan tabel 1.1 terlihat bahwa tingkat pertumbuhan laba perusahaan Sebagian besar perusahaan cenderung mengalami penurunan laba
dan bahkan mengalami kerugian. Dengan adanya penurunan laba dan kerugian yang dialami perusahaan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang buruk,
sehingga menyebabkan investor ragu dalam melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini bisa menjadi ukuran seberapa besar tingkat resiko
yang akan dihadapi, serta seberapa besar deviden yang akan mereka terima di masa yang akan datang Husnan, 2001 : 7.
b. Hubungan Analisis Rasio Keuangan dengan Perubahan laba
Current Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Current ratio
diperoleh dengan jalan membagi aktiva lancar dengan kewajiban jangka pendeknya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
ukuran current ratio. Perlu dianalisis lebih lanjut misalnya apakah surat- surat berharga yang dimiliki dapat segera diuangkan, bagaimana tingkat
pengumpulan piutang, bagaimana tingkat perputaran persediaan
Universitas Sumatera Utara
34 Djarwanto, 2004. Current ratio yang tinggi mungkin menunjukkan
adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya seperti persediaan yang berlebihan. Current ratio yang tinggi memang baik menurut
pandangan kreditor, tetapi dari sudut pandangan pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak didayagunakan dengan efektif.
Hubungan antara current ratio dengan Perubahan laba diasumsikan bahwa current ratio
mampu menilai Perubahan laba perusahaan periode yang berjalan dan memprediksi perubahan laba yang akan datang.
Debt to equity ratio , yaitu total kewajiban terhadap equitas. Tinggi rendah
DER akan mempengaruhi tingkat pencapaian laba yang dicapai oleh perusahaan. Jika biaya yang ditimbulkan oleh pinjaman cost of debt lebih
kecil daripada biaya modal sendiri cost of equity, maka sumber dana yang berasal dari pinjaman atau hutang akan lebih efektif dalam menghasilkan laba
meningkatkan return on equity, demikian sebaliknya Brigham, 2009. Perusahaan yang pertumbuhan labanya rendah akan berusaha menarik dana
dari luar, untuk mendapatkan investasi dengan mengorbankan sebagian besar labanya. Sehingga perusahaan dengan pertumbuhan laba rendah akan
semakin memperkuat hubungan antara DER yang berpengaruh negatif dengan profitabilitas. Dimana peningkatan utang akan mempengaruhi besar
kecilnya laba perusahaan, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya, yang ditunjukkan oleh beberapa bagian
modal sendiri yang digunakan untuk membayar seluruh kewajibannya, karena semakin besar penggunaan utang maka semakin besar kewajibannya.
Universitas Sumatera Utara
35 Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar beban perusahaan terhadap
pihak luar, hal ini sangat memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan, karena tingkat ketergantungan dengan pihak luar semakin tinggi, maka
pengaruh antara DER dengan perubahan adalah negatif Brigham, 2009. Return on equity
adalah laba bersih dibagi rata-rata ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh
perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Menurut Sawir 2008 Return on equity
menunjukkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, dan mengukur keuntungan dari investasi yang telah
dilakukan pemilik modal atau pemegang saham. Return on equity dengan perubahan laba berhubungan positif dimana semakin tinggi rasio yang
dihasilkan return on equity maka perubahan laba akan naik. Return on assets,
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan.
Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam
menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Perubahan laba perusahaan dapat dilihat dari rasio Return on assets dimana kita bisa
melihat apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan.
Net profit margin , rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang
diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Menurut Subramanyam 2007 rasio ini tidak menggambarkan besarnya persentase
Universitas Sumatera Utara
36 keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan
karena adanya unsur pendapatan dan biaya non operasional. Kelemahan dari rasio ini adalah memasukkan pos atau item yang tidak berhubungan
langsung dengan aktivitas penjualan seperti biaya bunga untuk pendanaan dan biaya pajak penghasilan, tetapi dalam hubungannya dengan perubahan
laba, net profit margin berhubungan positif dengan perubahan laba dimana rasio net profit margin yang tingi menunjukkan perubahan laba yang baik.
Rasio total assets turnover dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba karena total aktiva dan penjualan merupakan komponen
dalam menilai perubahan laba. Pengaruh rasio total assets turnover terhadap perubahan laba adalah semakin cepat perputaran aktivanya, maka
laba bersih yang dihasilkan semakin meningkat karena perusahaan sudah dapat memanfaatkan aktiva tersebut untuk meningkatkan penjualan yang
berpengaruh terhadap pendapatan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu