29
Rata-rata penerimaan piutang adalah jumlah hari dalam setahun 365 dibagi receivable turnover. Dengan melihat rasio ini, kita bisa melihat dalam
jangka waktu berapa hari piutang akan bisa diubah menjadi kas atau ditagih. Rumusnya sebagai berikut:
RPP = x 100
Darsono dan Ashari,2005:59 3.
Total Assets Turnover
Total assets turnover adalah penjualan dibagi rata-rata total aktiva.
Kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan digambarkan dalam rasio ini. Rumusnya sebagai
berikut:
TATO = x 100
Darsono dan Ashari,2005:60 Rasio aktivitas yang digunakan dalam peneitian ini adalah total assets
turnover , adalah penjualan dibagi rata-rata total aktiva. Kemampuan
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan digambarkan dalam rasio ini. Dengan melihat rasio ini, kita bisa
mengetahui efektivitas penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan.
4. Perubahan Laba
a. Pengertian laba
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Wild et.al 2005 mendefinisikan laba sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
30 Laba earnings atau laba bersih net income mengindikasikan
profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam
laporan merinci bagaimana laba didapat. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan atau penurunan ekuitas sebelum distribusi kepada dan
kontribusi dari pemegang ekuitas.
Laba terdiri dari empat elemen yaitu penghasilan, beban, keuntungan,
dan kerugian. Defenisi dari elemen-elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia 2009.
1. Penghasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama
satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan asset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
2. Beban expense adalah penurunan manfaat ekonomi selama atau
periode akuntasi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya asset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
3. Keutungan gain mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi
yang memenuhi defenisi penghasilan yang mengkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan
dengan demikian pada hakikatnya tidak berbeda dengan pendapatan.
4. Kerugian loss mencerminkan pos lain yang memenuhi defenisi
beban yang mungkin timbul natau mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa. Kerugian tersebut
mencerminkan berkurangnya manfaat ekonomi dan pada hakikatnya tidak berbeda dengan beban lain.
Menurut Harahap 2006 laba adalah Angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai
alasan antara lain: laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan
keputusan, dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan datang, dasar dalam
perhitungan dan penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja perusahaan.
Chariri 2003 menyebutkan bahwa laba memiliki beberapa
karakteristik antara lain sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
31 1.
Laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi, 2.
Laba didasarkan pada postulat periodisasi, artinya merupakan prestasi perusahaan pada periode tertentu,
3. Laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan
pemahaman khusus tentang defenisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan,
4. Laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk biaya
historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pendapatan tertentu,
5. Laba didasarkan pada prinsip penandingan matching antara
pendapatan dan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Perbandingan yang tepat atas pendapatan dan biaya tergambar
dalam laporan rugi laba. Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan fokus kinerja perusahaan yang penting. Kinerja
perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter
penilaian kinerja perusahaan tersebut adalah perubahan laba. Perubahan laba perusahaan yang baik mencerminkan bahwa
kinerja perusahaan juga baik, oleh karena laba merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai
perusahaan, mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaan. Dengan demikian apabila rasio keuangan perusahaaan baik, maka
perubahan laba perusahaan juga baik. Perubahan laba dapat dihitung dengan cara:
Perubahan laba =
=
Universitas Sumatera Utara
32 Selama tahun 2008-2012 laba bersih perusahaan telekomunikasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia cenderung menurun tetapi terlihat tidak terdapat pola yang sama antara perusahaan yang satu dengan yang lain. PT
Bakrie Telecom Tbk dan PT Smartfren teleceom Tbk terlihat mengalami penurunan laba terus menerus selama periode tahun 2008-2012. PT XL Axiata
Tbk pada tahun 2008-2010 mengalami perumbuhan laba tetapi pada tahun 2010-2012 mengalami penurunan laba. PT Indosat Tbk pada tahun 2008-2010
mengalami penuruna laba tetapi pada tahun 2010-2011 mengalami pertumbuhan laba dan tahun 2011-2012 mengalami penurunan laba. PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk terlihat pada tahun 2008-2012 mengalami pertumbuhan laba. Berikut ini merupakan laba bersih perusahaan
telekomunikasi periode 2008 – 2012, yang dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data LabaRugi Bersih Setelah Pajak Perusahaan Telekomunikasi
Dalam Miliaran Rupiah No
Nama Perusahaan
Tahun LabaRugi
Setelah Pajak
1. PT
Bakrie Telecom Tbk 2008
136,8 2009
98,4 2010
9,9 2011
782,6 2012
3.139,9 2.
PT XL Axiata Tbk
2008 15,1
2009 1.709,4
2010 2.891,2
2011 2.830,1
2012 2.764,6
3. PT
Smartfren Telecom Tbk 2008
1.068,8 2009
724,3 2010
1.401,8
Universitas Sumatera Utara
33 2011
2.400,2 2012
1.563,1 4.
PT Indosat Tbk
2008 1.878,5
2009 1.498,2
2010 647,1
2011 1.066,7
2012 487,4
5. PT
Telekomunikasi Indobesia Tbk
2008 10.671,7
2009 11.398,8
2010 11.536,9
2011 15.841
2012 18.632
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2013
Berdasarkan tabel 1.1 terlihat bahwa tingkat pertumbuhan laba perusahaan Sebagian besar perusahaan cenderung mengalami penurunan laba
dan bahkan mengalami kerugian. Dengan adanya penurunan laba dan kerugian yang dialami perusahaan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang buruk,
sehingga menyebabkan investor ragu dalam melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini bisa menjadi ukuran seberapa besar tingkat resiko
yang akan dihadapi, serta seberapa besar deviden yang akan mereka terima di masa yang akan datang Husnan, 2001 : 7.
b. Hubungan Analisis Rasio Keuangan dengan Perubahan laba