40
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kategorisasi Makian dalam Bahasa Batak Toba
Kategori makian didasarkan pada kesamaan ciri semantisnya. Makian yang memiliki ciri semantis yang sama berada pada kategori yang sama. Makian
dalam BBT dapat dikategorikan dalam tujuh referen seperti referen hewan, referen bagian tubuh, referen keadaan fisik seseorang, referen keadaan mental seseorang,
referen profesi, referen kekerabatan, dan referen makhlus halus. Berdasarkan data yang diperoleh penulis melalui penelitiannya di Desa
Tinggir Nipasir Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir, jenis-jenis makian dapat dikelompokkan berdasarkan referennya, seperti berikut.
a. Makian dalam BBT bereferen hewan, misalnya: Asu ‘anjing’, babi ‘babi’, horbo
‘kerbau’, huting ‘kucing’, bodat ‘monyet’, galot ‘musang’, bagudung ‘tikus’, dan ulok ‘ular’. Jenis-jenis makian tersebut juga dapat dikelompokkan ke
dalam subkategori, seperti makian bereferen nama hewan berkaki empat dan hewan melata. Kemudian hewan berkaki empat dibedakan atas hewan peliharaan
dan bukan peliharaan. Selanjutnya, subkategori tersebut dikelompokkan lagi ke dalam sub-subkategori. Sub-subkategori hewan berkaki empat peliharaan yang
besar dan hewan berkaki empat peliharaan yang kecil. Sub-subkategori hewan berkaki empat yang bukan peliharaan yang besar dan kecil.
Universitas Sumatera Utara
41
Gambar 3. Sub-subkategori Makian Bereferen Nama Hewan
Makian bereferen hewan
berkaki empat melata
peliharaan bukan
peliharaan ulok
besar kecil
besar kecil
horbo asu
galot bagudung
babi bodat
huting
b. Makian dalam BBT bereferen bagian tubuh, misalnya: bujang heang ‘alat kelamin perempuan’, pilat ‘alat kelamin laki-laki’, ngingimi ‘gigimu itu’, patmi
‘kakimu itu’, ulumi ‘kepalamu itu’, dila si ganjang dila ‘lidah’, matami ‘matamu itu’, babami ‘mulutmu itu’, utok ‘otak’, ihurmi ‘pantatmu itu’, butuhami ‘perutmu
itu’, dan pinggolmi ‘telingamu itu’. Kategori makian bereferen bagian tubuh memiliki subkategori panca indera dan bukan panca indera. Makian bereferen
bagian tubuh yang bukan panca indera memiliki sub-subkategori perempuan dan laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
42
Gambar 4. Sub-subkategori Makian Bereferen Bagian Tubuh
Makian bereferen bagian tubuh
panca indera bukan panca indera
mata laki-laki perempuan ngingi
dila pat
pinggol pilat
bujangheang ulu
c. Makian dalam BBT bereferen keadaan fisik seseorang, misalnya: ganjang munsung
‘bibir yang maju’, telbeng bibir ‘bibir tebal menjuntai ke bawah’, pitung ‘buta’, dungilon ‘gigi majukeluar’, mokmok ‘gemuk’, bakkilis on ‘kurus’, ,
bondilbollang mata ‘mata besar’, pellong ‘juling’, ganjang ihur ‘pantat
lebarbesar’, joppok ‘pendek’, pekkat ‘pincang’, tukkik ‘telinga yang mengeluarkan cairan berbau busuk’, pijom ‘tuli’, dan bolak tanggurung
‘punggung yang lebar’. Subkategori makian bereferen keadaan fisik seseorang dapat dilihat pada gambar yang diskemakan berikut.
Gambar 5. Subkategori Makian Bereferen Keadaan Fisik Seseorang
Makian bereferen keadaan fisik seseorang
mata telinga badan
mulut
pitung tukkik
mokmok ganjang munsung
bondilbollang mata pijom
bakkilis on telbeng bibir
Universitas Sumatera Utara
43
Makian bereferen keadaan fisik seseorang
mata telinga badan
mulut
pellong ganjang ihur
dungilon joppok
pekkat bolak
tanggurung
d. Makian dalam BBT bereferen keadaan mental seseorang, misalnya: oto ‘bodoh’, solpot ‘idiot’, rittik ‘gila’, dan gurbak ulu ‘pemalas’. Makian oto
‘bodoh’, solpot ‘idiot’, rittik ‘gila’ dikenakan kepada seseorang yang tidak mengetahui sesuatu sedangkan makian gurbak ulu dikenakan kepada seseorang
yang mengetahui sesuatu tetapi tidak melakukan sesuatu yang diketahuinya tersebut. Oleh karena itu, makian bereferen keadaan mental dikelompokkan dalam
dua subkategori, yaitu mengetahui dan tidak mengetahui.
Gambar 6.Subkategori Makian Bereferen Keadaan Mental Seseorang
Makian bereferen keadaan mental seseorang
tidak mengetahui
mengetahui
oto gurbak ulu
solpot rittik
Universitas Sumatera Utara
44
e. Makian dalam BBT bereferen profesi, misalnya: jappurut ‘budak’ dan boru si babi jalang
‘pelacur’. Berdasarkan nilai rasa profesi tersebut menurut padangan masyarakat, makian bereferen profesi memiliki subkategori profesi yang bernilai
positif dan bernilai negatif.
Gambar 7. Subkategori Makian Bereferen Profesi
Makian bereferen profesi
bernilai positif bernilai negatif
jappurut boru si babi jalang
f. Makian dalam BBT bereferen kekerabatan, misalnya: inam ‘ibumu’ dan amam ‘bapakmu’
. Subkategori makian bereferen kekerabatan adalah laki-laki dan
perempuan. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 8. Subkategori Makian Bereferen Kekerabataan
Makian bereferen kekerabatan
laki-laki perempuan
amam inam
g. Makian dalam BBT bereferen makhlus halus, misalnya: begu ‘hantu’, dan begu ganjang
‘hantu yang sangat panjang’. Subkategori makian bereferen makhluk
Universitas Sumatera Utara
45
halus dikelompokkan berdasarkan ukuran. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 9. Subkategori Makian Bereferen Makhluk Halus
Makian bereferen makhluk halus
jenis
begu begu
ganjang
Kategorisasi makian berdasarkan referen makian tersebut dapat digambarkan dalam skema berikut.
Gambar 10. Kategorisasi Makian dalam BBT
Kekerabatan Makhluk halus
Profesi Referensi Makian dalam BBT Keadaan fisik
Bagian tubuh Nama hewan Keadaan mental
Universitas Sumatera Utara
46
4.2 Struktur Semantis Makian dalam Bahasa Batak Toba