35
3.4.1 Metode Padan
Metode padan adalah metode yang alat penentunya adalah di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto, 1993: 13.
Metode padan dilakukan untuk menentukan klasifikasi makian, yang terdiri atas nama hewan, bagian tubuh, keadaan fisik seseorang, keadaan mental seseorang,
profesi, kekerabatan, dan makhluk halus.
Tabel 2. Kategorisasi Makian dalam Bahasa Batak Toba
No. Kosa kata
Bahasa Indonesia
Kosa kata bahasa Batak
Toba Referen
Hewan Profesi Tubuh Keadaan
Fisik 1. tikus
bagudung + - - -
2. budak jappurut
- + - - 3. pincang pekkat
- - - +
4. monyet bodat + - -
- 5. gigimu
itu ngingi
mi - -
+ -
Universitas Sumatera Utara
36
3.4.2 Metode Agih
Metode agih adalah metode yang alat penentunya adalah unsur bahasa yang diteliti Sudaryanto, 1993: 15. Metode agih berperan penting dalam
menganalisis dan membandingkan makna. Teknik analisis yang diterapkan adalah teknik ubah wujud dan teknik ganti yang dipakai untuk mengungkapkan makna
asali yang dikandung makian BBT. Penerapan teknik ubah wujud dalam menganalisis data adalah seperti yang diungkapkan oleh Sudaryanto 1993: 84
yakni adanya pengubahan wujud menghasilkan bentuk tuturan parafrase yang gramatikal secara bentuk dan berterima secara maknawi. Teknik ganti digunakan
untuk menguji perilaku atau mengetahui kadar kesamaan kategori makian di dalam kalimat. Misalnya, untuk mengetahui makna asu ‘anjing’ dibandingkan
dengan kata-kata lain dalam satu ranah semantis, yaitu makian yang bereferen nama hewan misalnya, babi ‘babi’ dan horbo ‘kerbau’, seperti pada contoh di
bawah ini. a
Asu ‘anjing
Hira ??Babi ‘babi’
ho idilat ho hatam sandiri.
??Horbo ‘kerbau’
kau PAS.jilat kau kata-kata.1 Tgl KOMP. ‘Seperti anjing kau Kau jilat kata-katamu sendiri’.
b Babi
‘babi’ Hira
??Asu ‘anjing’ ho hodar hian pangallangmu. ??Horbo
‘kerbau’ 2Jmk Jorok sekali cara makan 2.Jmk ‘Seperti babi kau Jorok sekali cara makanmu’.
Universitas Sumatera Utara
37
c Horbo
‘kerbau’ Hira ??Babi
‘babi’ ho Leleng hian karejom. Ingkon isuru-suru ??Asu ‘anjing’ 2.Jmk Lamban sekali kerja2.Jmk . Harus Pas.perintah
ho karejo 2.Jmk kerja.
‘Seperti Kerbau kau Lamban sekali kerjamu Harus diperintah dulu kau baru kerja.
Pada kalimat a, b, dan c terlihat jelas bahwa ketiga kata makian tersebut tidak dapat saling menggantikan meskipun dalam satu ranah yang sama,
yaitu bereferen nama hewan. Setelah ditemukan komponen semantis yang terkandung pada makian dalam BBT
tersebut
, dilakukan parafrase pada makna. Analisis data dapat dilihat seperti pada contoh berikut.
1 Asu ‘anjing’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y.
X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y:
“Y melakukan sesuatu yang buruk. Y mengatakan sesuatu yang lain setelah sekarang. Sebentar mengatakan sesuatu seperti ini, sebentar tidak.
Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu seperti ini”. Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk.
X merasa Y sama seperti Z. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X.
Universitas Sumatera Utara
38
X mengatakan Y seperti ini.
2 Babi ‘babi’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y.
X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y:
“Y melakukan sesuatu yang buruk. Sesuatuhal yang dilakukan Y terdengar sama seperti ini; Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu seperti ini”.
Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk. X merasa Y sama seperti Z.
Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan Y seperti ini.
3 Horbo ‘kerbau’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y
X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y:
“Y melakukan sesuatu yang buruk; Y melakukan sesuatu jika X seseorang mengatakan sesuatu; Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu karena ini”.
Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk. X merasa Y sama seperti Z.
Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan Y seperti ini.
Universitas Sumatera Utara
39
3.5 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data