Struktur Semantis Makian Bereferen Nama Hewan

48 Berikut akan dijelaskan hasil penelitian struktur semantis makian dalam BBT berdasarkan referennya

4.2.1 Struktur Semantis Makian Bereferen Nama Hewan

Ada banyak jenis nama hewan yang diketahui oleh masyarakat. Namun, tidak semua nama-nama hewan tersebut digolongkan sebagai kata makian. Dalam masyarakat BT, nama hewan yang tergolong makian adalah hewan yang dekat dengan masyarakat tersebut 1 Asu ‘anjing’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y: “Y melakukan sesuatu yang buruk. Y mengatakan sesuatu yang lain setelah sekarang. Sebentar mengatakan sesuatu seperti ini, sebentar tidak. Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu seperti ini”. Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk. X merasa Y sama seperti Z. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan Y seperti ini. Makian dalam BBT tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen waktu, ujaran, substantif, predikat mental, evaluator, tindakan, pewatas, konsep logis, dan Universitas Sumatera Utara 49 kesamaan dengan makna asali waktu, mengatakan, sesuatu, merasakan, buruk, lain, sekarang, sebentar, tidak, ingin, seperti, karena, ini, dan sama sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘Y mengatakan sesuatu yang lain setelah sekarang. Sebentar mengatakan sesuatu seperti ini, sebentar tidak’. Biasanya orang yang dimaki akan marah karena disamakan seperti hewan, sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, asu memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [+bernyawa], dan [-insan]. 2 Babi ‘babi’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y: “Y melakukan sesuatu yang buruk. Sesuatuhal yang dilakukan Y terdengar sama seperti ini; Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu seperti ini”. Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk. X merasa Y sama seperti Z. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan Y seperti ini. Makian dalam BBT tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, evaluator, pewatas, waktu, tindakan, konsep logis, dan kesamaan dengan makna asali mengatakan, merasakan, sesuatu, buruk, seperti, Universitas Sumatera Utara 50 laku, tidak, dan sama sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘Sesuatuhal yang dilakukan Y terdengar sama seperti ini’. Biasanya orang yang dimaki akan marah karena disamakan seperti hewan, sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, babi memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [+bernyawa], dan [-insan]. 3 Horbo ‘kerbau’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y: “Y melakukan sesuatu yang buruk; Y melakukan sesuatu jika X seseorang mengatakan sesuatu; Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu karena ini”. Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk. X merasa Y sama seperti Z. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan Y seperti ini. Makian dalam BBT tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, evaluator, pewatas, waktu, dan kesamaan dengan makna asali mengatakan, merasakan, sesuatu, buruk, seperti, dan sama sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘Y melakukan sesuatu jika X seseorang mengatakan sesuatu’. Biasanya orang yang dimaki akan marah karena disamakan seperti Universitas Sumatera Utara 51 hewan, sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, horbo memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [+bernyawa], dan [-insan]. 4 Huting ‘kucing’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y: “Y melakukan sesuatu yang buruk. Y bergerak ketika berada di tempat banyak orang; Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu seperti ini” Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk. X merasa Y sama seperti Z. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan sesuatu seperti ini. Makian dalam BBT tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, evaluator, pewatas, gerakan, waktu, ruang, dan kesamaan dengan makna asali mengatakan, merasakan, sesuatu, buruk, bergerak, seperti, di tempat, dan sama sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘Y bergerak ketika berada di tempat banyak orang’. Biasanya orang yang dimaki akan marah karena disamakan seperti hewan, sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, huting memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [+bernyawa], dan [-insan]. Universitas Sumatera Utara 52 5 Bodat ‘monyet’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y: “Y melakukan sesuatu yang buruk. Y memikirkan dan melakukan sesuatu yang tidak baik; Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu seperti ini” Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk. X merasa Y sama seperti Z. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan Y seperti ini. Makian dalam BBT tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, evaluator, pewatas, waktu, tindakan, konsep logis, dan kesamaan dengan makna asali mengatakan, merasakan, memikirkan, tidak, baik, sesuatu, buruk, seperti, laku, dan sama sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘Y memikirkan dan melakukan sesuatu yang tidak baik’. Biasanya orang yang dimaki akan marah karena disamakan seperti hewan, sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, bodat memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [+bernyawa], dan [-insan]. Universitas Sumatera Utara 53 6 Galot ‘musang’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y: “Y melakukan sesuatu yang buruk. Y ingin memunyai semua yang ada; Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu seperti ini”. Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk. X merasa Y sama seperti Z. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan Y seperti ini. Makian dalam BBT tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, evaluator, pewatas, waktu, tindakan, milik, dan kesamaan dengan makna asali mengatakan, merasakan, sesuatu, ingin, punya, buruk, seperti, laku, dan sama sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘Y ingin memunyai semua yang ada’. Biasanya orang yang dimaki akan marah karena disamakan seperti hewan, sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, galot memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [+bernyawa], dan [-insan]. 7 Bagudung ‘tikus’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. Universitas Sumatera Utara 54 X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y: “Y melakukan sesuatu yang buruk. Saya tahu bahwa Y tidak mengatakan hal yang benar pada saya; Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu seperti ini”. Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk. X merasa Y sama seperti Z. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan Y seperti ini. Makian dalam BBT tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, evaluator, pewatas, waktu, dan kesamaan dengan makna asali mengatakan, merasakan, tahu, sesuatu, buruk, seperti, dan sama sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘Saya tahu bahwa Y tidak mengatakan hal yang benar pada saya’. Biasanya orang yang dimaki akan marah karena disamakan seperti hewan, sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, bagudung memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [+bernyawa], dan [-insan]. 8 Ulok ‘ular’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. X berpikir tentang Y: Universitas Sumatera Utara 55 “Y melakukan sesuatu yang buruk. Y tidak mengatakan hal yang benar tentang saya; Saya tidak ingin Y melakukan sesuatu seperti ini” Ketika X berpikir seperti ini, X merasakan sesuatu yang buruk. X merasa Y sama seperti Z. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan Y seperti ini. Makian dalam BBT tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, evaluator, pewatas, waktu, dan kesamaan dengan makna asali mengatakan, merasakan, sesuatu, buruk, seperti, dan sama sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘Y tidak mengatakan hal yang benar tentang saya’. Biasanya orang yang dimaki akan marah karena disamakan seperti hewan, sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, ulok memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [+bernyawa], dan [-insan]. Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa makian bereferen hewan memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [+bernyawa], dan [-insan]. Lebih lanjut, makna makian bereferen hewan dibedakan dari ciri yang dikandung tiap-tiap hewan. Jika ciri itu diabaikan, maka dihasilkan struktur berikut. Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. Y melakukan sesuatu yang buruk [.....]. Universitas Sumatera Utara 56 X merasa Y sama seperti Z. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan Y seperti ini.

4.2.2 Struktur Semantis Makian Bereferen Bagian Tubuh