3 4
Gambar 4. Matrix penentuan prioritas
Keterangan : No. Kotak
Penting Segera
Hasil 1.
+ + Prioritas 1 2.
+ - Prioritas 2 3.
- + Prioritas 3 4.
- - Prioritas 4
B. Perumusan Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan tentang masalah ketidaktahuan danatau ketidakmauan pasienklien baik dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari maupun dalam penanggulangan masalah kesehatan tersebut berhubugan dengan penyebab etiologi danatau gejala Zaidin,2002.
Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisis data subjektif dan objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakan diagnosa
keperawatan. Diagnoasa keperawatan melibatkan proses berfikir kompleks tentang data yag dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medis, dan pemberi
pelayanan kesehatan yang lain Mahyar et al, 2010. Diagnosa keperawatan sebagai semacam keputusan klinik yang menncakup
respon klien, keluarga, dan komunitas terhadap sesuatu yang berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan The North America Nursing
Diagnosa Association NANDA, 1992 dalam Mahyar et al, 2010. Selain itu diagnosa keperawatan adalah senior dalam mengidentifikasi
masalah dari tanda dan gejala yang ada dan merupakan pernyataan atau kesimpulan yang berfokus pada sifat dasar dari kondisi atau masalah Mahyar et
al, 2010. Dari beberapa defenisi yang telah diuraikan diatas maka diagnosis
keperawatan mengandung unsur – unsur Zaidin,2002 sebagai berikut.
15
a. Pernyataan yang singkat, tegas, jelas sitelas tentang keadaan kesehatan pasienklien.
b. Pasienklien meliputi individu, keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat.
c. Masalah kesehatan yang dihadapi, yaitu : a Ketidaktahuan tentang bagaimana mengatasi kebutuhan hidupnya sehari –
hari berhubungan dengan kesehatanya danatau. b Ketidakmauankeengganan pasien untuk mengatasi masalah kebutuhan
hidupnya sehari berhubungan dengan kesehatannya. c Ketidakmampuan pasienklien memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
berhubungan dengan kesehatan. d Berhubungan dengan masalah kesehatan yang dihadapinya baik etiologi
danatau gejala yang dirasakan pasien. Roy mendefenisikan tiga metode untuk menyusun diagnosis keperawatan
Menggunkan tipologi , Contoh diagnosis sesuai prioritas sebagai berikut. a Ketidakmampuan memenuhi oksigen, berhubugan dengan onstruksi jalan
napas etiologi yang ditandai oleh pernapasan stridor, dispnea, dan sianosis gejala.
b Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit masalah pemenuhan kebutuhaan berhubungan dengan diare dan muntah etiologi .
Perumusan diagnosis keperawatan Pengaturan dalam penulisan diagnosa :
1. Diagnosa aktual Terdiri dari tiga 3 bagian
PES Problem + Etiologi + Tanda dan gejala . Atau
PRS Problem + faktor yang berhubungan +tanda dan gejala
Menggunakan kata penghubung yaitu berhubungan dengan
Contoh : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang kurang berhubungan dengan intake yang tidak adekuat yang ditandai dengan klien mengatakan tidak
nafsu makan, porsi yang disiapkan tidak habis.
16
2. Diagnosa potensialresiko Terdiri dari dua 2 bagian
PE Problem + etiologi Atau
PR Probllem + Faktor yang berhubungan Contoh : Resiko terjadinyaa infeksi berhubungan dengan tindakan invasif
memasukan alat kesehatan kedalam tubuh manusia seperti pemasanagan infuse, Mahyer et al, 2010
Ciri – ciri diagnosis keperawatan yang baik sebagai berikut : a. Menggambarkan tanggapan individu ketidaktahuan, ketidakmauan, dan
ketidakmampuan terhadap proses, kondisi, dan situasi penyakit. b. Berorientasi kepada kebutuhan dasar manusia, menurut hirarki kebutuhan
Maslow Gambar 2.4. c. Berubah sesuai proses respon pasien terhadap peyakit. Oleh karena itu,
perjalanan proses keperawatan tersebut berbentuk spiral Gambar .5 d. Berisi petunjuksaran bagi asuhan keperawatan yang profesional dan mandiri.
e. Tidak menggunakan sistem klasifikasi medis kedokteran, Zaidin, 2002. Diagnosa keperawatan yang baik yang berorientasi pada kebutuhan dasar
Maslow pada gambar 4. dibawah ini.
Gambar 4. Hirarki kebutuhan Maslow Zaidin, 2002.
C. Penyusunan rencana asuhan keperawatan