Hak untuk dihargai privacy-nya : b. Hak untuk merahasiakan informasi yang diberikan : Hak memperoleh jaminan keamanan atau keselamatan akibat dari informasi Hak memperoleh imbalan atau kompensasi. Deskripsi Hasil

tidak bersedia diwawancarai atau memberikan informasi adalah hak mereka, dan tidak dilanjutkan pengambilan data atau wawancara Notoatmodjo, 2012. Secara rinci hak-hak dan kewajiban-kewajiban peneliti dan yang diteliti informan menurut Notoatmodjo 2012 adalah sebagai berikut : 1. Hak dan kewajiban responden Hak responden :

a. Hak untuk dihargai privacy-nya : b. Hak untuk merahasiakan informasi yang diberikan :

c. Hak memperoleh jaminan keamanan atau keselamatan akibat dari informasi

yang diberikan.

d. Hak memperoleh imbalan atau kompensasi.

Kewajiban responden : Setelah adanya inform consent dari responden, artinya responden sudah mempunyai keterikatan dengan peneliti berupa kewajiban responden untuk memberikan informasi yang diperlukan peneliti. Tetapi selama belum ada inform consent, responden tidak ada kewajiban apa pun terhadap peneliti. 2. Hak dan kewajiban peneliti : Hak peneliti : Bila responden bersedia diminta informasinya, peneliti mempunyai hak memperoleh informasi yang diperlukan sejujur-jujurnya dan selengkap- lengkapnya dari responden. Apabila hak ini tidak diterima dari responden, dalam arti responden menyembunyikan informasi yang diperlukan, maka responden perlu diingatkan kembali terhadap inform consent yang telah diberikan. Kewajiban peneliti: a. Menjaga privacy responden b. Menjaga kerahasiaan responden c. Memberikan kompensasi 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas diperoleh dari masing – masing responden didistribusikan dalam bentuk dalam tabel analisa univariat dan analisa bivariat sebagai berikut : 4.1.1 Karakter Responden a Jenis Kelamin Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tahun 2015 Kategori Frekuensi Presentase Laki–laki 14 46,7 Perempuan 16 53,3 Jumlah 30 100 Sumber : Data Primer Penelitian 2015 Berdasarkan Tabel 4.1 dari 30 responden menunjukan bahwa frekuensi jenis kelamin berada pada kategori laki - laki dengan frekuensi sebanyak 14 responden 46,7 dan kategori perempuan sebanyak 16 responden 53,3. b Usia Tabel 5. Distribusi Frekuensi Usia Responden di RSUD Proff. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tahun 2015 Kategori Frekuensi Presentase 20-30 Tahun 3 10,0 30-40 Tahun 9 30,0 42 40-50 Tahun 12 40,0 50 Tahun 6 20,0 Total 30 100 Sumber : Data Primer Penelitian 2015 Berdasarkan tabel 4.2 dari 30 respoden menunjukan bahwa frekuensi usia terendah berada pada kategori usia 20-30 Tahun frekuensi sebanyak 3 responden 10 dan frekuensi tertinggi pada kategori 40-50 Tahun yaitu sebanyak 12 responden 40. c Pendidikan Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pendidikan Respponden di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tahun 2015 Kategori Frekuensi Presentase SD 12 40,0 SLTP 12 40,0 SLTA 6 20,0 PT 0,0 Total 30 100 Sumber : Data Primer Penelitian 2015 Berdasarkan tabel 4.3 dari 30 responden menunjukan bahwa frekuensi pendidikan terendah berada pada kategori PT 0 responden 0,0,dan frekuensi tertinggi pada kategori SD dan SLTP dengan frekuensi masing – masing sebanyak 12 responden 40. d Pekerjaan Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Respponden di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tahun 2015 Kategori Frekuensi Persentase IRT 7 23,3 TANI 5 16,7 TUKANG 4 13,3 SWASTA 14 46,7 Total 30 100 Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.3 dari 30 responden menunjukan bahwa frekuensi pekerjaan terendah berada pada kategori Tukang frekuensi sebanyak 4 responden 43 13,3, dan frekuensi tertinggi berada pada kategori Swasta dengan frekuensi sebanyak 14 responden 46,7.

4.1.2 Analisa Univariat

Analisa univariat untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel dependent terikat dan variabel independent bebas yang meliputi kepuasan pasien dan asuhan keperawatan a Penerapan Asuahan Keperawatan Tabel 8. Distribusi Frekuensi Penerapan Asuhan Keperawatan di RSUD. Prof Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tahun 2015 Kategori Frekuensi Persentase Baik 25 83,3 Kurang Baik 5 16,7 Total 30 100 Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.5 Distribusi Frekuensi penerapan asuhan keperawatan pada 30 responden terdapat 5 pasien 16,7 kurang baik, dan frekuensi tertinggi pada kategori baik sebanyak 25 responden 83,3. b Kepuasan Pasien Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo tahun 2015 Kategori Frekuensi Persentase Puas 26 87,7 Tidak Puas 4 13,3 Total 30 100 Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2015 Berdasarkan Tabel 4.4 Distribusi frekuensi kepuasan pasien di ruang rawat Interna RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo menunjukan bahwa dari 30 responden terdapat 4 responden 13,3 untuk kategori tidak puas, dan frekuensi tertinggi pada kategori puas sebanyak 26 responden 87,7. 44

4.1.3 Analisa Bivariat

Analisa Bivariat diakukan dengan tabulasi silang crosstab untuk menemukan hubungan statistik antara variabel independen dan dependen. Hasil analisa bivariat ini menentukan hubungan masing – masing variabel independen dan variabel dependen. Kemudian data diuji dengan uji statistik Fisher’s Exact dengan kemaknaan α = 0,05 nilai p Value 0,05 ada hubungan signifikan. Dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 10. Hubungan Penerapan Asuhan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di RSUD. Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tahun 2015 Kepuasan Pasen Penerapan Asuahan Kepearawatan F Fisher’s exact Baik Kurang Baik Puas 25 83,3 1 3,3 26 86,7 0,000 Tidak Puas 4 13,3 4 30,0 Jumlah 25 83,3 5 16,7 30 100 Sumber : Data Olah 2015 Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa dari 26 responden dengan kategori puas didapati penerapan asuhan keperawatan yang baik sebanyak 25 83,3 dan 1 responden 3,3 kurang baik, dari 4 responden 13,3 responden yang tidak puas didapati penerapan asuhan keperawatan kurang baik sebanyak 4 13,3. Maka dari hasil yang didapati variabel penerapan asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien memiliki nila p=0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 nilai p Value 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan asuhan keperawatan ada hubungan dengan tingkat kepuasan pasien. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Penerapan Asuhan Keperawatan