Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

47 Kepuasan Kerja X 2 , Komitmen Organisasi X 3 dan Konflik Peran X 4 , mengacu pada teori-teori yang ada dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Kuesioner diberikan kepada 98 Sembilan Puluh Delapan responden dengan melalui dua tahap yaitu : 1. Tahap Pertama : kuesioner diantar langsung kemudian ditunggu selama 5 lima hari kerja dengan pertimbangan kesibukan pemeriksa pajak. 2. Tahap kedua : pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh pemeriksa pajak untuk dilakukan pengolahan data. Sebelum dilakukan pengolahan data, dilakukan editing menyunting kelengkapan kuesioner, dengan harapan pencatatan yang salah dapat diperbaiki, atau paling tidak menghilangkan data yang secara jelas salah. Keputusan mengenai prosedur penghitungan diperlukan apabila jawaban untuk pertanyaan tertentu tidak diisi oleh beberapa responden atau dihapuskan dalam proses editing.

4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

4.5.1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah batasan pengertian variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Definisi operasional diperlukan untuk menjelaskan supaya ada kesamaan penaksiran dan tidak mempunyai arti yang bebeda-beda Sekaran, 2003. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan defenisi operasional variable yang akan Universitas Sumatera Utara 48 diteliti sebagai pokok masalah penelitian. Defenisi operasional masing-masing variabel penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Variabel Profesionalisme X 1 Variabel Profesionalisme terdiri dari indikator: Tingkat Pendidikan X 1.1 , Pendidikan Berkelanjutan X 1.2 , Pengalaman Kerja X 1.3 . Tingkat Pendidikan adalah jenjang pendidikan staf pemeriksa pajak yang diukur dengan tingkat atau strata pendidikan yang dimiliki oleh staf pemeriksa pajak. Untuk staf pemeriksa pajak, tingkat pendidikan dimulai dari tingkat Diploma III sampai dengan tingkat Pasca Sarjana. Indikator lainnya adalah jurusan pendidikan yang dimiliki oleh staf pemeriksa pajak, yang terdiri dari jurusan ekonomi, FISIP, Hukum , Teknik dan Jurusan Lainnya . Skala yang digunakan adalah skala interval. Pendidikan Berkelanjutan adalah Staf pemeriksa pajak yang telah mengikuti program pendidikan singkat, baik di dalam maupun di luar negeri. Indikator variable lainnya adalah : materi pelatihan yang diikuti, Jenis Pelatihan , Frekuensi pelatihan yang telah diikuti . Artinya semakin banyak mengikuti pelatihan maka kualitas pemeriksa pajak akan semakin lebih baik. Skala yang digunakan adalah skala interval. Pengalaman pemeriksa pajak adalah pengalaman yang diperoleh pemeriksa selama yang bersangkutan bekerja khususnya yang berkaitan dengan pemeriksaan pajak. Skala yang digunakan adalah skala interval. Universitas Sumatera Utara 49

2. Variabel Kepuasan Kerja X

2 Kepuasan kerja merupakan perasaan seseorang pada pekerjaannya dan merupakan suatu reaksi emosional yang dapat menimbulkan perasaan yang senang atau tidak senang yang berhubungan dengan penghargaan melalui 5 indikator yaitu, kepuasan dengan gaji satisfaction with Pay X 2.1 , kepuasan dengan Promosi satisfaction with Promotion X 2.2 , kepuasan dengan Rekan Sekerja satisfaction with Co-Workers X 2.3 , kepuasan dengan Penyelia satisfaction with Supervisor X 2.4 dan kepuasan dengan Pekerjaan Itu Sendiri satisfaction with Work Itself X 2.5 , Celluci dan De Vries ,1978 dalam Fuad Mas ’ud, 2004. Skala yang digunakan adalah skala interval. 3. Variabel Komitmen Organisasi X 3 Komitmen adalah kesanggupan untuk bertanggungjawab terhadap hal-hal yang dipercayakan kepada seseorang. Komitmen sama sekali tidak ada hubungannya dengan bakat, kepintaran atau talenta. Dengan komitmen yang kuat memungkinkan seseorang bisa mengeluarkan sumber daya fisik, mental dan spritual tambahan yang dapat diperoleh, sebaliknya tanpa komitmen maka pekerjaan-pekerjaan besar akan sulit terlaksana. . Indikator variable ini adalah Affective Comittment X. 3.1 dan Continuance Commitment X. 3.2 dan Normative Commitment X .3.3. . Skala yang digunakan adalah skala interval. 4. Variabel Konflik Peran X 4 Konflik Peran adalah suatu konflik yang timbul karena mekanisme pengendalian birokrasi organisasi tidak sesuai dengan norma, aturan, etika dan kemandirian profesional. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena adanya dua Universitas Sumatera Utara