Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

38 Pengalaman akan meningkat seiring dengan meningkatnya kompleksitas tugas. Semakin berpengalaman seorang pemeriksa pajak dalam pembuatan keputusan yang lebih kompleks maka akan semakin mudah seorang pemeriksa pajak mencari dan mendapatkan kelemahan sistem pengawasan intern, mencari kesalahan pencatatan, serta melakukan analitycal review. Menurut Celluci, Anthony J dan David L De Vries 1978, Kepuasan Kerja Job Satisfaction ditunjukkan oleh indikator seperti kepuasan dengan gaji satisfaction with Pay , kepuasan dengan Promosi satisfaction with Promotion , kepuasan dengan Rekan Sekerja satisfaction with Co-Workers, kepuasan dengan Penyelia satisfaction with Supervisor dan kepuasan dengan Pekerjaan Itu Sendiri satisfaction with Work Itself .

3.2. Hipotesis Penelitian

Untuk menguji hubungan antara variabel sesuai kerangka konseptual pada Gambar 3.1. dan 3.2., maka disusun hipotesis penelitian ini sebagai berikut : H 1 : Profesionalisme, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Konflik Peran berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak H 2 : Konflik Peran dapat memoderasi hubungan antara variabel Profesionalisme, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pemeriksa Pajak Universitas Sumatera Utara 39 BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk kelompok penelitian kausal causal, yaitu untuk melihat hubungan beberapa variable yang belum pasti. Umar 2008 menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variable mempengaruhi variable lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variable independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variable dependennya secara langsung. Peneliti menggunakan desain penelitian ini untuk mengetahui apakah Variabel Profesionalisme, Variabel Kepuasan Kerja, Variabel Komitmem Organisasi dan Variabel Konflik Peran berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I serta bagaimana Variabel Konlik Peran dapat memoderasi hubungan antara variabel Profesionalisme, Variabel Kepuasan Kerja dan Variabel Komitmem Organisasi dengan Kinerja Pemeriksa Pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I.

4.2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada satuan kerja di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Kantor Pelayanan Pajak Madya di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I. Universitas Sumatera Utara 40

4.3. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono, Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas : objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Misalnya akan melakukan penelitian di perusahaan X, maka perusahaan X ini merupakan populasi. Perusahaan X mempunyai sejumlah orang subjek dan objek yang lain. Hal ini berarti populasi dalam arti jumlah kuantitas. Tetapi perusahaan X juga mempunyai karakteristik orang-orangnya, misalnya motivasi kerjanya, disiplin kerjanya, kepemimpinannya, iklim organisasinya dan lain-lain; dan juga mempunyai karakteristik objek yang lain, misalnya kebijakan, prosedur kerja, tata ruang, produk dan jasa yang dihasilkan dan lain-lain. Satu orang-pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, displin pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya dan lain-lain. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kepemimpinan presiden Y maka kepemimpinan itu merupakan sampel dari semua karakteristik yang dimiliki presiden Y, Sugiyono, 2001. Hal itu sejalan dengan pendapat Sudjana yang mendefenisikan populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil penghitungan atau pengukuran karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, Sudjana, 1985. Sesuai defenisi di atas, Populasi yang menjadi responden dalam Universitas Sumatera Utara 41 penelitian ini adalah seluruh Pejabat Fungsional Pemeriksa Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I sebanyak 113 orang yang terdiri dari berbagai strata bidang ilmu , pengalaman kerja sebagai pegawai negeri sipil, pengalaman kerja sebagai pemeriksa pajak, jenis kelamin, dan lain- lain. Para Pejabat Fungsional Pemeriksa Pajak ini juga memiliki beberapa karakteristik seperti profesionalisme, kepuasan kerja, Komitmen, konflik peran dan kinerja pemeriksa pajak. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dimana pengambilannya dilakukan harus mewakili populasi atau harus representatif Sugiyono, 2012. Ukuran sampel sample size dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin Umar, 2005: 78 sebagai berikut : N n = -------------- 1 + Ne ² dengan : n adalah ukuran sampel N adalah ukuran populasi N = 113 e adalah persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan dalam penelitian ini e = 5 Berdasarkan rumus di atas, dihitung ukuran sampel dari sebanyak 113 orang populasi dengan perhitungan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 42 113 n = -------------------- 1 + 1000,05 ² n = 88,11 Dari hasil perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 88 responden. Sesuai ketentuan di atas, jumlah sampel responden tersebut dianggap dapat mewakili populasi Pejabat Fungsional Pemeriksa Pajak yang ada di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I untuk dilakukan penelitian. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan salah satu Teknik Sampling Probabilitas probability sampling technique yaitu berupa sampling area cluster sampling . Menurut Sugiyono, probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi : simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling dan sampling area cluster sampling . Teknik sampling daerah cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, populasi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Misalnya di Indonesia terdapat 30 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 propinsi, maka pengambilan 15 propinsi itu dilakukan secara Universitas Sumatera Utara 43 random. Teknik sampling daerah cluster sampling sering digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga, Sugiyono, 2012. Teknik ini dapat digambarkan seperti gambar 4.1. berikut : Populasi Daerah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Diambil secara random Sampel Daerah Tahap I 3 5 6 7 9 11 13 15 18 19 21 24 25 28 29 Diambil Secara random Sampel Individu Tahap II 5 Gambar 4.1. Teknik Cluster Random Sampling Berdasarkan ketentuan di atas, Jumlah satuan kerja sebagai sumber pengambilan sampel responden dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut : a Jumlah sampel = 88 Orang b Jumlah rata-rata pemeriksa pajak per satuan kerja Populasi : Jumlah Satuan Kerja Populasi, atau 113 : 10 = 11 Orang c Jumlah unit kerja yang dipilih sebagai sumber sampel a : b = 8 Satuan kerja Universitas Sumatera Utara 44 Dengan demikian, jumlah satuan kerja yang dipilih adalah 8 satuan kerja dari 10 satuan kerja yang ada di lingkungan Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara. Kedelapan satuan kerja tersebut adalah : 1. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I; 2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat; 3. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan; 4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur; 5. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia; 6. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota; 7. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah; 8. Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan. Satuan kerja dipilih secara acak sebanyak 8 satuan kerja dari seluruh satuan kerja yang ada di lingkungan Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara. Kemudian sebanyak 88 orang sampel responden dipilih secara acak dari 8 satuan kerja yang terpilih. Teknik ini digunakan untuk jumlah populasi data yang pasti dengan tujuan menghemat waktu dan biaya penelitian, William G, Cohran, 1977 4.4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah proses pengadaan data primer riset. Data yang dikumpulkan harus valid. Validitas data dapat diperoleh apabila alat pengukur serta kualitas pengambilan data cukup valid. Sugiyono 2001 seperti dikutip oleh Torang 2012 mengungkapkan bahwa ada dua hal yang mempengaruhi kualitas data riset, yaitu : kualitas instrumen riset dan kualitas pengumpulan data. Kualitas Universitas Sumatera Utara 45 instrumen riset ditentukan oleh validitas, reliabilitas, dan kualitas pengumpulan data. Oleh sebab itu, guna memenuhi uji validitas dan uji reliabilitas, instrumen riset membutuhkan ketepatan penggunaan metode untuk memperoleh data yang valid dan reliable. Menurut Nazir 1998, pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah riset yang ingin dipecahkan. Masalah memberikan arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah yang dirumuskan tidak bisa terpecahkan karena metode untuk memperoleh data yang digunakan tidak memungkinkan, ataupun metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti yang diinginkan. Selanjutnya Nazir 1998 dan Sugiyono 2001 membedakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1 Observasi, 2 Wawancara, 3 Dokumentasi, 4 Kuesioner Angket, 5 Triangulasi. Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemeriksa pajak. Nazir 1998 dan Sugiyono 2001 mendefenisikan Kuesioner adalah teknik pengumpulan data atas pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang dilengkapi dengan jawaban yang harus dipilih Universitas Sumatera Utara 46 salah satunya oleh responden. Disisi lain, pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban langsung dari responden. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli sesuai defenisi Indriantoro dan Supomo 1999. Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode sampel. Metode sampel digunakan untuk mengurangi biaya, menghemat biaya, Cochran 1977. Untuk mendapatkan data dari responden digunakan instrument penelitian berupa kuesioner yang disebarkan oleh peneliti dengan dua tahap sebanyak 98 Kuesioner dan ditunggu selama 10 hari. Kuesioner Kinerja Pemeriksa Pajak Y diadopsi dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-34PJ2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan jo. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-35PJ2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Untuk Tujuan Lain jo. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-85PJ2011 tentang Kebijaksanaan Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan jo. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04PJ2012 tentang Pedoman Penggunaan Metode dan Teknik Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan dan Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 1PM.32007 tanggal 23 Juli 2007 tentang Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak jo. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-33PJ2007 tanggal 23 Juli 2007 tentang Panduan Pelaksanaan Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Kuesioner Profesionalisme X 1 , Universitas Sumatera Utara 47 Kepuasan Kerja X 2 , Komitmen Organisasi X 3 dan Konflik Peran X 4 , mengacu pada teori-teori yang ada dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Kuesioner diberikan kepada 98 Sembilan Puluh Delapan responden dengan melalui dua tahap yaitu : 1. Tahap Pertama : kuesioner diantar langsung kemudian ditunggu selama 5 lima hari kerja dengan pertimbangan kesibukan pemeriksa pajak. 2. Tahap kedua : pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh pemeriksa pajak untuk dilakukan pengolahan data. Sebelum dilakukan pengolahan data, dilakukan editing menyunting kelengkapan kuesioner, dengan harapan pencatatan yang salah dapat diperbaiki, atau paling tidak menghilangkan data yang secara jelas salah. Keputusan mengenai prosedur penghitungan diperlukan apabila jawaban untuk pertanyaan tertentu tidak diisi oleh beberapa responden atau dihapuskan dalam proses editing.

4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel