94
Persamaan Regresi 3 :
Tabel 5.12.c.1. Model Summary__ Persamaan Regresi c
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
,933
a
,871 ,860
1,414
a. Predictors: Constant, Interaksi_ X
3
Z , Kepuasan Kerja, Profesionalisme,
Komitmen Organisasi, Interaksi_ X
2
Z , Interaksi_ X
1
Z
, Variabel yg dihipotesiskan sbg variabel moderasi
Tabel 5.12.c.2. ANOVA
b_
_ Persamaan Regresi c
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 1081,708 7
154,530 77,322 ,000
a
Residual 159,882
80 1,999
Total 1241,591
87
a. Predictors: Constant, Interaksi_ X
3
Z
, Kepuasan Kerja, Profesionalisme,
Komitmen Organisasi, Interaksi_ X
2
Z , Interaksi_ X
1
Z , Variabel yg
dihipotesiskan sbg variabel moderasi b. Dependent Variable: Kinerja Pemeriksa Pajak
Tabel 5.12.c.3. Coefficients
a_
_ Persamaan Regresi c
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant 64,449 35,634
1,809 ,074
Profesionalisme ,181
,284 ,250
,636 ,526
Kepuasan Kerja -,321
,287 -,528
-1,118 ,267
Komitmen Organisasi
,979 ,429
1,134 2,280
,025 Variabel yg
dihipotesiskan sbg variabel moderasi
,391 ,916
,692 ,427
,670
Interaksi_ X
1
Z ,003
,007 ,584
,425 ,672
Interaksi_ X
2
Z ,014
,008 2,105
1,805 ,075
Interaksi_ X
3
Z -,019
,012 -3,365
-1,643 ,104
a. Dependent Variable: Kinerja Pemeriksa Pajak
Universitas Sumatera Utara
95
Berdasarkan Tabel 5.12.c.3. diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 64,449 + 0,181 X
1
- 0,321X
2
+ 0,979 X
3
+ 0,003 X
1
Z + 0,014 X
2
Z – 0,19 X
3
Z
Analisis Tabel Coefficients :
a. Berdasarkan output pada persamaan regresi pertama a diperoleh : 1 koefisien regresi Profesionalisme sebesar 0,251, dengan nilai t hitung
5,451 dan t tabel df 0,05; 84 sebesar 1,663 sedangkan nilai Sig. Sebesar 0,000. Karena nilai t hitung 5,451 t tabel 1,663 atau nilai Sig.
0,000 alpha 0,05, maka variabel Profesionalisme berpengaruh positip terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak.
2 koefisien regresi Kepuasan Kerja sebesar 0,204, dengan nilai t hitung 4,349 dan t tabel df 0,05; 84 sebesar 1,663 sedangkan nilai Sig. Sebesar
0,000. Karena nilai t hitung 4,349 t tabel 1,663 atau nilai Sig. 0,000 alpha 0,05, maka variabel Kepuasan Kerja berpengaruh
positip terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak. 3 koefisien regresi Komitmen Organisasi sebesar 0,294, dengan nilai t
hitung 5,243 dan t tabel df 0,05; 84 sebesar 1,663 sedangkan nilai Sig. Sebesar 0,000. Karena nilai t hitung 5,243 t tabel 1,663 atau nilai
Sig. 0,000 alpha 0,05, maka variabel Komitmen Organisasi berpengaruh positip terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak.
b. Berdasarkan output pada persamaan regresi kedua b diperoleh koefisien regresi variabel Konflik Peran yang dihipotesiskan sebagai variabel
moderasi sebesar -,063 dengan nilai t hitung sebesar -2,615 dan t tabel df
Universitas Sumatera Utara
96
0,05; 83 sebesar 1,663, sedangkan nilai Sig. Sebesar 0,011. Karena t hitung -2,615. t tabel 1,663 atau nilai Sig 0,011 alpha 0,05, maka variabel
Konflik Peran berpengaruh negatip terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak. c. Berdasarkan output pada persamaan regresi ketiga diperoleh koefisien regresi
variabel Interaksi perkalian antara Konflik Peran dengan Profesionalisme X
1
Z, perkalian antara Konflik Peran dengan Kepuasan Kerja X
2
Z, perkalian antara Konflik Peran dengan Komitmen Organisasi X
3
Z. 1 Koefisien Regresi X
1
Z sebesar 0,003 dengan nilai t hitung sebesar 0,425 dan t tabel df 0,05; 80 sebesar 1,664 sedangkan nilai Sig. Sebesar 0,672.
Karena nilai t hitung 0,425 t tabel 1,664 atau nilai Sig. 0,672 , alpha 0,05, maka variabel Interaksi tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Pemeriksa Pajak. 2 Koefisien Regresi X
2
Z sebesar 0,014 dengan nilai t hitung sebesar 1.805 dan t tabel df 0,05; 80 sebesar 1,664 sedangkan nilai Sig. Sebesar 0,075.
Karena nilai t hitung 1,805 t tabel 1,664 atau nilai Sig. 0,075 , alpha 0,05, maka variabel Interaksi tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Pemeriksa Pajak. 3 Koefisien Regresi X
3
Z sebesar 0,019 dengan nilai t hitung sebesar -1,643 dan t tabel df 0,05; 80 sebesar 1,664 sedangkan nilai Sig. Sebesar 0,104.
Karena nilai t hitung -1,643 t tabel 1,664 atau nilai Sig. 0,104 , alpha 0,05, maka variabel Interaksi tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Pemeriksa Pajak.
Universitas Sumatera Utara
97
Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui variabel Konflik Peran pada persamaan regresi kedua tanpa memasukkan variabel Interaksi memiliki pengaruh
signifikan terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak. Oleh karena itu Konflik Peran merupakan variabel Quasi moderasi antara Profesionalisme, Kepuasan Kerja ,
Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pemeriksa Pajak. Hal itu disebabkan variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel moderator Z berhubungan dengan
variabel kriteria Y dan atau prediktor X tetapi tidak berinteraksi dengan variabel prediktor X, sehingga variabel tersebut hanya merupakan variabel
intervening, exogen, antecedent atau prediktor, Suliyanto,2011.
TABEL 5.14. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis Kesimpulan
H1 Profesionalisme , Kepuasan Kerja , Komitmen Organisasi
dan Konflik Peran mempunyai pengaruh simultan dan parsial terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
Diterima
H2 Konflik Peran dapat memoderasi hubungan antara
variabel Profesionalisme , Kepuasan Kerja , Komitmen Organsisasi dengan Kinerja Pemeriksa Pajak
Ditolak
Pengaruh Parsial dan Simultan dari hubungan variabel independen dan dependen sesuai dengan kerangka konsep di atas adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh Parsial Profesionalisme terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak = 0,287 = 28,70 dan arahnya positip ;
2. Pengaruh Parsial Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak = 0,186 = 18,60 dan arahnya positip;
Universitas Sumatera Utara
98
3. Pengaruh Parsial Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak = 0,293 = 29,30 dan arahnya positip ;
4. Pengaruh Parsial Konflik Peran terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak = 0,063 = 6,30 dan arahnya negatip ;
5. Pengaruh Simultan Profesionalisme, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Konflik Peran terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak = 0,862 =
86,20 . 0,287
0,186 0,862
0,293
-0,063
GAMBAR 5.4 PEMETAAN HASIL AKHIR UJI PENGARUH PARSIAL DAN SIMULTAN H
1
Sumber : Tabel 5.12.b.3.
TABEL 5.15. PENGARUH PARSIAL DAN SIMULTAN
Pengaruh Parsial Pengaruh Simultan
PX1Y 0,287
0,862 PX2Y
0,186 PX3Y
0,293 PX4Y
-0,063 Sumber : Tabel 5.12.b.3.
Profesionalisme X
1
Kepuasan Organisasi X
2
Komitmen Organisasi X
3
Konflik Peran X
4
Kinerja Pemeriksa Pajak Y
Universitas Sumatera Utara
99
0,181
-0,321 0,871
0,979 0,391
GAMBAR 5.5. PEMETAAN HASIL AKHIR PENGARUH KONFLIK PERAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI H
2
Sumber : Tabel 5.12.c.3. Pengaruh Parsial dan Simultan dari hubungan variabel independen dan
dependen sesuai dengan kerangka konsep di atas adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh Parsial Profesionalisme terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
= 0,181 = 18,10 dan arahnya positip ; 2. Pengaruh Parsial Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
= 0,321 = 32,10 dan arahnya negatif; 3. Pengaruh Parsial Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
= 0,979= 97,90 dan arahnya positip ; 4. Pengaruh Parsial Konflik Peran terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
= 0,391 = 39,10 dan arahnya positip ;
Profesionalisme X
1
Kepuasan Organisasi X
2
Komitmen Organisasi X
3
Konflik Peran Z
Kinerja Pemeriksa Pajak Y
Universitas Sumatera Utara
100
5. Pengaruh Simultan Profesionalisme, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Konflik Peran terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak = 0,871 =
87,10 . TABEL 5.15.
PENGARUH PARSIAL DAN SIMULTAN
Pengaruh Parsial Pengaruh Simultan
PX1Y 0,181
0,871 PX2Y
-0,321 PX3Y
0,979 PX4Y
0,391 Sumber : Tabel 5.12.c.3.
5.2.4. Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis
Pengujian terhadap dua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini membuktikan hanya hipotesis 1 yang diterima. Penjelasan atas pengujian ini
dijelaskan sebagai berikut :
5.2.4.1. Pengaruh simultan dan parsial variabel Profesionalisme,
Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Konflik Peran terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh Pengaruh simultan dan parsial Profesionalisme, Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasi dan Konflik Peran terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak adalah terbukti. Hal ini ditunjukkan dari hasil output SPSS dengan analisis regresi
masing-masing variabel yang menunjukkan hasil yang signifikan. Pengaruh Parsial Profesionalisme terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak = 0,287 = 28,70 dan
arahnya positip ; Pengaruh Parsial Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak = 0,186 = 18,60 dan arahnya positip; Pengaruh Parsial Komitmen
Universitas Sumatera Utara
101
Organisasi terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak = 0,293 = 29,30 dan arahnya positip ; Pengaruh Parsial Konflik Peran terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
= 0,063 = 6,3 dan arahnya negatip ; Variabel yang paling berpengaruh terhadap
Kinerja Pemeriksa Pajak adalah Variabel Komitmen Organisasi. Hal ini berarti
bahwa Kanwil Direktorat Jenderal Pajak sebaiknya meningkatkan aspek
Komitmen Organisasi
pemeriksa pajak agar dapat meningkatkan kinerja pemeriksa pajak. Pengaruh Simultan Profesionalisme, Kepuasan Kerja, Komitmen
Organisasi dan Konflik Peran terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak = 0,862 = 86,20 . Hasil output SPSS ini menunjukkan adanya Pengaruh simultan
Profesionalisme, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Konflik Peran terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak dengan nilai R² sebesar 0,862 atau 86,20 .
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun variabel yang paling berpengaruh terhadap penerimaan pajak adalah komitmen organisasi, namun seluruh variabel bila
digabungkan secara simultan atau bersama-sama hasilnya adalah 86,20 . Sisanya sebesar 13,80 merupakan variabel lainnya yang mempengaruhi kinerja
pemeriksa pajak. Dengan demikian seluruh variabel independen dalam penelitian ini perlu diperhatikan agar tercapai target kinerja pemeriksa pajak pada Kanwil
DJP Sumatera Utara. Dengan tercapainya target kinerja pemeriksa pajak diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak sehingga target
penerimaan pajak dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan penelitian Victor D. Siahaan 2010, Nur Cahyani 2010
yang menyatakan bahwa Profesionalisme, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Konflik Peran berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak.
Universitas Sumatera Utara
102
5.2.4.1. Pengaruh Konflik Peran untuk memoderasi hubungan antara
variabel Profesionalisme,
Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pemeriksa Pajak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Konflik Peran tidak dapat memoderasi hubungan antara variabel Profesionalisme, Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pemeriksa Pajak. Hal ini ditunjukkan dari
hasil SPSS dengan analisis regresi masing-masing variabel yang menunjukkan hasil yang tidak signifikan dimana, p X
1
Z = 0,672 0,05, p X
2
Z = 0,075 0,05, p X
3
Z = 0,104 0,05. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis 2 tidak dapat diterima suliyanto ,2011. Dengan demikian Variabel Konflik Peran
bukanlah termasuk variabel moderasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang menunjukkan Variabel Konflik Peran bukanlah termasuk variabel moderasi
kemungkinan disebabkan beberapa hal antara lain : sistim operasi prosedur SOP, kode etik, penerapan nilai-nilai seperti teamwork yang sudah berlaku di
Kementerian Keuangan dapat mengurangi adanya kemungkinan konflik peran antara Fungsional Pemeriksa Pajak dengan atasannya atau rekan sekernya. Hal ini
sesuai dengan pendapat Subroto, Hanif, Fanan 2008 yang menyatakan bahwa Konflik Peran berpengaruh positip terhadap Kinerja Pegawai namun Variabel
Konflik Peran bukanlah merupakan variabel moderating.
Universitas Sumatera Utara
103 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan