Y = a Variabel Profesionalisme X Variabel Kepuasan Kerja X Variabel Komitmen Organisasi X Variabel Konflik Peran X

56 Keterangan : a = nilai konstanta dan b 1, b 2 , b 3, b n = nilai koefisien regresi variabel X 1 , X 2, X 3 ,X n. Dalam pendekatan statistik, nilai konstanta digunakan apabila satuan variabel X dan variabel Y tidak sama. Selanjutnya apabila variabel X dan variabel Y, baik linier sederhana maupun linier berganda memiliki satuan yang sama, maka nilai konstanta diabaikan saja dengan asumsi bahwa setiap perubahan variabel Y akan proporsional dengan perubahan variabel bebas X. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan regresi linier berganda Multiple regression analysis, Metode ini memungkinkan peneliti untuk memahami sebuah fenomena yang mempengaruhi kondisi dari variabel dependen Y oleh lebih dari satu faktor variabel independen X Benson et al, 2007. Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini digunakan analisis linier berganda dengan bantuan program SPSS. Koefisien Regresi bertujuan untuk memastikan apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi tersebut secara individu berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan 1. Dengan analisis Regresi ini juga akan dapat dilihat faktor manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja pemeriksa pajak, yaitu dengan melihat nilai koefisien betanya. Adapun model persamaan regresi penelitian ini sesuai kerangka konsep 1 adalah :

1. Y = a

+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + ε Sedangkan model persamaan regresi penelitian sesuai kerangka konsep 2 adalah : Universitas Sumatera Utara 57

2. Y = a1

+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 Z + b 5 X 1 Z + b 6 X 2 Z+ b 7 X 3 Z+ ε Dimana, Y = Kinerja Pemeriksa Pajak ; b = Konstanta b 1, - , b 7 = Koefisien regresi X 1 = Profesionalisme X 2 = Kepuasan Kerja X 3 = Komitmen Organisasi X 4 = Konflik Peran Z = Variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel Moderating ε = Error Residual Analisis regresi variabel moderasi Z ini dilakukan dengan Metode Interaksi. Menurut Suliyanto 2011, Uji Interaksi yang sering disebut dengan Moderated Regression Analysis MIRA, dilakukan dengan mengalikan variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel moderasi dengan variabel bebas. Jika variabel hasil perkalian antara variabel bebas dengan variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel moderasi signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel moderasi benar-benar memoderasi hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Pada uji interaksi, model persamaan regresinya diformulasikan sebagai berikut : Y = a + b 1 X+ b 2 Z + b 3 XZ+ ε Keterangan : Universitas Sumatera Utara 58 Y = Variabel tergantung X = Variabel bebas Z = Variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel moderasi Analisis regresi moderasi dengan metode interaksi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Meregresikan variabel bebas X terhadap variabel tergantung Y, diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = α + β 1 X + ε a 2. Meregresikan variabel bebas X dan variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel moderasi Z terhadap variabel tergantung Y, diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = α + β 1 X + β 2 Z ε b 3. Mengalikan variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel bebas X dengan variabel moderasi Z menjadi variabel interaksi. 4. Meregresikan variabel bebas X, variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel moderasi Z dan variabel interaksi XZ terhadap variabel tergantung Y, diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = α + β 1 X + β 2 Z + β 3 XZ + ε c 5. Menarik kesimpulan uji moderasi, dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika pada persamaan b, β 2 tidak signifikan β 2 =0 dan pada persamaan c, β 3 juga tidak signifikan β 3 =0, maka Z bukan merupakan variabel moderator, tetapi hanya sebagai variabel bebas saja. Universitas Sumatera Utara 59 b. Jika pada persamaan b, β 2 signifikan β 2 ≠0 dan Z pada persamaan c, β 3 signifikan β 3 ≠0, maka Z merupakan variabel quasi moderator, c. Jika pada persamaan b, β 2 tidak signifikan β 2 =0 dan Z pada persamaan c, β 2 signifikan β 3 ≠0 atau justru sebaliknya, maka Z merupakan variabel pure moderator, Apabila hasil perhitungan menunjukkan : F hitung F tabel, atau apabila probabilitas kesalahan kurang dari 5 , maka H o ditolak dan H 1 diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. F hitung F tabel, atau apabila probabilitas kesalahan lebih dari 5 , maka H o diterima dan H 1 ditolak. Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji ketergantungan linier berganda, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan F hitung. Melalui pengujian simultan ini dapat diketahui besarnya pengaruh variabel-variabel tersebut secara bersama-sama dengan melihat r ². Dari koefisien deerminan r ² dapat diketahui derajat ketepatan dari analisis regresi linier berganda yang menunjukkan besarnya variasi sumbangan seluruh variabel independen dan variabel dependennya. Untuk uji keabsahan hasil analisa regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji kualitas instrument pengamatan meliputi : uji normalitas dan uji asumsi klasik. Universitas Sumatera Utara 60

4.6.1 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Selanjutnya uji validitas dan uji reliabilitas dijelaskan sebagai berikut :

4.6.1.1. Uji Validitas

Tujuan uji validitas adalah untuk mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Coorelated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan dengan nilai r tabel Product Moment. Jika nilai Coorelated Item-Total Correlation r hitung nilai r tabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid Ghozali, 2005. Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Sciences SPSS . Kriteria suatu instrumen sebagai berikut : r hitung r tabel valid r hitung r tabel tidak valid

4.6.1.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Ghozali 2005 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1 Repeated Measure atau pengukuran ulang yang Universitas Sumatera Utara 61 dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dipastikan apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya, 2 One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau dengan cara mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengujian reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan One Shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alpha 0,60 Ghozali, 2005. Untuk melakukan pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Sciences SPSS.

4.6.2. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian klasik yang meliputi Uji Normalitas Data dan Uji Multikolinearitas. Uji Normalitas Data dan Uji Multikolinearitas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti bentuk lonceng pada diagram histogram. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian satu sampel menggunakan pengujian satu sisi yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan tingkat signifikansi tertentu yaitu : Universitas Sumatera Utara 62 1. Nilai Signifikansi atas probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal; 2. Nilai Signifikansi atas probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah normal Selain melihat nilai signifikansi dari uji Kolmogorov-Smirnov, untuk melihat apakah suatu data mempunyai distribusi normal dapat dilihat dari nilai Z skewness dan dengan melihat grafik.

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variable independen yang memiliki kemiripan dengan variable independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variable independen dalam satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variable independen dengan variable independen lainnya. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu : 1. Jika nilai variance inflation factor VIF tidak lebih dari 10 atau di bawah 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 di atas 0,1, maka model dapat dikatakan bebas dari multikolinieritas VIF = 1Tolerance, jika VIF = 10, maka tolerance = 110 = 0,1. Semakin tinggi VIF, maka semakin rendah tolerance. 2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variable independen kurang dari 0,70 di bawah 0,7, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7, maka diasumsikan Universitas Sumatera Utara 63 terjadi korelasi yang sangat kuat antar variable independen sehingga terjadi multikolinieritas. 3. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R 2 R-Square di atas 0,60 namun tidak ada variable independen yang berpengaruh terhadap dependen, maka diduga model tersebut terpengaruh multikolonieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Suliyanto 2011 menyatakan, Heterokedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama konstant. Sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama konstant maka disebut dengan homokedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi adalah yang homokedastisitas. Masalah heterokedastisitas sering terjadi pada penelitian yang menggunakan data cross-section. Beberapa contoh penyebab perubahan nilai varian yang berpengaruh pada homokedastisitas residualnya : 1. Adanya pengaruh kurva pengalaman learning curve. Dengan semakin meningkatnya pengalaman maka akan semakin menurun tingkat kesalahannya. Akibatnya, nilai varian makin lama makin menurun. 2. Adanya peningkatan perekonomian. Dengan semakin meningkatnya perekonomian maka semakin beragam tingkat pendapatan sehingga alternatif pengeluaran juga akan semakin besar. Hal ini akan meningkatkan varian. 3. Adanya peningkatan teknik pengambilan data. Jika teknik pengumpulan data semakin membaik, nilai varian cenderung mengecil. Misalnya bank yang menggunakan peralatan Electronic Data Universitas Sumatera Utara 64 Processing EDP akan membuat kesalahan yang relatif kecil dalam laporan dibandingkan dengan bank yang tidak mempunyai peralatan tersebut. Untuk mendeteksi adanya masalah heterokedastisitas dapat digunakan metode analisis grafik dan metode statistik . Selanjutnya menurut Suliyanto 2011, metode analisis grafik dilakukan dengan mengamati scatterplot dimana sumbu horizontal menggambarkan nilai Predicted Standardized sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai Residual Studentized . Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heterokedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Sedangkan jika scatterplot menyebar secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadi masalah heterokedastitisitas pada model regresi yang dibentuk. Untuk mendeteksi secara lebih lanjut mengenai variabel bebas mana yang menjadi penyebab terjadinya masalah heterokedastitisitas, kita dapat mengamati scatterplot dimana variabel bebas sebagai sumbu horizontal dan nilai residual kuadratnya sebagai sumbu vertikal. Namun metode ini dapat bersifat subyektif. Artinya, dengan scatterplot yang sama, antara orang satu dengan orang yang lain dapat memberikan kesimpulan yang berbeda mengenai pola scatterplot itu. Disamping itu, metode ini juga sulit diinterpretasikan jika jumlah pengamatan semakin sedikit. Uji heterokedastisitas dengan analisis grafik dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 1 membuat persamaan regresi, 2 mencari nilai prediksi Ŷ, 3 mencari nilai residual Y – Ŷ, 4 mentransformasikan nilai residual ke dalam bentuk standardized. 5 mentransformasikan nilai prediksi ke dalam Universitas Sumatera Utara 65 bentuk standardized, 6 membuat plot di mana sumbu vertikal residual studentized, sedangkan sumbu hori Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model Regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamatan yang lain, atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan model tersebut homokedastisitas. Cara memprediksinya adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut adalah : 1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Langkah membuat uji ini dilakukan bersamaan dengan uji regresi linier berganda secara keseluruhan.

d. Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu e t pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya e t-1 . Autokorelasi sering terjadi pada Universitas Sumatera Utara 66 sampel dengan data time series dengan n-sampel adalah periode waktu. Sedangkan untuk sampel data crossection dengan n-sampel item seperti Nama Kota, Nama Orang, Nama Daerah, dan sebagainya jarang terjadi, karena variabel penggangu item sampel yang satu berbeda dengan yang lainnya. Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berada dibawah angka 2. Kriteria pengujian autokorelasi dengan Uji Durbin – Warson adalah sebagai berikut Durbin, 1951 seperti dikutip Suliyanto 2011. Tabel 4.3. Kriteria Pengujian AutoKorelasi dengan Uji Durbin- Watson DW Kesimpulan dL Ada otokorelasi + dL s.d. dU Tanpa kesimpulan dU s.d. 4 - dU Tidak ada korelasi 4 – dU s.d. 4 - dL Tanpa Kseimpulan Ø 4 - dL Ada otokorelasi -

4.6.3. Pengujian Hipotesis

Pengujian statistik selanjutnya adalah uji hipotesis yang bertujuan untuk menguji kebenaran dari dugaan peneliti atas penelitian yang dilakukan. Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Pengujian hipotesis dengan uji t bertujuan untuk menentukan apakah ada

pengaruh secara parsial antara Variabel Profesionalisme, variabel kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi dengan Kinerja Pemeriksa dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Dasar Universitas Sumatera Utara 67 pengambilan keputusan adalah jika t hitung t tabel maka Variabel Profesionalisme, variabel kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pemeriksa . Jika t hitung t tabel maka Variabel Profesionalisme, variabel kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pemeriksa.

b. Pengujian hipotesis dengan uji F bertujuan untuk menentukan apakah ada

pengaruh secara simultan bersama-sama antara variabel independen dan variabel dependen. Pada tabel Anova uji F yang akan menguji semua variabel bebas yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Dasar pengambilan keputusan adalah jika F hitung F tabel maka Variabel Profesionalisme, variabel kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Pemeriksa. Jika F hitung F tabel maka Variabel Profesionalisme, variabel kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Pemeriksa. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 α = 0,05 karena banyak digunakan pada penelitian ilmu-ilmu sosial dan dianggap cukup tepat untuk mewakili hubungan antara variabel yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 68 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Gambaran Umum Responden

Responden penelitian ini adalah pejabat fungsional pemeriksa pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak. Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti mengirimkan kuesioner sebanyak 98 buah kepada responden. Dari 98 kuesioner yang dikirimkan, responden mengembalikan 88 kuesioner kepada peneliti. Distribusi kuesioner yang menggambarkan Jumlah kuesioner yang disebar kepada responden, kuesioner yang tidak kembali maupun yang kembali dengan hasil baik atau rusak adalah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5.1. berikut ini: Tabel 5.1. Distribusi Kuesioner No. Nama Kantor Unit Kerja Jumlah Sebar Kembali Tidak Kembali Baik Rusak 1. Kanwil DJP Sumut I 10 10 2. KPP PratamaMedan Barat 8 8 3. KPP Pratama Medan Timur 7 7 4. KPP Pratama Medan Kota 11 8 3 5. KPP Pratama Medan Belawan 9 7 2 6. KPP Pratama Medan Polonia 13 11 2 7. KPP Pratama Medan Petisah 8 8 8. KPP Pratama Madya Medan 32 28 4 Jumlah 98 87 11 Sumber : Data Primer diolah Tahun 2013 Universitas Sumatera Utara 69 Dengan demikian sampel responden yang digunakan sebagai bahan analis adalah sebanyak 88 responden.

5.1.2. Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan, diperoleh data tentang karakteristik responden yang terdiri dari : 1 Jenis Kelamin Gender, 2 Usia, 3 Tingkat Pendidikan, 4 Masa Dinas sebagai PNS, 5 Masa Dinas sebagai Pemeriksa Pajak sesuai Tabel 5.2. berikut : TABEL 5.2. PROFIL RESPONDEN n = 88 Jumlah Persentase Gender Laki-laki 81 92 Perempuan 7 8 Umur 30 5 6 30 – 39 39 44 40 44 50 Pendidikan Diploma III D3 44 50 Diploma IV D4 1 1 Sarjana S1 41 47 Master S2 2 2 Masa Dinas sebagai PNS 5 5-10 7 8 10 81 92 Masa Dinas sebagai Pemeriksa Pajak 5 5-10 15 17 10 73 83 Sumber : Data Primer diolah Tahun 2013 Dari tabel 5.2 di atas, tampak bahwa sebagian besar responden adalah pria yaitu sebanyak 81 orang atau 92, umur responden umumnya berada di atas 40 tahun atau sebanyak 50 , responden paling banyak berpendidikan Diploma III D 3 yaitu 44 orang atau 50 , masa dinas sebagai PNS paling banyak di atas 10 Universitas Sumatera Utara 70 Tahun dengan jumlah 81 orang atau 92 dan masa dinas sebagai pemeriksa pajak paling banyak di atas 10 tahun dengan jumlah sebanyak 73 orang atau 83 .

5.1.3. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian profesionalisme, kepuasan kerja, komitmen organisasi, konflik peran dan kinerja pemeriksa pajak yang menunjukkan kisaran angka teoritis dan kisaran sesungguhnya, rata-rata standar deviasi, disajikan dalam Tabel 5.3. berikut : TABEL 5.3. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel Kisaran teoritis Kisaran sesungguhnya Rata-rata Standar Deviasi Profesionalisme 21 - 105 80 - 100 89,96 4,995 Kepuasan Kerja 19 - 95 60 - 82 74,75 6,304 Komitmen Organisasi 24 - 120 85 - 99 93,70 4,291 Konflik Peran 10 - 50 26 - 49 36,63 6,642 Kinerja Pemeriksa Pajak 30 - 150 139 - 150 145,79 3,659 Sumber : Output SPSS Lampiran 3.1. Berdasarkan tabel di atas, untuk pengukuran instrumen Profesionalisme kisaran teoritisnya antara 21 - 105 dan kisaran sesungguhnya antara 80 - 100 dengan rata-rata 89,96 dan standar deviasi 4,995 ini menunjukkan bahwa jawaban responden paling sedikit 80 dan paling tinggi 100 ; untuk instrumen kepuasan kerja dengan kisaran teoritis antara 19 - 95 dan kisaran sesungguhnya 60 - 82, rata-rata 74,75 dan standar deviasi 6,304 ini berarti jawaban responden paling sedikit 60 dan paling tinggi 82, untuk instrumen Komitmen Organisasi dengan kisaran teoritis antara 24 - 120 dan kisaran sesungguhnya antara 85 - 99 dengan Universitas Sumatera Utara 71 rata-rata 93,70 dan strandar deviasi 4,291 ini menunjukkan bahwa jawaban responden paling sedikit 85 dan paling tinggi 99 ; untuk instrumen Konflik Peran dengan kisaran teoritis antara 10 - 50 dan kisaran sesungguhnya 26 - 49, rata- rata 36,63 dan standar deviasi 6,642 ini berarti jawaban responden paling sedikit 10 dan paling tinggi 50, untuk instrumen Kinerja Pemeriksa Pajak dengan kisaran teoritis antara 30 - 150 dan kisaran sesungguhnya 139 - 150, rata-rata 145,79 dan standar deviasi 3,659 ini berarti jawaban responden paling sedikit 30 dan paling tinggi 150,

5.2. Pembahasan

5.2.1. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dapat dilakukan melalui uji reliabilitas dan validitas. Uji tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Ada dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur reliabilitas dan validitas data, yaitu : 1 Uji reliabilitas dengan melihat koefisien Cronbach alpha, 2 Uji validitas dengan melihat Pearson coorelation antara score masing-masing item dengan total score. Nilai reliabilitas dilihat dari Cronbach Alpha masing-masing instrumen penelitian ≥ 0,60 dianggap reliabel sebagaimana yang disyaratkan oleh Nunally 1978 dalam Imam G 2001, sedangkan nilai validitas dalam penelitian ini dilihat dari nilai koefisien korelasi antara masing-masing instrumen penelitian, dan antara masing-masing instrumen dengan total scorenya. Hasil uji reliabilitas dan validitas dapat dilihat pada tabel 5.4. dan tabel 5.5. sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 72 TABEL 5.4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Variabel Cronbach ’s Alpha Batas Reliabilitas Keterangan Profesionalisme 0,674 0,6 Reliabel Kepuasan Kerja 0,683 0,6 Reliabel Komitmen Organisasi 0,713 0,6 Reliabel Konflik Peran 0,917 0,6 Reliabel Kinerja Pemeriksa Pajak 0,704 0,6 Reliabel Sumber : Output SPSS Lampiran 3.2. Dari tabel 5.4. diketahui bahwa semua instrumen penelitian ini reliabel, karena memiliki cronbach alpha ≥ 0,60 profesionalisme = 0,674 , kepuasan kerja = 0,683, komitmen organisasi = 0,713, konflik peran = 0,917 kinerja pemeriksa pajak = 0,704. TABEL 5.5.1. Validitas Instrumen Variabel Profesionalisme Variabel Item Corrected Item Correlation r hitung Pearson Correlation r tabel Status Profesionalisme P1 ,517 0,237 Valid P2 ,576 0,237 Valid P3 ,508 0,237 Valid P4 ,605 0,237 Valid P5 ,489 0,237 Valid P6 ,585 0,237 Valid P7 ,497 0,237 Valid P8 ,551 0,237 Valid P9 ,662 0,237 Valid P10 ,487 0,237 Valid P11 ,518 0,237 Valid P12 ,343 0,237 Valid P13 ,493 0,237 Valid P14 ,450 0,237 Valid P15 ,494 0,237 Valid P16 ,561 0,237 Valid P17 ,258 0,237 Valid P18 ,383 0,237 Valid Universitas Sumatera Utara 73 P19 ,316 0,237 Valid P20 ,412 0,237 Valid P21 ,549 0,237 Valid Sumber : Output SPSS Lampiran 3.3. TABEL 5.5.2. Validitas Intrumen Variabel Kepuasan Kerja Variabel Item Corrected Item Corelation r hitung Pearson Correlation r tabel Status Kepuasan Kerja P22 ,661 0,234 Valid P23 ,671 0,234 Valid P24 ,654 0,234 Valid P25 ,671 0,234 Valid P26 ,666 0,234 Valid P27 ,529 0,234 Valid P28 ,553 0,234 Valid P29 ,313 0,234 Valid P30 ,586 0,234 Valid P31 ,533 0,234 Valid P32 ,607 0,234 Valid P33 ,466 0,234 Valid P34 ,455 0,234 Valid P35 ,235 0,234 Valid P36 ,239 0,234 Valid P37 ,309 0,234 Valid P38 ,398 0,234 Valid P39 ,545 0,234 Valid P40 ,630 0,234 Valid Sumber : Output SPSS Lampiran 3.4. TABEL 5.5.3. Validitas Instrumen Variabel Komitmen Organisasi Variabel Item Corrected Item Corelation r hitung Pearson Correlation r tabel Status Komitmen Organisasi P41 ,264 0,242 Valid P42 ,258 0,242 Valid P43 ,294 0,242 Valid P44 ,375 0,242 Valid Universitas Sumatera Utara 74 P45 ,316 0,242 Valid P46 ,296 0,242 Valid P47 ,305 0,242 Valid P48 ,397 0,242 Valid P49 ,436 0,242 Valid P50 ,526 0,242 Valid P51 ,532 0,242 Valid P52 ,471 0,242 Valid P53 ,600 0,242 Valid P54 ,639 0,242 Valid P55 ,373 0,242 Valid P56 ,287 0,242 Valid P57 ,412 0,242 Valid P58 ,409 0,242 Valid P59 ,308 0,242 Valid P60 ,432 0,242 Valid P61 ,480 0,242 Valid P62 ,415 0,242 Valid P63 ,422 0,242 Valid P64 ,422 0,242 Valid Sumber : Output SPSS Lampiran 3.5. TABEL 5.5.4. Validitas Instrumen Variabel Konflik Peran Variabel Item Corrected Item Corelation r hitung Pearson Correlation r tabel Status Konflik Peran P65 ,886 0,220 Valid P66 ,887 0,220 Valid P67 ,889 0,220 Valid P68 ,909 0,220 Valid P69 ,893 0,220 Valid P70 ,881 0,220 Valid P71 ,916 0,220 Valid P72 ,855 0,220 Valid P73 ,714 0,220 Valid P74 ,561 0,220 Valid Sumber : Output SPSS Lampiran 3.6. Universitas Sumatera Utara 75 TABEL 5.5.5. Validitas instrumen Variabel Kinerja Pemeriksa Pajak Variabel Item Corrected Item Corelation r hitung Pearson Correlation r tabel Status Kinerja Pemeriksa Pajak P75 ,366 ,254 Valid P76 ,301 ,254 Valid P77 ,352 ,254 Valid P78 ,296 ,254 Valid P79 ,317 ,254 Valid P80 ,343 ,254 Valid P81 ,343 ,254 Valid P82 ,355 ,254 Valid P83 ,367 ,254 Valid P84 ,374 ,254 Valid P85 ,335 ,254 Valid P86 ,274 ,254 Valid P87 ,386 ,254 Valid P88 ,389 ,254 Valid P89 ,297 ,254 Valid P90 ,400 ,254 Valid P91 ,286 ,254 Valid P92 ,287 ,254 Valid P93 ,350 ,254 Valid P94 ,307 ,254 Valid P95 ,348 ,254 Valid P96 ,361 ,254 Valid P97 ,299 ,254 Valid P98 ,371 ,254 Valid P99 ,367 ,254 Valid P100 ,318 ,254 Valid P101 ,328 ,254 Valid P102 ,326 ,254 Valid P103 ,302 ,254 Valid P104 ,316 ,254 Valid Sumber : Output SPSS Lampiran 3.7. Universitas Sumatera Utara 76 Pada kolom corrected item total correlation adalah R hitung . Suatu data dikatakan valid, bila R hitung R tabel . Nilai R tabel untuk masing-masing variabel penelitian ini diperoleh sebagai berikut :

1. Variabel Profesionalisme X

1 : Df degree of freedom = n – k, dimana n merupakan jumlah butir pertanyaan. Alpha yang digunakan adalah 5 . Untuk jawaban pertanyaan variabel profesional P1-P21 sebanyak 21 pertanyaan, maka r tabel dihitung sebagai berikut : Df = 88 – 21 = 67. R tabel pada df = 67; α = 5 adalah 0,237. Dari tabel 5.5. diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel Profesionalisme adalah valid.

2. Variabel Kepuasan Kerja X

2 : Df degree of freedom = n – k, dimana n merupakan jumlah butir pertanyaan. Alpha yang digunakan adalah 5 . Untuk jawaban pertanyaan variabel profesional P22-P40 sebanyak 19 pertanyaan, maka R tabel dihitung sebagai berikut : Df = 88 – 19 = 69. R tabel pada df = 69 ; α = 5 adalah 0,234. Dari tabel 5.5. diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel Kepuasan Kerja adalah valid.

3. Variabel Komitmen Organisasi X

3 : Df degree of freedom = n – k, dimana n merupakan jumlah butir pertanyaan. Alpha yang digunakan adalah 5 . Untuk jawaban pertanyaan variabel profesional P41-P64 sebanyak 24 pertanyaan, maka R tabel dihitung Universitas Sumatera Utara 77 sebagai berikut : Df = 88 – 24 = 64. R tabel pada df = 64 ; α = 5 adalah 0,242. Dari tabel 5.5. diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel Komitmen Organisasi adalah valid.

4. Variabel Konflik Peran X

4 : Df degree of freedom = n – k, dimana n merupakan jumlah butir pertanyaan. Alpha yang digunakan adalah 5 . Untuk jawaban pertanyaan variabel profesional P65-P74 sebanyak 10 pertanyaan, maka R tabel dihitung sebagai berikut : Df = 88 – 10 = 78. R tabel pada df = 78; α = 5 adalah 0,220. Dari tabel 5.5. diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel Konflik Peran adalah valid.

5. Variabel Kinerja Pemeriksa Pajak Y :