3.6. Model dan Teknik Analisis Data
3.6.1. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Multikoliniaritas Uji Multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Konsekuensi praktis yang timbul sebagai adanya multikoliniaritas ini adalah kesalahan standar penaksir
semakin besar dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah
dengan melakukan uji VIF Variance Inflation Factor tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas
dari multikoliniaritas. VIF = 1 Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1 10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.
2. Uji Autokorelasi Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi
adalah dengan memakai uji statistik Durbin – Watson DW test. Jika nilai Durbin – Watson berada diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
Santoso, 2003. 3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi yang terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Salah satu cara
Universitas Sumatera Utara
untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika ada
pola tertentu, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Untuk melihat normalitas data dapat dilakukan dengan melihat histogram atau normal probabilitas plot.
3.6.2. Uji Hipotesis
Alat uji yang digunakan untuk analisis penelitian ini adalah Uji Regresi Linier Berganda Multiple regression analysis untuk melihat pengaruh tingkat pajak,
kesulitan keuangan, profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas, pembayaran dividen, dan struktur aktiva terhadap tax benefits dari penggunaan hutang. Analisis regresi
berganda digunakan dalam penelitian ini karena variabel terikat yang dicari untuk dijelaskan hipotesis bergantung pada lebih dari satu variabel bebas atau variabel
penjelas. Analisis regresi berganda dapat dikategorikan sebagai analisis multivariate.
Analisis Multivariate pada dasarnya adalah analisis untuk lebih dari 2 dua variabel dan prosesnya dilaksanakan secara simultan. Keunggulan dari regresi berganda
Universitas Sumatera Utara
adalah dapat meningkatkan keakuratan hubungan variabel terikat dengan variabel- variabel bebas Levin Rubin, 1998. Model regresi berganda adalah sebagai
berikut: Y =
βο + β1X1 + β2X2 + β3X3 +β4X4+β5X5+β6X6+β7X7+ ε Keterangan : Y
= variabel terikat; βο
= intersep atau konstanta; X1
= variabel bebas 1 sampai ke k; β1
= koefisien regresi variabel ke 1 sampai ke variabel 7; ε
= error term. Asumsi yang dipergunakan dalam persamaan regresi berganda menurut Webster
adalah: 1. e atau error term merupakan variabel random yang terdistribusi secara normal.
2. Varians dalam nilai Y sama. 3. Error term independent satu dengan yang lainnya.
4. Asumsi linearitas. 5. Jumlah data yang diobservasi n melebihi jumlah variabel bebas k,
setidaknya dua. 6. Antar variabel bebas tidak ada hubungan linier.
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-
nya. Secara statistik, setidaknya dapat diukur dari koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.
Universitas Sumatera Utara
Uji Simultan dengan F – Test
F – test ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas tingkat pajak, kesulitan keuangan, kemampulabaan, ukuran perusahaan, likuiditas,
pembayaran dividen dan struktur aktiva secara simultan terhadap variabel terikat tax benefit dari penggunaan hutang. Hasil F - test ini pada output SPSS
dapat dilihat pada tabel ANOVA, yang menunjukkan jika F hitung F tabel atau p-value pada kolom sig level of significant
∝ maka variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat, demikian juga sebaliknya
jika jika F hitung F tabel atau p-value pada kolom sig level of significant ∝ maka variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
terikat.
Uji Parsial dengan t – test
t-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas tingkat pajak, kesulitan keuangan, kemampulabaan, ukuran perusahaan, likuiditas,
pembayaran dividen dan struktur aktiva secara parsial terhadap variabel terikat tax benefit dari penggunaan hutang. Hasil uji ini pada output SPSS dapat
dilihat pada tabel Coefficients
a
. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari masing- masing variabel bebas, jika t-hitung t-tabel atau p-value kolom sig level of
significant , maka variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel
terikat. Sebaliknya, jika t-hitung t-tabel atau p-value kolom sig level of
Universitas Sumatera Utara
significant , maka variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Penarikan Sampel
Berdasarkan kriteria sampel yang digunakan dalam Bab III, maka jumlah sampel yang terpilih sebanyak 109 perusahaanemiten dengan proses pengambilan
sampel sebagai berikut:
Tabel IV.1. Proses Pengambilan Sampel
No Keterangan
Jumlah
Jumlah Populasi awal 157
1 Pelanggaran kriteria no. 1
14 2
Pelanggaran kriteria no.2 3
Pelanggaran kriteria no. 3 12
4 Pelanggaran kriteria no. 4
22
Jumlah sampel yang memenuhi syarat 109
4.1.2. Statistik Deskripsi Variabel Bebas
Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis disajikan pada Tabel IV.2. Variabel bebas yang digunakan dalam analisis ini sebanyak 7 tujuh,
yaitu tingkat pajak, kesulitan keuangan, kemampulabaan, ukuran perusahaan, likuiditas, pembayaran deviden dan struktur aktiva.
Universitas Sumatera Utara