Tax Benefit of Debt

deductibility dari pembayaran bunga mengakibatkan perusahaan mengandalkan hutang seluruhnya dalam pendanaan perusahaan seluruhnya. Dengan kata lain, apabila ada dua perusahaan yang memperoleh laba operasi yang sama, tetapi yang satu menggunakan hutang, sedang yang satunya tidak, maka perusahaan yang membayar bunga akan membayar pajak penghasilan yang lebih kecil. Penghematan membayar pajak merupakan manfaat bagi pemilik perusahaan, maka sudah tentu nilai perusahaan yang menggunakan hutang akan lebih besar dari perusahaan yang tidak menggunakan hutang.

2.1.4. Tax Benefit of Debt

Manfaat atau keuntungan dari hutang timbul karena pembayaran bunga yang terutang kepada kreditur dapat dijadikan pengurangbeban dalam menghitung penghasilan kena pajak perusahaan taxable income. Akan tetapi pembayaran kepada pemegang saham berupa dividen tidak dapat dijadikan pengurang laba perusahaan untuk mengurangi beban pajak hingga pada lapisan tingkat pajak terendah. De Angelo dan Masulis 1980 menekankan bahwa pajak yang memberikan manfaat keuntungan dari hutang akan menurun atau lebih kecil jika dibandingkan dengan besarnya beban bunga total dari perusahaan. Tentunya dengan adanya pengurangan dari laba kena pajak selain pembayaran bunga mengurangi keuntungan yang diharapkan dari adanya hutang. Pengurang pajak bukan bunga ini umum dikenal sebagai “non debt tax shields”. Contoh dari non debt tax shields ini antara lain berupa beban depresiasi yang dipercepat dan kredit pajak Universitas Sumatera Utara investasi investment tax credit. Jadi perusahaan-perusahaan yang memiliki tax shields selain dari pembayaran bunga maka akan mengurangi besarnya tax shields dari hutang. Jika perusahaan dalam kondisi tersebut mengeluarkan surat hutang atau meminjam dalam jumlah yang besar maka perusahaan menjadi “tax exhauted” karena tidak mampu menggunakan tax shields yang optimal dari penggunaan hutang. Ross, et.al 2003 menjelaskan bahwa perusahaan akan menghadapi penurunan dari nilai interest tax saving yang diharapkan akibat peningkatan non debt tax shields. Peraturan pajak menjadikan hutang sebagai pembiayaan yang memberi keunggulan beban dibandingkan dengan saham, karena beban bunga merupakan beban pengurang pajak. Keown, et.al 1999 mengatakan pembayaran bunga dapat mengurangi pendapatan yang bukan merupakan aliran kas masuk dan pada akhirnya akan mengurangi pajak dibayar yang merupakan aliran kas keluar. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pajak badan biasanya cenderung mendorong pembiayaan dengan pinjaman yang menghasilkan pembayaran bunga kepada penyedia dana dibanding dana ekuitas yang akan memberikan hasil berupa dividen. Selain itu, perlu diperhatikan bagaimana bunga dan dividen dipajaki di tangan penerima. Dividen yang dapat dikurangkan berdasarkan pajak penghasilan badan merupakan suatu cara untuk memberikan relief terhadap pajak ganda atas laba yang didistribusikan, tetapi cara lain juga akan mendapatkan hasil yang sama seperti mengkreditkan pembayaran pajak atas dividen dari pemegang saham, atau mengeluarkan sebagian dari dividen dari penghasilan kena pajak ditingkat pemegang saham lebih umum dilakukan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sistem pajak yang ada, ternyata beban pajak secara keseluruhan dari bunga lebih rendah daripada dividen. Diskriminasi pajak antara pembiayaan pinjaman dari ekuitas terjadi karena dua alasan. Pertama, diskriminasi sebenarnya menciptakan peluang penghindaran pajak, yang mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap penerimaan negara dan keadilan dari sistem pajak. Kecanggihan sistem keuangan dalam menentukan peralatan baru untuk memanfaatkan peluang akan meningkatkan secara serius dimasa yang akan datang. Kedua, suatu dorongan terhadap pembiayaan pinjaman mungkin mempunyai pengaruh penting terhadap perilaku perusahaan. Dengan munculnya debt equity ratio, keputusan investasi perusahaan hanya akan dipengaruhi oleh pertimbangan kenaikan resiko terjadinya kebangkrutan bankcruptcy cost yang meningkat serta biaya yang dibebankan terhadap ekonomi dalam bentuk sumber- sumber yang jatuh menuju kebangkrutan. Netralitas dalam perlakuan terhadap pembiayaan dengan pinjaman atau ekuitas demikian yang ingin dituju untuk suatu sistem pajak penghasilan.

2.1.5. Pembatasan Pembayaran Bunga yang Boleh Dikurangkan