Uji Simultan dengan F-Test Uji Parsial dengan T-test

Tabel IV.5. Hasil Regresi Variabel Koefisien Regresi Beta t Sig. Tolerance VIF Constant .021 1.801 .073 taxrate .145 .334 6.048 .000 .749 1.336 findistress .000 .218 4.518 .000 .983 1.017 ROA .024 .082 1.544 .124 .809 1.236 Size -.002 -.130 -2.638 .009 .941 1.062 Divpay .005 .160 2.988 .003 .802 1.247 Likuiditas .022 .089 1.714 .087 .847 1.181 Struktur .011 .035 .679 .497 .860 1.163 F = 16,803 F Sig = 000 R = 0,519 R 2 = 0,269 Berdasarkan Tabel IV.5 di atas, maka model analisis regresi berganda antara variabel X terhadap Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut: Y= 0,021 + 0,145 X 1 + 0,0001 X 2 + 0,024 X 3 - 0,002 X 4 + 0,005 X 5 + 0,022 X 6 + 0,011X 7 .

4.2. Pembahasan

4.2.1. Uji Simultan dengan F-Test

Uji F-test dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel tingkat pajak, kesulitan keuangan, kemampulabaan, ukuran perusahaan, likuiditas, pembayaran dividen dan struktur aktiva terhadap tax benefit dari penggunaan hutang. Universitas Sumatera Utara Hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA yang disajikan berikut ini. Tabel IV.6. Uji Simultan terhadap Variabel Y ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressi on .371 7 .053 16.803 .000a Residual 1.005 319 .003 Total 1.376 326 a Predictors: Constant, Struktur, findistress, Size, ROA, Likuiditas, Divpay, taxrate b Dependent Variable: Taxshield Tabel IV.6 di atas, dapat diketahui bahwa F hitung sebesar 16,803 sedangkan nilai F tabel adalah 2,01 dengan tingkat signifikansi 0.000. Hal ini berarti F hitung F tabel , dan nilai signifikan F lebih kecil dari ∝ 0,05. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan variabel-variabel tingkat pajak, kesulitan keuangan, kemampulabaan, ukuran perusahaan, likuiditas, pembayaran dividen dan struktur aktiva secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap tax benefit dari penggunaan hutang.

4.2.2. Uji Parsial dengan T-test

Uji T-test dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel tingkat pajak, kesulitan keuangan, kemampulabaan, ukuran perusahaan, likuiditas, pembayaran dividen dan struktur aktiva berpengaruh secara parsial terhadap tax benefit dari penggunaan hutang. Universitas Sumatera Utara 1. Tingkat Pajak X1 Berdasarkan hasil parameter X1 diperoleh nilai t hitung sebesar 6,048 sedangkan tingkat signifikansinya adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian, variabel tingkat pajak secara parsial mempunyai pengaruh signifikan dan berhubungan positif dan signifikan terhadap tax benefit dari penggunaan hutang. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Moh’d, et al 1998 yang menemukan hubungan positif dan pengaruh signifikan tingkat pajak terhadap rasio hutang perusahaan. Hasil penelitian ini juga mendukung temuan penelitian yang dilakukan oleh Siahaan 2003 yang menyimpulkan bahwa variabel tingkat pajak mempunyai pengaruh signifikan terhadap tax benefit dari penggunaan hutang perusahaan. Variabel tingkat pajak memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,145 hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel tingkat pajak sebesar 1 akan meningkatkan besarnya tax benefit dari penggunaan hutang perusahaan sebesar 0,145. Hal ini sesuai dengan temuan Mackie 1990 dan Graham 2000 yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pajak marginal yang tinggi cenderung menggunakan hutang daripada perusahaan yang tingkat pajak marjinalnya rendah untuk memanfaatkan interest tax shield dari pembayaran bunga. Universitas Sumatera Utara 2. Kesulitan Keuangan X2 Berdasarkan hasil parameter X2 diperoleh nilai t hitung sebesar 4,518 sedangkan tingkat signifikansinya adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian, secara parsial variabel kesulitan keuangan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap besarnya tax benefit dari penggunaan hutang. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Siahaan 2003 yang menemukan bahwa variabel Financial distress mempunyai hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap tax benefit dari penggunaan hutang perusahaan. Temuan ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Badhuri, Saumita 2002 dalam Kurniawan 2004 yang menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi struktur modal adalah growth, cash flow dan uniqueness, sementara variabel assets strukture, non-debt tax shield, size, financial distress, profitabilitas tidak mempengaruhi terhadap struktur modal. Variabel kesulitan keuangan memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,0001, hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel kesulitan keuangan sebesar 1 akan meningkatkan besarnya tax benefit dari penggunaan hutang perusahaan sebesar 0,0001. 3. Kemampulabaan X3 Berdasarkan hasil parameter X3 diperoleh nilai t hitung sebesar 1,544 sedangkan tingkat signifikansinya adalah 0,124 lebih besar dari taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian, secara parsial variabel kemampulabaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap besarnya tax benefit dari penggunaan hutang. Universitas Sumatera Utara Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Siahaan 2003 yang menunjukkan bahwa profitabilitas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap besarnya tax benefit dari penggunaan hutang. Temuan ini mendukung penelitian Myers 2001 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan terbalik antara penggunaan hutang dan profitabilitas, karena perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi lebih memilih mendanai aktivitas bisnisnya melalui dana internal berupa laba ditahan. Variabel kemampulabaan memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,024, hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel kemampulabaan sebesar 1 akan meningkatkan besarnya tax benefit dari penggunaan hutang perusahaan sebesar 0,024. 4. Ukuran Perusahaan X4 Berdasarkan hasil parameter X4 diperoleh nilai t hitung sebesar -2,638 sedangkan tingkat signifikansinya adalah 0,009 lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian, secara parsial variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap penentu besarnya tax benefit dari penggunaan hutang. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Siahaan 2003 yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan size mempunyai pengaruh signifikan terhadap besarnya tax benefit dari penggunaan hutang. Variabel koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar -0,002, artinya apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel ukuran perusahaan sebesar 1 akan menyebabkan besarnya tax benefit dari penggunaan Universitas Sumatera Utara hutang turun sebesar 0,002. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perusahaan lebih cenderung memperbesar usahanya dengan menggunakan sumber dana intern dalam membiayai aktivitasnya ketimbang menggunakan sumber dana yang berasal dari pinjaman. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koefisien yang negatif terjadi dengan pemikiran bahwa perusahaan besar cenderung mengurangi komponen struktur hutangnya, hal ini terbukti dengan meningkatkan total asset rata-rata. 5. Pembiayaan Dividen X5 Berdasarkan hasil parameter X5 diperoleh nilai t hitung sebesar 2,988 sedangkan tingkat signifikansinya adalah 0,003 lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian, secara parsial variabel pembayaran dividen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya tax benefit dari penggunaan hutang. Temuan ini sesuai dengan pendapat Sharpe dan Nguyen 1995 dalam Siahaan 2003 yang menyatakan bahwa perusahaan yang tidak membayar dividen menghadapi informasi asimetri besar yang menyebabkan perusahaan lebih memilih pendanaan melalui hutang daripada ekuitas. Crutchley dan Hansen 1989 menyatakan pembayaran dividen akan mengurangi aliran kas bebas perusahaan dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya. Variabel pembayaran dividen memiliki nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,005 hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel Universitas Sumatera Utara pembayaran dividen sebesar 1 akan meningkatkan besarnya tax benefit dari penggunaan hutang perusahaan sebesar 0,005. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan Myers dan Majluf 1984 yang berpendapat bahwa adanya informasi yang asimetri memberikan insentif bagi manajer untuk mengeluarkan saham yang overvalued, akan tetapi pasar market mengantisipasi hal ini dan bereaksi negatif terhadap pengeluaran saham. Untuk mengurangi reaksi pasar yang negatif perusahaan lebih memilih menggunakan sumber dana yang memiliki tingkat sensitivitas informasi yang sebaliknya: yaitu dana internal berupa laba ditahan, external debt dan pilihan terakhir adalah external equity. 6. Likuiditas X6 Berdasarkan hasil parameter X6 diperoleh nilai t hitung sebesar 1,714 sedangkan tingkat signifikansinya adalah 0,087 lebih besar dari taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian, secara parsial variabel likuiditas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penentu besarnya tax benefit dari penggunaan hutang. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Siahaan 2003 yang menunjukkan bahwa variabel likuiditas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap tax benefit dari penggunaan hutang. Variabel likuiditas memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,022, hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel likuiditas sebesar 1 akan meningkatkan besarnya tax benefit dari penggunaan hutang terhadap market value perusahaan sebesar 0,022. Universitas Sumatera Utara 7. Struktur Aktiva X7 Berdasarkan hasil parameter X7 diperoleh nilai t hitung sebesar 0,679 sedangkan tingkat signifikansinya adalah 0,497 lebih besar dari taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian, secara parsial variabel struktur aktiva tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penentu besarnya tax benefit dari penggunaan hutang. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Siahaan 2003 yang menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap tax benefit dari penggunaan hutang. Temuan ini kurang sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Namiko 2005, Mayangsari 2001 dan Susilawati 2004 yang menunjukkan bahwa secara parsial struktur aktiva mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Variabel struktur aktiva memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,011, hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel struktur aktiva sebesar 1 akan menyebabkan besarnya tax benefit dari penggunaan hutang perusahaan naik sebesar 0,011. Universitas Sumatera Utara

4.2.3. Interpretasi Koefisien Determinasi