Uji Heteroskedastisitas Uji Normalitas

Tabel IV.4. Uji Autokorelasi Mode l R R Squar e Adjuste d R Square Std. Error of the Estimat e Change Statistics Durbin - Watson R Square Chang e F Chang e df 1 df2 Sig. F Chang e 1 .519a .269 .253 .05613 .269 16.803 7 31 9 .000 1.766 Dari hasil pengujian pada Tabel IV.4 terlihat bahwa nilai Durbin Watson untuk keempat variabel, yaitu variabel tingkat pajak, kesulitan keuangan, kemampulabaan, ukuran perusahaan, likuiditas, pembayaran deviden dan struktur aktiva adalah sebesar 1,766. Berdasarkan tabel Durbin Watson dengan nilai signifikan 5 dan sampel 109, du = 0.729 sehingga 4 – du = 3.27. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena: 0.729 1,766 3.27.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi yang terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengolahan data, uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar IV.1: -2.5 0.0 2.5 5.0 7.5 10.0 12.5 Regression Studentized Residual -4 -2 2 4 Regressi on S tandardi zed P redi cted V alue Dependent Variable: Taxshield Scatterplot Gambar IV.1. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar di atas tidak terlihat ada pola tertentu, serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data dapat dilakukan dengan melihat histogram atau normal probabilitas plot. Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS, Uji normalitas data dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar IV.2 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Expect ed Cum Prob Dependent Variable: Taxshield Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar IV.2. Uji Normalitas Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan menunjukkan indikasi normal. Santoso 2000, menyatakan bahwa jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan sebaliknya apabila data model regresi tidak memenuhi asumsi-asumsi normalitas. Analisis Regresi Hasil regresi variabel-variabel X terhadap variabel Y adalah sebagaimana Tabel IV.5 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel IV.5. Hasil Regresi Variabel Koefisien Regresi Beta t Sig. Tolerance VIF Constant .021 1.801 .073 taxrate .145 .334 6.048 .000 .749 1.336 findistress .000 .218 4.518 .000 .983 1.017 ROA .024 .082 1.544 .124 .809 1.236 Size -.002 -.130 -2.638 .009 .941 1.062 Divpay .005 .160 2.988 .003 .802 1.247 Likuiditas .022 .089 1.714 .087 .847 1.181 Struktur .011 .035 .679 .497 .860 1.163 F = 16,803 F Sig = 000 R = 0,519 R 2 = 0,269 Berdasarkan Tabel IV.5 di atas, maka model analisis regresi berganda antara variabel X terhadap Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut: Y= 0,021 + 0,145 X 1 + 0,0001 X 2 + 0,024 X 3 - 0,002 X 4 + 0,005 X 5 + 0,022 X 6 + 0,011X 7 .

4.2. Pembahasan

4.2.1. Uji Simultan dengan F-Test

Uji F-test dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel tingkat pajak, kesulitan keuangan, kemampulabaan, ukuran perusahaan, likuiditas, pembayaran dividen dan struktur aktiva terhadap tax benefit dari penggunaan hutang. Universitas Sumatera Utara