16
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan data dilakukan di dua lokasi yang berbeda. Data usahatani padi anorganik, semiorganik, dan organik diambil di Desa Triyoso Kecamatan
Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur OKUT Propinsi Sumatera Selatan. Penentuan lokasi dilakukan dengan sengaja. Hal ini didasarkan bahwa
Kabupaten OKU Timur merupakan sentra penghasil padi terbesar di Propinsi Sumatera Selatan, baik padi anorganik, semiorganik, maupun
organik. Pengambilan data dilakukan di Desa Triyoso Kecamatan Belitang Kabupaten
OKU Timur, dimana di desa ini terdapat populasi petani yang berusahatani padi anorganik, semiorganik, dan organik dengan tipologi lahan sawah irigasi teknis.
Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan Mei 2015. Pertanian organik di OKU Timur telah berjalan. Pada awal tahun 2012 lalu
telah dikembangkan 149 hektar secara swadaya oleh petani. Sedangkan pertanian semi organik di OKU Timur baru mencapai 2.700 hektar. Kabupaten OKU Timur
sebagai daerah pengembangan kluster padi organik di Sumsel karena memiliki prospek tinggi untuk pengembangan padi organik. Potensi padi organik di OKU
Timur sangat menjanjikan terlebih daerah ini sebagai lumbung pangan nasional. Selain itu, komitmen pemerintah daerah tersebut juga sangat tinggi. Di sisi lain,
ada permintaan beras organik terus meningkat dan harga beras organik juga relatif lebih tinggi dibanding non organik yakni berkisar Rp.10.000-Rp.17.500kg.
Sementara itu, data konsumsi beras organik diambil di tiga supermarket besar yang memasarkan beras organik di Kota Palembang, yaitu: Carrefour,
Hypermart, dan Diamond. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan: 1 terdapat konsumen yang telah atau akan mengkonsumsi
beras organik, dan 2 tersedianya beras organik pada lokasi tersebut. Subjek penelitian adalah konsumen rumah tangga sebagai unit pengambil keputusan yang
telah mengkonsumsi beras organik revealled maupun pengunjung yang kelak suatu hari akan mengkonsumsi beras organik stated. Pengumpulan data
dilaksanakan pada bulan Juni 2015.
17
4.2 Metode Penelitian
Secara keseuruhan, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei adalah metode penelitian yang mengambil
sampel dari populasi yang mewakili gambaran karakteristik populasi secara keseluruhan dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data dari
wawancara langsung dengan petani padi anorganik, semiorganik dan organik.
4.3 Metode Penarikan Contoh
Metode penarikan contoh untuk analisis konsumen beras organik menggunakan metode insidental, yaitu mengambil sampel secara kebetulan
dijumpai peneliti pada waktu pengumpulan data dilaksanakan di ketiga supermarket yang telah ditentukan. Roscoe dalam Sugiyono 2007 memberikan
saran tentang ukuran sampel yang layak dalam penelitian yaitu antara 30 sampai dengan 500. Karena jumlah populasinya tidak diketahui, maka diambil sampel
sebanyak 30 responden di masing-masing lokasi penelitian, sehingga secara keseluruhan berjumlah 90 responden. Jumlah ini dianggap layak untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dan mewakili jumlah populasi. Adapun metode penarikan contoh untuk analisis usahatani padi anorganik,
semiorganik, dan organik adalah acak berlapis tak berimbang disproportionate- statified random sampling. Metode ini merupakan sampel terstratifikasi dengan
populasi dibagi atas kelompok-kelompok yang homogen Strata, bersifat homogen dari segi komoditi yang diusahakan, jenis tanaman, luas lahan yang
berkisaran 0,15 sampai 0,75, status lahan milik sendiri dan sistem pengairan irigasi. Dimana terdapat 378 petani yang tergabung didalam 9 kelompok tani
gapoktan. Dari masing-masing kelompok diambil sampel namun tidak proporsional. Sampel diambil sebanyak 30 kepala keluarga pada masing-masing
pada populasi petani yaitu petani yang telah menerapkan usahatani padi anorganik, semiorganik dan organik. Kerangka penarikan sampel petani di Desa
Triyoso dapat dilihat pada Tabel 1.