1.7 Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, dan
sistematika penulisan.
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini berisi bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai gambaran umum lokasi penelitian.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini berisi penyajian data-data yang diperoleh dari lapangan.
BAB V ANALISIS DATA
Bab ini berisi analisis dan pembahasan dari data-data yang disajikan dan diperoleh setelah melakukan penelitian.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan hasil penelitian dan saran kepada pihak-pihak terkait.
Universitas Sumatera Utara
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif dengan analisa kualitatif memusatkan perhatian pada
masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang
masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat.
Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan
mencoba menganalisa kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.
2.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini merupakan suatu tempat yang akan diteliti dalam mencari dan mengumpulkan data yang berguna dalam penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di kantor PD Pasar Sukaramai yang berlokasi di kota Medan, Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif ini tidak dikenal adanya
populasi dan sampel Bagong Suyanto, 2005:171 subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian ini
menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian.
Informan adalah seseorang yang benar-benar mengetahui suatu persoalan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat, dan terpercaya
baik berupa pernyataan, keterangan, atau data-data yang dapat membantu dan memahami persoalan atau permasalahan tersebut.
Menurut Suyanto 2005:172 informan penelitian meliputi beberapa macam yaitu :
1. Informan kunci merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki informasi
pokok yang diperlukan dalam penelitian yaitu kepala administrasi di kantor PD Pasar Sukaramai kota Medan.
2. Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial
yang diteliti yaitu para pedagang di Pasar Sukaramai kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
3. Informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti yaitu masyarakat atau pengunjung lokasi Pasar Sukaramai kota Medan.
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua cara, yaitu :
1. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan
penelitian langsung kelokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui :
a. observasi yaitu pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap
sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian di lokasi penelitian dan
b. wawancara yaitu dengan memberikan pertanyaan langsung kepada
sejumlah pihak yang terkait. 2.
Pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data dan informasi yang diperlukan atau diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. a.
Studi Kepustakaan Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, tulisan, dan karya
ilmiah yang memiliki relevansi dan ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
b. Studi Dokumentasi
Yaitu teknik yang digunakan dengan mengambil catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan
instansi terkait dari kantor PD Pasar Sukaramai kota Medan sehubungan dengan masalah Peranan Kebijakan Pengembangan Pasar Sukaramai
Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kota Medan.
2.5 Teknik Analisa Data
Sesusai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik kualitatif. Menurut Farid 1997:152,
analisa kualitatif terkonotasi suatu pengertian analisis yang didasarkan pada argumentasi logika. Namun materi argumentasi didasarkan pada yang diperoleh
melalui kegiatan teknik perolehan data. Jika data yang diperoleh secara empiris atau diperoleh melalui studi lapangan, maka data yang dianalisis adalah hubungan antara
data yang memungkinkan lahirnya kategori, hubungan antara kategori yang memungkinkan lahirnya hipotesis dan hubungan antar hipotesis yang memungkinkan
lahirnya suatu teori atau model. Baik studi lapangan maupun studi pustaka, di dalam penganalisisannya tidak
mendasarkan pada perhitungan kuantitatif, tetapi pada kemampuan nalar peneliti dalam menghubung-hubungkan fakta, data, dan informasi hingga lahirnya suatu
model atau suatu teori Ali, 1997:151.
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Kota Medan
Kota Medan sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan provinsi Sumatera Utara, dulunya adalah merupakan
sebuah kampung kecil yang berada di satu tanah datar atau Medan diantara sugai Babura dengan sungai Deli, yang pada waktu itu dikenal dengan nama “Medan
Putri”, yang sekarang kita kenal dengan jalan Putri Hijau. Menurut Tengku Lukman, SH, dalam bukunya yang berjudul “Riwayat Hamparan Perak”1971, yang
mendirikan kampung Medan adalah Raja Guru Patimpus, nenek moyang Datuk Hamparan Perak Dua belas Kuta dan Datuk Suka Piring yaitu dua dari empat kepala
suku Kesultanan Deli. John Anderson, seorang pegawai Pemerintah Inggeris yang berkedudukan di
Penang, pernah berkunjung ke Medan tahun 1823. Dalam bukunya bernama “Mission to the Eastcoast of Sumatera”, edisi Edinburg tahun 1826, Medan masih merupakan
satu kampung kecil yang berpenduduk sekitar 200 orang. Dalam masa kurang dari 80 tahun berkembang menjadi sebuah kota yang sekarang kita kenal dengan nama kota
Medan. Sesuai dengan keputusan DPRD tingkat II Kota Madya Medan No.4DPRD1975 tanggal 26 Maret1975, Juli ditetapkan menjadi hari jadi Kota
Medan. Kemudian melalui Peraturan Pemerintah RI No.35 tahun 1992 tentang pembentukan beberapa kecamatan di Sumatera Utara termasuk dua kecamatan
Universitas Sumatera Utara
pemekaran di Kota Medan maka kecamatan di Kota Medan menjadi 21 kecamatan, yaitu:
No Nama Kecamatan
Luas Kec.km² Jumlah
Kelurahan
1 Medan Tuntungan
20,68 9
2 Medan Johor
12,81 6
3 Medan Amplas
14,58 7
4 Medan Denai
11,59 6
5 Medan Area
9,05 12
6 Medan Kota
7,99 12
7 Medan Maimun
5,27 6
8 Medan Polonia
5,25 5
9 Medan Baru
5,84 6
10 Medan Selayang
9,01 6
11 Medan Sunggal
2,98 6
12 Medan Helvetia
15,44 7
13 Medan Petisah
13,16 7
14 Medan Barat
6,82 6
15 Medan Timur
5,33 11
16 Medan Perjuangan
7,76 9
17 Medan Tembung
4,09 7
18 Medan Deli
20,84 6
19 Medan Labuhan
36,67 6
20 Medan Marelan
23,82 5
21 Medan Belawan
26,25 6
TOTAL 265,10
151 Tabel 1: Daftar nama kecamatan di Kota Medan www.pemko medan.go.id
Universitas Sumatera Utara
3.1.1 Letak Geografis
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan
kotakabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30 – 3°
43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas
permukaan laut.
Secara administratif Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deliserdang di sebelah Barat, Timur, dan Selatan. Sedangkan di sebelah Utara berbatasan
langsung dengan Selat Malaka.
3.1.2 Demografi
Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria,
1.010.174 jiwa 995.968 jiwa. Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari
500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter. Dengan demikian Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar. Berdasarkan Sensus
Universitas Sumatera Utara
Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan.
3.1.3 Kondisi Perdagangan Di Kota Medan
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa Kota Medan menjadi strategis karena salah satu fungsi utama Kota Medan adalah pusat perdagangan. Kegiatan pada
sektor perdagangan di Kota Medan diantaranya terdiri dari kegiatan di pasar,
plazamall, toko, restoran, Pedagang Kaki Lima dan warung. Kegiatan perdagangan tersebut umumnya tergolong dalam kegiatan pada sektor perdagangan formal maupun
sektor perdagangan informal. Kegiatan yang termasuk sektor informal bersifat heterogen. Secara umum sektor informasi di daerah perkotaan dipandang sekedar
melakukan peran dalam kehidupan kota dan terdiri dari beraneka ragam kegiatan usaha yang berkaitan dengan bidang pelayanan dan jasa pada tingkat bawah, seperti
warung kopi, tukang sampah, pengamen jalanan, penyemir sepatu, Pedagang Kaki Lima, dan pengencer barang. Kegiatan informal dapat dibedakan menjadi lima sub
sektor yaitu perdagangan, jasa, angkutan, bangunan, dan industri kecil. Adanya dorongan untuk masuk pada sektor informal karena tidak adanya
hubungan kerja kontrak jangka panjang pada sektor informal, sehingga mobilitas angkatan kerja dalam sektor informal menjadi relatif tinggi. Hal ini merupakan salah
satu faktor utama yang mempermudah tenaga kerja memasuki sektor ini. Jadi, diharapkan dapat bertindak sebagai suatu kekuatan penyangga antara kesempatan
Universitas Sumatera Utara
kerja dan pengangguran. Beberapa pencari kerja yang memperoleh pekerjaan tetap di sektor formal, bisa bekerja dalam sektor informal sementara atau waktu lama
daripada menganggur sama sekali.
3.1.4 Kondisi Pembangunan Di Kota Medan
Secara kasat mata pembangunan Kota Medan secara keseluruhan sangat berkembang pesat, terutama dalam pembangunan fisik infrastruktur. Hal ini dapat
kita lihat dengan berbagai sarana yang tersedia diseluruh penjuru Kota Medan. Namun demikian jika kita melihat masih banyak masalah yang perlu mendapat
perhatian pemerintah Kota Medan diantaranya mengenai pengembangan pasar tradisional.
3.2 Gambaran Umum PD Pasar Kota Medan
Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan adalah salah satu Badan Usaha milik daerah BUMD yang merupakan peralihan dari Dinas Pasar kotamadya Tk.II Medan
yang ditetapkan berdasarkan keputusan Walikota No. 188 784 SK 1993. Dan pada awalnya dikelola berdasarkan Peraturan Daerah no. 15 Tahun 1992 Tentang
pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan, kemudian diubah dengan Peraturan Daerah Kota Medan No.08 tahun 2001 tentang Pembentukan Perusahaan
Daerah Pasar Kota Medan. Selanjutnya untuk melaksanakan Peraaturan daerah
Universitas Sumatera Utara
tersebut, diterbitkan keputusan Walikota nomor 28 Tahun 2001 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan.
Sementara sebagai landasan manajemen didasari kepada Peraturan daerah Nomor 5 tahun 1997 tentang Status Badan Pengawas , Direksi, dan Kepegawaian
Perusahaan Daerah dan Surat keputusan walikota Medan nomor 188.342SK1998 tentang pelaksanaan Peraturan Daerah no.05 tahun 1997 Jo, Surat keputusan
Walikota Medan Nomor 14 Tahun 2004 Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pasar kota Medan . Sebagai landasan operasional didasari kepada
Peraturan Daerah no. 31 tahun 1993 tentang pemakaian tempat berjualan dan Surat Walikota Medan Nomor 188.342834SK1994 tentang pelaksanaan Perda No. 31
Tahun 1993 dan Surat keputusan Direksi PD. Pasar Kota Medan No 9741332PDPKM20043 tanggal 05 Maret 2003 tentang klasifikasi dan Besarnya
tarif kontribusi pada pasar – pasar di wilayah tingkat II Medan yang di syahkan Badan Pengawas PD. Pasar Kota Medan dengan Surat Keputusan Badan Pengawas
PD. Pasar Kota Medan No. 3604BP PD20003 tanggal 13 maret 2003.
3.2.1 Visi Misi PD Pasar Kota Medan
A. Visi PD Pasar Kota Medan
Adapun yang menjadi visi PD Pasar Kota Medan adalah: Menyediakan pasar tradisional dan modern yang bersih, nyaman,
Universitas Sumatera Utara
aman dan berwawasan lingkunan serta memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang lengkap, segar, murah dan bersaing. Visi tersebut
adalah merupakan suatu gambaran masa depan yang diinginkan oleh PD Pasar Kota Medan sebagai lembaga daerah dilingkungan Kota
Medan. PD Pasar berkewajiban untuk menyusun rencana pengembangan pasar guna mengwujudkan visi Kota Medan.
B. Misi PD Pasar Kota Medan
Adapun yang menjadi misi dari PD Pasar Kota Medan adalah: Menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai sarana unggulan
dalam penggerak perekonomian daerah Propinsi Sumatera Utara.
3.2.2 Fungsi PD Pasar Kota Medan
Tugas Pokok PD Pasar Kota Medan adalah melaksanakan pelayanan umum dalam bidang pengelolaan area pasar, membina pedagang pasar, ikut membantu
stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan Jasa. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut PD Pasar Kota Medan mempunyai fungsi :
1. Perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perawatan area pasar
2. Penyediaan, pemeliharaan dan perawatan sarana dan kelengkapan area pasar
3. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan area pasar
4. Pengelolaan dan pengembangan area pasar
Universitas Sumatera Utara
5. Pembinaan pedagang dalam rangka pemanfaatan area pasar
6. Bantuan terhadap stabilitas harga barang
7. Bantuan terhadap ketersediaan dan kelancaran distribusi barang dan jasa
8. Pelaksanaan dan pengembangan kerjasama, dan
9. Pengendalian keamanan dan ketertiban dalam area pasar.
Pembinaan pedagang pasar antara lain meliputi : 1.
Memfasilitasi kerjasama wadah para pedagang dalam kemitraan dengan pihak lain
2. Memfasilitasi peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen oleh
pedagang 3.
Memfasilitasi peningkatan kualitas sumberdaya manusia pedagang 4.
Memberikan hak prioritas kepada pedagang untuk memperoleh tempat usaha yang baru hasil pembangunan
5. Memfasilitasi pemberian kredit bagi pedagang bekerjasama dengan lembaga
keuangan.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Gambaran Umum PD Pasar Sukaramai
Pasar tradisional Sukaramai berdiri pada tahun 1968. Pasar Sukaramai pada saat ini masih dalam proses pembangunan. Selama dalam proses pembangunan, untuk
sementara pemerintah telah mengalokasikan para pedagang di pinggiran jalan dengan membangun kios-kios kecil. Luas wilayah pasar tradisional Sukaramai mencapai
2.630 m² dan terletak di kelurahan Sukaramai II kecamatan Medan Area Kota Medan. Pada saat ini pasar tradisional Sukaramai memiliki jumlah pedagang sebanyak 565
pedagang. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kelurahan Tegal Sari I Sebelah Selatan : Kelurahan Sukaramai II
Sebelah Barat : Kelurahan Sukaramai I Sebelah Timur : Kelurahan Sukaramai II
3.3.1 Visi Misi PD Pasar Sukaramai
A. Visi PD Pasar Sukaramai
Adapun yang menjadi visi PD Pasar Sukaramai adalah: Menyediakan pasar tradisional dan modern yang bersih, nyaman, aman dan berwawasan
Universitas Sumatera Utara
lingkunan serta memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang lengkap, segar, murah dan bersaing. Visi tersebut adalah merupakan suatu gambaran masa depan yang
diinginkan oleh PD Pasar Sukaramai sebagai lembaga daerah dilingkungan Kota Medan. PD Pasar Sukaramai berkewajiban untuk menyusun rencana pengembangan
pasar guna mengwujudkan visi Kota Medan.
B. Misi PD Pasar Sukaramai
Adapun yang menjadi misi dari PD Pasar Sukaramai adalah: Menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai sarana unggulan dalam
penggerak perekonomian daerah Kota Medan serta berupaya menciptakan penertiban pedagang untuk kelancaran lalu lintas diperempatan lampu merah yang
berdekatan dengan Pasar Sukaramai.
3.3.2 Struktur dan Susunan Organisasi PD Pasar Sukaramai
Struktur dan susunan PD Pasar Sukaramai adalah sebagai berikut:
a Kepala Pasar,
b Pengutip
c Staf
d Penertiban
e Kelompok Jabatan Fungsional
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Bagan Organisasi PD Pasar Sukaramai Kota Medan Tahun 2014.
3.3.3 Tugas Pokok PD Pasar Sukaramai
A. Kepala Pasar
1. Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas penyelesaiaan administrasi di
pasar yang menyangkut surat menyurat tentang data-data pedagang, jumlah realisasi pendapatan harian, bulanan, dan tahunan, data jumlah
tempat berjualan, status tempat berjualan buka, tutup, aktif, dicabut, dan sebagainya.
2. Mengkoordinir pelaksanaan pengutipan semua jenis kontribusi yang
dibebankan kepada pedagang dan berupaya untuk menggali potensi yang ada di pasar dalam rangka meningkatkan realisasi pendapatan.
Penertiban
STAF KEPALA
PASAR
PENGUTIP
Universitas Sumatera Utara
3. Mengkoordinir pelaksanaan penertiban dan penataan pedagang, menjaga
kebersihan pasar agar pedagang merasa aman berjualan, dan konsumen merasa nyaman dalam berbelanja
4. Berupaya senantiasa menciptakan suasana kondusif di dalam pasar.
B. Pengutip
1. Melaksanakan pengutipan atau menagih uang kontribusi kepada para
pedagang sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2.
Bertanggung jawab atas uang hasil kutipan kontribusi dimaksud untuk disetor ke kas PD Pasar Kota Medan.
C. Staf
1. Melaksanakan pembukuan pasar dan menyelesaikan surat menyurat
secara administrasi seperti: 2.
Mengisi buku tabelaris 3.
Membuat buku kas pendapatan 4.
Perhitungan karcis dan kendali kwitansi 5.
Membuat lampiran.
Universitas Sumatera Utara
D. Penertiban
1. Menertibkan dan menata pedagang agar teratur dan tertata dengan baik,
barang dagangannya tidak melebihi batas yang ditentukan 2.
Menjaga keamanan pasar di waktu siang hari agar pedagang dan konsumen merasa nyaman dalam bertransaksi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DATA
Pada bab ini penulis akan menyajikan deskripsi dari data yang diperoleh melalui penelitian di lapangan dan melalui metode-metode pengumpulan data yang
disebutkan pada bab terdahulu. Demikian juga halnya, permasalahan utama yang hendak dijawab dalam bab ini adalah Bagaimanakah peranan kebijakan
pengembangan Pasar Sukaramai terhadap pengembangan wilayah di Kota Medan. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan
secara mendalam, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis, yaitu: pertama,penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen PD Pasar Kota
Medan, dan PD Pasar Sukaramai seperti garis besar program dan rencana kerja PD Pasar Sukaramai, kebijakan PD Pasar Sukaramai yang berkaitan dengan
permasalahan yang ingin dijawab. Kedua, penulis melakukan sejumlah wawancara, dan yang menjadi informannya adalah :
1. Kepala administrasi di kantor PD Pasar Sukaramai kota Medan
2. Para pedagang di Pasar Sukaramai kota Medan
3. Masyarakat atau pengunjung lokasi Pasar Sukaramai kota Medan
Data-data tersebut berupa pernyataan dari para informan mengenai permasalahan penelitian skripsi ini. Sedangkan data-data sekunder didapatkan dari
studi kepustakaan dan karya-karya ilmiah yang ada serta dokumen-dokumen yang
Universitas Sumatera Utara
didapat dari lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih satu bulan di lokasi penelitian tepatnya di kantor PD Pasar Sukaramai kota Medan.
Berikut ini akan disajikan hasil pengumpulan data yang dilakukan di kantor PD Pasar Sukaramai Kota Medan.
Untuk mengetahui tentang pengembangan Pasar Sukaramai saat ini, maka penulis mengajukan pertanyaan kepada informan dalam penelitian ini. Adapun
pertanyaannya yaitu, mengenai pengembangan Pasar Sukaramai saat ini. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala administrasi PD Pasar
Sukaramai, beliau mengatakan bahwa : “Bicara tentang pengembangan Pasar Sukaramai saat ini, bahwa kondisi
Pasar masih dalam tahap proses pembangunan. Diperkakan 2-3 bulan akan rampung, dan pedagang yang berjualan di tempat penampungan akan dipindahkan
untuk menempati gedung baru yang telah disediakan oleh PEMKO Medan.” Dalam menentukan strategi pengembangan pasar perlu melalui beberapa
tahapan. Tahap pertama adalah mengidentifikasi faktor eksternal peluang dan ancaman dan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Dari jawaban informan didapat bahwa pengertian pengembangan pasar yaitu : 1.
Pengembanga pasar harus diukur dalam arti kenaikan pendapatan daerah nyata dalam suatu jangka waktu yang panjang.
2. Berkaitan dengan kenaikan pendapatan nyata perkapita dalam waktu jangka
panjang.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengembangan pasar dipandang sebagai suatu proses dimana pendapatan
daerah nyata perkapita naik diikuti dengan penurunan kesenjangan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar antara lain : 1.
Sistem tawar-menawar 2.
Sebagai sarana pendukung ekonomi rakyat kecil 3.
Adanya gotong-royong dalam pasar tradisional 4.
Harga barang yang murah di pasar tradisional 5.
Adanya pedagang kaki lima 6.
Fasilitas-fasilitas yang dibangun pemerintah dalam pasar tradisional 7.
Adanya pasar modern di sekitar pasar tradisional 8.
Kondisi dan keadaan pasar tradisional 9.
Adanya konsumen tetap yang berbelanja di pasar tradisional 10.
Kenyamanan pedagang berjualan di pasar tradisional 11.
Jumlah modal yang dimiliki pedagang pasar tradisional 12.
Pendapatan yang diperoleh pedagang pasar tradisional 13.
Waktu buka pasar tradisional 14.
Promosi yang dilakukan pedagang pasar tradisional terhadap barang dagangan 15.
Besarnya retribusi yang dikeluarkan pedagang 16.
Kualitas barang yang rendah 17.
Tempat strategis dekat dengan pemukiman penduduk
Universitas Sumatera Utara
18. Kelalaian pemerintah dalam mengelola pasar tradisional
19. Keragaman barang yang lengkap
20. Jam operasional pasar yang terbatas
Selanjutnya penulis menanyakan tentang bagaimana peranan pemerintah terhadap peningkatan pengembangan Pasar Sukaramai. Dari hasil wawancara yang
dilakukan kepada informan, maka diketahui tentang bagaimana peranan pemerintah terhadap peningkatan pengembangan Pasar Sukaramai adalah “Bahwa PD Pasar
Sukaramai merupakan perpanjangan dari pemerintah yang merupakan public service dimana pemerintah telah berupaya memberikan pelayanan yang maksimal demi
pengembangan Pasar Sukaramai.” Program pengembangan pasar merupakan upaya mendayagunakan pasar yang
sebagaimana dituangkan dalam UU No.32 Tahun 2004. Program pasar dimaksudkan agar dapat digunakan sebagai sarana bagi masyarakat untuk berproduksi dan
mengolah hasilnya, menciptakan lapangan kerja, mendorong kehidupan perekonomian daerah termasuk lembaga sosial ekonomi dan meningkatkan
pendapatan asli daerah PAD. Pemerintah dalam hal ini Badan Pemberdayaan Masyarakat, telah melakukan
hal sebagai berikut : 1.
Fasilitasi pembentukan pasar 2.
Pelatihan peningkatan SDM dalam pengelolaan manajemen pasar 3.
Pembinaa teknis
Universitas Sumatera Utara
4. Bantuan stimulan untuk pembangunan rehabilitasi renovasi sarana dan
prasarana pasar, adapun sasaran lokasi program sesuai dengan kriteria, antara lain:
a. Telah ada kelembagaannya
b. Status tanah tidak bermasalah milik pemerintah
c. Adanya partisipasi masyarakat
Untuk mengetahui pelayanan yang dilakukan oleh PD Pasar Sukaramai terhadap kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai, maka penulis menanyakan
kepada informan bagaimana pelayanan yang dilakukan oleh PD Pasar Sukaramai terhadap kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai.
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala Administrasi PD Pasar Sukaramai, maka diketahui penjelasan sebagai berikut :
“Pelayanan yang dilakukan sudah semaksimal mungkin. PD Pasar Sukaramai telah menyediakan tempat berjualan yang sangat memadai dengan
membangun kembali Pasar Sukaramai yang sudah terbakar.” Selanjutnya penulis menanyakan tentang apakah pelayanan yang dilakukan
cukup memuaskan. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pedagang, beliau mengatakan
“bahwa pelayanan yang dilakukan belum sepadan dengan yang diterima pedagang, hal itu dikarenakan lamanya proses pembangunan Pasar Sukaramai yang baru.”
Kemudian selanjutnya ditanyakan kembali kepada para pedagang tentang bagaimana penyediaan layanan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pedagang, beliau mengatakan “bahwa penyediaan layanan yang dilakukan pemerintah masih setengah-setengah
dan belum seperti yang diharapkan pedagang.” Selanjutnya penulis menanyakan kepada informan tentang siapa yang akan
diberikan pelayanan tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala Administrasi PD Pasar
Sukaramai, beliau mengatakan bahwa : “yang akan diberikan pelayanan adalah para pedagang dan para konsumen yang berbelanja di Sukaramai.”
Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh PD Pasar Sukaramai di dalam pengembangan Pasar Sukaramai tersebut, maka penulis menanyakan kepada
informan masalah-masalah yang dihadapi di dalam pengembangan Pasar Sukaramai. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala Administrasi PD Pasar
Sukaramai, maka diketahui penjelsan sebagai berikut : “Masalah yang dihadapi didalam pengembangan Pasar Sukaramai adalah
masalah kurangnya sarana dan prasarana perencanaan pembangunan yang modern, dan masih kurangnya kualitas dan kuantitas produk-produk perencanaan. Hal itu
terlihat dari penampungan sementara diletakan di badan jalan yang dapat menimbulkan kemacetan lalu lintas, pemilik ruko yang di depan rumahnya terdapat
kios penampungan terganggu untuk akses masuk kerumahnya rukonya, serta tampak kurang tertata dan kebersihannya kurang terjaga. Dan itu menjadi tanggungjawab
kami sebagai pengelola pasar Sukaramai.”
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan pasar di kota Medan yang telah dicapai hingga saat ini adalah merupakan bagian dari pembangunan pasar di kota Medan yang berkesinambungan.
Perubahan-perubahan dan kondisi lingkungan internal dan eksternal merupakan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pembangunan
pasar di kota Medan. Walaupun kecenderungan perkembangan pembangunan pasar di kota Medan,
telah menempatkannya kedalam kelembagaan ekonomi yang semakin terbuka dan bebas, dengan peran pemerintah kota yang semakin kecil, tidaklah dapat diartikan
sebagai kecenderungan meniadakan usaha pemerintah. Tidak dapat dipungkiri pemerintah melalui berbagai kebijakan yang terkait dengan sektor publik,
memberikan peranan penting untuk mendorong pertumbuhan pasar. Dapat diidentifikasi beberapa hambatan dan tantangan yang umumnya dihadapi
dalam upaya menata dan mengembangkan management pasar tradisional di daerah sebagai berikut:
1. Belum terbentuknya komitmen yang kuat dari para pihak, selama ini dirasakan belum adanya pemahaman yang sama tentang pentingnya penataan dan pembinaan
pasartradisional di daerah. Dalam upaya pemberdayaan dan revitalisasi pasar tradisional, dibutuhkan pemahaman yang sama dan komitmen yang kuat dari
pemegang kepentingan stakeholders, baik dari lingkungan pemerintah pusat, daerah, legislatif maupun dari masyarakat dan pihak swasta.
Universitas Sumatera Utara
2. Status kelembagaan pengelola pasar tradisional, ada beberapa bentuk kelembagaan yang mengelola pasar tradisional di daerah, antara lain, dalam bentuk Unit Kantor.
Untuk mengetahui mekanisme kerja yang dilakukan PD Pasar Sukaramai di dalam kebijakan pengembangan pasar Sukaramai, maka penulis mengajukan
pertanyaan kepada informan tentang mekanisme kerja yang dilakukan PD Pasar Sukaramai di dalam kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai.
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala administrasi PD Pasar Sukaramai, beliau mengatakan bahwa :
“Adapun mekanisme kerja yang dilakukan PD Pasar Sukaramai di dalam kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai adalah sebagai berikut:
mensosialisasikan kepada pedagang tentang pembangunan kembali Pasar Sukaramai, memasarkan bangunan baru kepada para pedagang, melakukan
pengundian untuk menempati bangunan baru.” Selanjutnya penulis menanyakan tentang adakah eliminasi dan deskriminasi
dalam kesempatan kerja. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada informan, beliau mengatakan bahwa :
“tidak ada yang namanya eliminasi dan deskriminasi dalam kesempatan kerja, semua bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing dan menunjukan
kualitasnya masing-masing.” Untuk mengetahui tentang tujuan yang ingin dicapai di dalam kebijakan
pengembangan Pasar Sukaramai, maka penulis mengajukan pertanyaan kepada
Universitas Sumatera Utara
informan tentang apa tujuan yang ingin dicapai di dalam kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai.
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan informan, maka diketahui penjelasan sebagai berikut :
“Tujuan yang ingin dicapai di dalam kebijakan pengembagan Pasar Sukaramai adalah untuk mengwujudkan dan meningkatkan pelayanan umum kepada
para pedagang serta masyarakat.” Adapun yang menjadi target dari kebijakan tersebut, sesuai dengan hasil
wawancara yang diperoleh adalah : “Target dari kebijakan tersebut adalah penyediaan dan peningkatan fasilitas
serta sarana dan prasarana pasar.” Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada informan tentang apakah
bapak memahami kebijakan tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada informan, beliau mengatakan
bahwa : “Tentu saya memahaminya, apa yang menjadi tujuan dan target dari
kebijakan yang dilakukan di dalam pengembangan Pasar Sukaramai tersebut.” Berdasarkan dari jawaban informan, didapat bahwa tujuan pengelolaan pasar
ada 5 yaitu :
1. Memasarkan hasil produksi daerah
2. Menyediakan kebutuhan pokok masyarakat
Universitas Sumatera Utara
3. Menciptakan lapangan pekerjaan
4. Meningkatkan pendapatan pemerintah daerah dan masyarakat
5. Memberikan perlindungan dan upaya meningkatkan kepastian
perekonomian masyarakat. Untuk mengetahui tentang bagaimana pemilihan target group dilakukan di
dalam pengembangan Pasar Sukaramai, maka penulis menanyakan kepada informan bagaimana pemilihan target group dilakukan di dalam pengembangan Pasar
Sukaramai. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala administrasi PD Pasar
Sukaramai, beliau mengatakan bahwa : “Pemilihan target group dilakukan dengan adil yaitu dengan mengadakan
tender ke perusahaan swasta yang nantinya akan menjadi suatu kerjasama yang dapat meningkatkan kualitas pengembangan Pasar Sukaramai tersebut.”
Adapun yang menjadi target groupnya sesuai dengan hasil wawancara yang diperoleh adalah :“mereka dalam hal ini adalah perusahaan swasta yang mau
menjalin kerjasama dengan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari Pasar Sukaramai.”
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada informan apakah efektif dan efisien kebijakan yang dilakukan oleh PD Pasar di dalam pengembangan Pasar
Sukaramai. Dari jawaban informan diketahui bahwa secara umum kebijakan yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh PD Pasar Sukaramai sudah efektif dan efisien dan mereka sudah berusaha semaksimal mungkin.
Adapun yang menjadi kebijakan yang dilakukan oleh PD Pasar Sukaramai tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang diperoleh adalah bahwa kebijakan
tersebut sudah memberi jaminan yang baik terhadap pedagang dan pembeli masyarakat. Saat ini para pedagang berjualan di tempat penampungan karena
kondisi bangunan yang belum siap, dan berupaya menempatkan para pedagang dengan layak agar nyaman berjualan.
Selanjutnya penulis menanyakan kembali tentang bagaimana pencapaian keamanannya terhadap Pasar Sukaramai. Dari hasil wawancara yang dilakukan
kepada informan, maka diketahui tentang bagaimana pencapaian keamanannya terhadap Pasar Sukaramai adalah :“Baik, di setiap pasar ada anggota penertiban
untuk menjaga keamanan pasar.” Untuk mengetahui sasaran dan kebijakan dasar yang dibuat oleh PD Pasar
Sukaramai untuk mencapai tujuan tersebut, maka penulis mengajukan pertanyaan kepada informan tentang bagaimana sasaran dan kebijakan dasar yang dibuat oleh PD
Pasar Sukaramai untuk mencapai tujuan tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala administrasi PD Pasar
Sukaramai, beliau mengatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
“Dengan melakukan pembangunan kembali Pasar Sukaramai untuk menyediakan tempat berjualan kepada para pedagang yang berjualan di bangunan
lama korban kebakaran.” Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan mengenai arah
pengembangan pasar diIndonesia, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden RI, Nomor 112 Tahun 2007,tentang: Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.Secara umum, arahkebijakan pasar tradisional yang ingin dikembangkan di masa depanadalah pasar yang memiliki tempat belanja
dengan harga terjangkau, yang bersih dan rapi;pengelolaannya dilakukan secara professional dan modern serta bebas dari premanisme;mampu menyediakan berbagai
kebutuhan keluarga mulai dari sayur-mayur, daging, ikan,buah, alat rumah tangga, pakaian, barang elektronik, warung makan dan didukung oleh perbankan.
Untuk mengetahui sistem administrasi yang ada di PD Pasar Sukaramai di dalam kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai, maka penulis mengajukan
pertanyaan yaitu, bagaimanakah sistem administrasi yang ada di PD Pasar Sukaramai di dalam kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai.
Dari hasil wawancara yang dilakukan maka diketahui bahwa sistem administrasi yang ada di PD Pasar Sukaramai di dalam kebijakan pengembangan
Pasar Sukaramai berjalan dengan lancer dimana setiap unit kerja menjalankan tugas- tugasnya sesuai dengan rencana kerja yang selama ini sebagai kerangka kerja PD
Universitas Sumatera Utara
Pasar Sukaramai. Jadi administrasinya berjalan dengan sistematis, efisien dan efektif sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Selanjutnya peulis menanyakan kembali kepada informan bagaimana masalah akuntabilitasnya. Dari jawaban informan diketahui bahwa mengenai masalah
akuntabilitasnya transparan dan baik, karena setiap tahun diperiksa oleh BAWASKO Badan Pengawas Kota Medan.
Untuk mengetahui partisipasi pemerintah di dalam memberikan pelayanan. Maka pemulis terlebih dahulu mengetahui visi dan misi PD Pasar Sukaramai.
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala administrasi PD Pasar Sukaramai, beliau mengatakan bahwa :
“kalau dibilang visi dan misi PD Pasar Sukaramai di dalam pengembangan Pasar Sukaramai secara khusus memang tidak ada tetapi visi PD Pasar Sukaramai
secara umum yang disebut juga visi PD Pasar Kota Medan adalah ‘Menyediakan
pasar tradisional dan modern yang bersih, nyaman, aman dan berwawasan lingkunan serta memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang lengkap, segar, murah
dan bersaing’. Adapun misi PD Pasar Sukaramai yang secara umum adalah misi PD Pasar Kota Medan adalah menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai sarana
unggulan dalam penggerak perekonomian daerah Kota Medan serta berupaya menciptakan penertiban pedagang untuk kelancaran lalu lintas diperempatan lampu
merah yang berdekatan dengan Pasar Sukaramai.” Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada informan apakah sudah
menjawab permasalahan yang ada. Dari jawaban informan diketahui bahwa visi dan
Universitas Sumatera Utara
misi tersebut sudah menjawab permasalahan yang ada. Yang dulunya PD Pasar ini adalah berawal dari dinas dan beralih ke PD Perusahaan Daerah.
Kemudian penulis juga menanyakan mengenai dukungan masyarakat terhadap kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai. Dari hasil wawancara yang dilakukan
diperoleh jawaban bahwa di kota Medan PD Pasar Sukaramai tetap melibatkan masyarakat dalam merencanakan pengembangan Pasar Sukaramai. Jadi dalam hal ini
masyarakat dilibatkan dalam pengembangan Pasar Sukaramai mulai dari tingkat kelurahan sampai ke tingkat kota dan bekerjasama dengan pihak swasta lainnya
namun tetap dibawah naungan PD Pasar Kota Medan. Dalam program dan kegiatan peningkatan kualitas perencanaan ada kegiatan
pokok yang dilakukan yaitu : 1.
Sosialisasi peraturan perundang-undangan, pedoman, dan standar kompetensi yang berkenaan dengan perencanaan pembangunan kota.
2. Penyusunan rencana pembangunan kota secara berkala dan terkoordinasi, baik
yang bersifat agregat maupun bersifat sektoral. 3.
Fasilitasi pengembangan kapasitas SDM aparatur perencanaan kota, pemerintah kota, dengan prioritas pada upaya peningkatan pelayanan publik, pengembangan
ekonomi lokal, keuangan daerah dan investasi. 4.
Pelibatan masyarakat, perguruan tinggi dan swasta dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan kota.
Dalam program peningkatan kapasitas kelembagaan ada kegiatan pokok yang dilakukan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Penataan kelembagaan, organisasi perencanaan dan pengendalian yang diperlukan
agar sesuai dengan tugas dan fungsi pokoknya. 2.
Pengangkatan tenaga fungsional pada institusi perencanaan dan pengawasan sesuai kompetensi yang diperlukan.
3. Memberikan kesempatan mengikuti pendidikan teknis fungsional kepada sumber
daya aparatur yang ada. 4.
Pengadaan sarana dan prasarana teknis perencanaan dan pengendalian pembangunan kota yang diperlukan.
Kemudian penulis juga menanyakan mengenai partisipasi pemerintah di dalam memberikan pelayanan. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala
administrasi PD Pasar Sukaramai, beliau mengatakan bahwa : “PD Pasar Sukaramai merupakan perpanjangan dari pemerintah yang
merupakan public service berupaya memberikan pelayanan yang baik, dengan menciptakan kondisi pasar yang aman, nyaman bagi para pedagang dan pembeli.”
Partisipasi pemerintah di dalam pengembangan Pasar Sukaramai sangatlah penting karena pemerintah merupakan satu-satunya koordinator PD Pasar, dimana PD
Pasar merupakan perpanjangan dari pemerintah menjalankan fungsinya untuk mengwujudkan apa yang menjadi visi dan misi dari PD Pasar tersebut.
Peranan kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai terhadap pengembangan daerah disekitar Pasar Sukaramai sangatlah berdampak positif. Dengan pembangunan
kembali Pasar Sukaramai, penataan ruang kota di Pasar Sukaramai akan menjadi teratur, dan mengurangi kesembrautan di Pasar Sukaramai serta, menciptakan
Universitas Sumatera Utara
lapangan pekerjaan serta mengurangi kemacetan di persimpangan Pasar Sukaramai yang nantinya menjadikan Pasar Sukaramai menjadi pasar yang aman, nyaman, asri,
dan bersih. Fungsi dan peran pasar tradisional di Indonesia cukup strategis dalam
perekonomian daerah. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD dan penyerapan tenaga kerja, karena menjadi
sandaran hidup bagi banyak orang. Namun sayangnya pengelolaan pasar tradisional di Indonesia masih kurang memuaskan. Sebagai gambaran, diperkirakan jumlah pasar
tradisional di Indonesia mencapai 13.650 pasar dan terdapat 12.625.000 pedagang di pasar tradisional . Pasar tradisional juga memiliki posisi yang sangat strategis karena
masih merupakan wadah utama penjualan produk-produk berskala ekonomi rakyat seperti: petani, nelayan, pedagang barang kerajinan tangan danproduk industri rumah
tangga industri rakyat. Namun sayangnya pengelolaan pasartradisional di Indonesia masih kurang memuaskan. Salah satunya disampaikan oleh JenderalAsosiasi
Pedagang Pasar Seluruh Indonesia APPSI, Ngadiran yang menilai pengelolaanpasar tradisional masih semrawut. Akibatnya, pasar tradisional kehilangan daya saingnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA DATA