Pengembangan Wilayah Kerangka Teori

hak-hak diantara berbagai kelompok dalam masyarakat. Sebagai contoh: kebijakan pajak progresif, kebijakan asuransi kesehatan bagi orang miskin. 3. Kebijakan material vs kebijakan simbolis. Kebijakan material adalah kebijakan yang memberikan keuntungan sumber daya konkrit pada kelompok sasaran, misalnya: kebijakan raskin. Sedangkan kebijakan simbolis adalah kebijakan yang memberikan manfaat simbolis pada kelompok sasaran, misalnya: kebijakan libur hari natal dan libur hari idul fitri. 4. Kebijakan yang berhubungan dengan barang umum public goods dan barang privat privat goods. Kebijakan publik goods adalah kebijakan yang bertujuan mengatur pemberian barang atau pelayanan publik, misalnya kebijakan membangun jalan raya. Sedangkan kebijakan yang berhubungan dengan privat goods adalah kebijakan yang mengatur penyediaan barang atau pelayanan untukn pasar bebas, misalnya pelayanan pos, parkir umum, dan perumahan.Dalam buku Drs.AG Subarsono Msi, MA., 2005 dan 2009:4.

1.5.2 Pengembangan Wilayah

1.5.2.1 Pengertian Pengembangan Wilayah Dalam banyak kepustakaan tentang pembangunan, terdapat beberapa pendekatan dan teori. Menyebut beberapa diantaranya adalah growth theory, rural development theory, agro first theory, basic needs theory, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara Teori-teori pembangunan itu memuat berbagai pendekatan ilmu sosial yang berusaha menangani masalah keterbelakangan. Teori pembangunan benar-benar lepasa landas hanya setelah diketahui bahwa persoalan pembangunan di Dunia Ketiga bersifat khusus dan secara kualitatif berbeda dari “transisi orisinil”. Sepanjang evolusinya, teori pembangunan menjadi semakin kompleks dan nondisipliner. Dengan demikian, tidak akan ada definisi baku dan final mengenai pembangunan, yang ada hanyalah usulan mengenai apa yang seharusnya diimplikasikan oleh pembangunan dalam konteks tertentu Hettne, 2001. Salah satu teori pembangunan wilayah adalah pertumbuhan tak berimbang unbalanced growth yang dikembangkan oleh Hirscham dan Myrdal. Pengembangan wilayah merupakan proses perumusan dan pengimplementasian tujuan-tujuan pembangunan dalam skala supra urban. Pembangunan wilayah pada dasarnya dilakukan dengan menggunakan sumber daya alam secara optimal melalui pengembangan ekonomi lokal, yaitu berdasarkan kepada kegiatan ekonomi dasar yang terjadi pada suatu wilayah. Wilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi. Pengertian permukaan bumi menunjuk pada suatu tempat atau lokasi yang dilihat secara horizontal dan vertikal. Wilayah sering dibedakan artinya dengan kata daerah atau kawasan. Wilayah dapat diartikan sebagai satu kesatuan ruang yang mempunyai tempat tertentu tanpa terlalu memperhatikan soal batas dan kondisinya. Atau juga wilayah dapat diartikan, suatu areal yang memiliki Universitas Sumatera Utara karateristik areal bisa sangat kecil maupun sangat besar, suatu wilayah diklasifikasikanberdasarkan satu atau beberapa karateristik, misalnya berdasarkan iklim, relief di pebatuan, pola pertanian, tumbuhan alami, kegiatan ekonomi dan sebagainya. Purnomo Sidi 1981 mengatakan bahwa wilayah adalah sebutan untuk lingkungan permukaan bumi yang jelas batasannya. Menurut Chaprin, perencanaan wilayah regional planning adalah upaya intervensi terhadap kekuatan-kekuatan pasar yang dalam konteks pengembangan wilayah yang memiliki tiga tujuan pokok yakni meminimalkan konflik kepentingan antar sektor, meningkatkan kemajuan sektoral dan membawa kemajuan bagi masyarakat secara keseluruhan. Pengembangan wilayah adalah upaya untuk memacu perkembangan social ekonomi, mengurangi kesenjangan wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Awanpwk09.blogspot.com201104. Dalam melakukan pengembangan wilayah perlu dilakukan perencanaan untuk pencapaiaan tujuan yang efektif dalam melakukan pengembangan wilayah tersebut.

1.5.3 Perencanaan