Urgensi Perencanaan Dalam Pembangunan Daerah

daerah disebut dengan Renstra-SKPD, adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode lima tahun. - Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjutnya Rencana Kerja Pemerintah RKP adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode satu tahun. Rencana pembangunan daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode satu tahun. Rencana pembangunan tahunan kementerian atau lembaga yang selanjutnya disebut rencana kerja kementerian lembaga Renja-KL adalah dokumen perencanaan kementerian atau lembaga untuk periode satu tahun. Rencana pembangunan satuan kerja perangkat daerah yang disebut dengan rencana kerja satuan perangkat daerah Renja-SKPD adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode satu tahun Dalam skripsi Charles Nadeak, 2007.

1.5.4.1 Urgensi Perencanaan Dalam Pembangunan Daerah

Dalam perencanaan pembangunan pada umumnya harus memperhatikan sumber daya yang tersedia atau potensi wilayah yang menyangkut potensi sumber daya alam, potensi sumber daya aparatur yang mengelola, serta memperhatikan kemampuan anggaran untuk membiayai proses berlangsungnya perencanaan pembangunan daerah. Kemudian dengan memperhatikan fisik wilayah, potensi, dan Universitas Sumatera Utara kemungkinan pengembangannya, pola dan gaya hidup masyarakat serta kegiatan dan arus lalu lintas ekonomi masyarakat yang berbeda di masing-masing wilayah. Mengingat bahwa UU No.32 tahun 2004 memberikan dimensi baru dalam perencanaan pembangunan daerah, sehingga jelas bahwa sebenarnya pembangunan daerah menjadi prasyarat utama untuk mampu mendorong pertumbuhan masyarakat pada tingkat yang lebih tinggi. Dengan kata lain pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan daerah harus terkait dengan masyarakat dan pengusaha swasta. Pembangunan sebagai proses yang memungkinkan anggota masyarakat meningkatkan kapasitas nasional dan institusional dalam memobilisasi dan mengelola sumber daya untuk menghasilkan perbaikan kualitas yang sesuai dengan aspirasi mereka sendiri, berkelanjutan, adil dan merata. Pembangunan daerah seharusnya merupakan proses yang terkait antara proses pertumbuhan ekonomi, perubahan sosial, dan demokrasi politik. Melalui UU No.32 tahun 2004, telah diberikan otonomi yang sangat luasn kepada daerah. Hal ini dilakukan dalam rangka pengembalian harkat dan martabat di daerah, memberikan ruang berpendidikan politik dalam rangka meningkatkan kualitas demokrasi di daerah, peningkatan efisiensi pelayanan public di daerah dan pada akhirnya diharapkan mampu menciptakan good governance Dalam skripsi Nuning Rohaini, 2007. Universitas Sumatera Utara

1.6 Defenisi Konsep

Dalam rangka memberikan gambaran yang abstrak terhadap penelitian, maka diperlukan suatu konsep yang jelas mengenai batasan-batasan dari wilayah yang akan diteliti, sehingga konsep tersebut dapat mencerminkan suatu defenisi yang jelas terhadap objek dari sasaran yang akan diteliti. Menurut Singarimbun dan Effendi 1995:32-34 dalam Suharso 2009:31, Marlina Deliana 2013:31 menyatakan konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Untuk dapat menentukan batasan yang lebih jelas dan juga untuk menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang penulis teliti, maka peneliti mengemukakan konsep yang dipakai dalam penelitian ini antara lain : 1. Peranan Peranan adalah fungsi, wewenang, hak-hak, dan kewajiban yang dilakukan seseorang, kelompok, ataupun lembaga-lembaga sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini adalah peranan kebijakan pengembangan pasar yang dilakukan pemko medan. 2. Kebijakan Lasswell dan Kaplan yang melihat kebijakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, menyebutkan kebijakan sebagai program yang diproyeksikan berkenaan dengan tujuan, nilai, dan praktek. Kebijakan merupakan pilihan Universitas Sumatera Utara