karateristik areal bisa sangat kecil maupun sangat besar, suatu wilayah diklasifikasikanberdasarkan satu atau beberapa karateristik, misalnya berdasarkan
iklim, relief di pebatuan, pola pertanian, tumbuhan alami, kegiatan ekonomi dan sebagainya.
Purnomo Sidi 1981 mengatakan bahwa wilayah adalah sebutan untuk lingkungan permukaan bumi yang jelas batasannya. Menurut Chaprin, perencanaan
wilayah regional planning adalah upaya intervensi terhadap kekuatan-kekuatan pasar yang dalam konteks pengembangan wilayah yang memiliki tiga tujuan pokok
yakni meminimalkan konflik kepentingan antar sektor, meningkatkan kemajuan sektoral dan membawa kemajuan bagi masyarakat secara keseluruhan.
Pengembangan wilayah adalah upaya untuk memacu perkembangan social ekonomi, mengurangi kesenjangan wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Awanpwk09.blogspot.com201104. Dalam melakukan pengembangan wilayah perlu dilakukan perencanaan untuk
pencapaiaan tujuan yang efektif dalam melakukan pengembangan wilayah tersebut.
1.5.3 Perencanaan
1.5.3.1 Pengertian Perencanaan
Perencanaan umumnya dan perencanaan wilayah dan kota khususnya merupakan suatu produk dari suatu tinjauan yang menyangkut suatu lingkup
wawasan yang luas baik secara substantive maupun secara territorial. Pada
Universitas Sumatera Utara
perencanaan kota misalnya, akan terkait berbagai faset permasalahan yang kompleks. Kompleks dalam arti menyangkut berbagai aspek yang satu sama lain berkaitan,
saling bergantungan serta saling pengaruh mempengaruhi. Perencanaan berasal dari kata rencana, yang berarti rancangan atau rangka
sesuatu yang akan dikerjakan. Dari pengertian yang sederhana ini dapat diuraikan komponen penting, yakni tujuan apa yang hendak dicapai, kegiatan tindakan-
tindakan untuk merealisasikan tujuan, dan waktu kapan, dan bilamana kegiatan itu hendak dilakukan. Dengan demikian suatu perencanaan bisa dipahami sebagai
respon reaksi terhadap masa depan Abe, 2005, dalam skripsi Nuning Rohaini, 2007.
Menurut Abe 2005 proses membuat rencana akan bermakna sebagai proses menentukan kearah mana sumber daya yang ada hendak dialokasikan. Ketepatan
dalam menentukan alokasi sangat ditentukan oleh : 1.
Pembacaan atas kualitas dan kuantitas atas sumber daya yang ada. 2.
Pembacaan atas situasi eksternal. Menurut Arsyad 1999 ada empat elemen dasar perencanaan yaitu :
1. Merencanakan berarti memilih.
2. Perencanaan merupakan alat untuk mengalokasikan sumber daya.
3. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan.
4. Perencanaan berorientasi kemasa depan.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan adalah merupakan suatu kegiatan dalam pembangunan yang paling prioritas karena pembangunan tersebut menentukan arah prioritas, dan strategi
pembangunan Nugroho, 2003.
1.5.3.2 Pendekatan Perencanaan
Pendekatan perencanaan telah mengalami perkembangan. Hal ini terjadi sehubungan dengan pengalaman mengenai tingkat keefektifan rencana tersebut.
Berdasarkan tipologinya maka pendekatan perencanaan wilayah dan kota umumnya
dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
A. Pendekatan perencanaan rasional menyeluruh
Perencanaan rasional menyeluruh secara konsepsual dan analitis mencakup pertimbangan perencanaan yang luas. Pertimbangan ini termasuk pula hal-hal yang
berkaitan dengan seluruh rangkaiaan tindakan pelaksanaan serta berbagai pengaruhnya terhadap usaha pengembangan. Produk perencanaan rasional
menyeluruh ini dikenal antara lain sebagai ‘Rencana Induk’ – Masterplan; ‘Rencana Umum’ – General Plan; atau ‘Rencana Pembangunan’ – Development
Plan Melville C. Branch, 1983. B.
Pendekatan perencanaan terpilah Pada hakekatnya pendekatan ini mengutamakan unsur atau subsistem tertentu
sebagai yang perlu diprioritaskan tanpa perlu melihatnya dalam wawasan yang;
Universitas Sumatera Utara
1. Rencana terpilah tidak perlu ditunjang oleh penelaahan serta evaluasi alternatif
rencana secara menyeluruh. 2.
Hanya mempertimbangkan bagian-bagian dari kebijaksanaan umum kalau sudah ada yang berkaitan langsung dengan unsur atau subsistem yang
diprioritaskan. 3.
Dengan terbatasnya lengkap perencanaan yaitu pada unsur atau subsistem tertentu saja maka ada anggapan bahwa pelaksana dan pelaksanaannya lebih
mudah dan realistik. C.
Perencanaan terpilah berdasarkan pertimbangan menyeluruh Pada hakekatnya pendekatan ini mengkombinasikan pendekatan rasional
menyeluruh dan pendekatan terpilah masing-masing dalam kadar lingkup tertentu yaitu menyederhanakan tinjauan menyeluruh dalam lingkup ‘wawasan sekilas’
scanning dan memperdalam tinjauan atas unsur atau subsistem yang strategis atau urgen dalam kedudukan system terhadap permasalahan menyeluruh.
Cirri-ciri utama pendekatan wilayah ini adalah: 1.
Perencanaan mengacu kepada garis kebijaksanaan umum yang ditentukan pada tingkat tinggi atau wawasan makro.
2. Perencanaan dilatarbelakangi oleh suatu wawasan menyeluruh serta
memfokuskan pendalaman penelaahan pada unsur-unsur atau subsistem- subsistem yang diutamakan.
Universitas Sumatera Utara
3. Ramalan mendalam tentang unsur-unsur atau subsistem-subsistem yang
diprioritaskan dilandasi oleh ramalan sekilas tentang lingkup menyeluruh serta didasarkan kepada wawasan sistem.
4. Perumusan rencana dengan pendekatan ini dinilai sebagai usaha penghematan
waktu dan dana dalam lingkup penelaahan, analisis dan proses teknik penyusunan rencana karena adanya penyederhanaan dalam penelaahan dan
analisis makronya. 5.
Untuk menunjang hasil ramalan dan analisis sekilas maka proses pemantauaan, pengumpulan pendapat, komunikasi serta konsultasi dengan masyarakat yang
berkepentingan serta dengan pengelola pemerintah telah dilakukan secara terus-menerus sejak penyusunan perumusan sasaran dan tujuan rencana
pembangunan. Dalam buku Djoko Sujarto, 2001:1. 1.5.3.3 Hakekat Perencanaan
Dalam masyarakat Indonesia yang sedang membangun menuju masyarakat yang adil dan makmur, pencapaian tujuan pembangunan tidak dapat dilepaskan dari
perancangan, yaitu program tindakan yang menuju ke kesejahteraan masyarakat. Ukuran kesejahteraan masyarakat merupakan ukuran relatif dan sangat sukar
didefenisikan. Kesejahteraan itu sendiri dibentuk oleh berbagai faktor yang kait mengait yang dapat diterjemahkan kedalam kegiatan masyarakat yang beraneka
ragam membentuk satu sistem. Perencanaan berusaha mengubah salah satu atau
Universitas Sumatera Utara
beberapa faktor dalam sistem itu, yang diharapkan atau diyakini dapat menimbulkan suatu rangkaian akibat yang merubah factor lainnya dalam system itu secara positif.
Perencanaan merupakan projeksi untuk masa depan. Segala tindakan untuk tujuan masa depan jelas mempunyai hubungan erat dengan apa yang dimiliki
sekarang. Perencanaan mendasari pembangunan, karena pembangunan berarti perencanaan dan pelaksanaan. Dengan demikian, perencanaan dan kemudian
perancangan merupakan proses yang mendahului pelaksanaan. Pembangunan dapat pula diartikan sebagai usaha merubah nilai suatu keadaan ke keadaan lain yang
mempunyai mutu yang lebih baik. Suwardjoko Warpani, 1980: 9.
1.5.4 Perencanaan Pembangunan Daerah