untuk memberikan prediksi dan rekomendasi bersifat implicit atau tersembunyi sehingga sulit untuk memahami dan memeriksa secara kritis
argument tersebut sebagai keseluruhan. D.
Model Simbolis, menggunakan simbol-simbol matematis untuk menerangkan hubungan diantara variabel-variabel kunci yang dipercaya
mebcirii suatu masalah. Model-model simbolis sulit untuk dikomunikasikan diantara orang awam, termasuk para pembuat kebijakan, dan bahkan
diantara para ahli pembuat model sering terjadi kesalahpahaman tentang elemen-elemen dasar dari model.
E. Model Prosedural, menampilkan hubungan yang dinamis diantara variabel-
variabel yang diyakini menjadi cirri suatu masalah kebijakan. Biaya model prosedural relatif tinggi jika dibanding dengan model-model verbal dan
simbolis, sebagian besar karena waktu yang diperlukan untuk mengembangkan dan menjalankan program-program komputer. Bersamaan
dengan itu, model prosedural dapat ditulis dalam bahasa nonteknis yang terpahami, sehingga memperlancar komunikasi di antara orang-orang
awam. Dalam buku William N.Dunn, Gadjah Mada University Press 2012.
1.5.1.4 Proses Kebijakan Publik
Menurut James Anderson 1974:23-24 sebagai pakar kebijakan public menetapkan proses kebijakan public sebagai berikut:
1 Formulasi masalahproblem formulation.
Universitas Sumatera Utara
Apa masalahnya? Apa yang membuat hal tersebut menjadi masalah kebijakan?
2 Formulasi kebijakan formulation.
Bagaimana mengembangkan pilihan-pilihan atau alternatif-alternatif untuk memecahkan suatu masalah.
3 Penentuan kebijakan adoption.
Bagaimana alternatif dilakukan? Siapa yang akan melaksanakan kebijakan? 4
Implementasi implementation. Siapa yang terlibat dalam implementasi kebijakan?
5 Evaluasi evaluation.
Bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak kebijakan diukur? Apa konsekuensi dari adanya evaluasi kebijakan?
Sedangkan Michael Howlet dan M.Ramesh 1995:11 menyatakan bahwa proses kebijakan publik terdiri dari lima tahapan sebagai berikut:
1 Penyusunan agenda agenda setting, yakni suatu proses agar suatu masalah
bias mendapat perhatian dari pemerintah. 2
Formulasi kebijakan policy formulation, yakni proses perumusan pilihan- pilihan kebijakan oleh pemerintah.
3 Pembuatan kebijakan decision making, proses ketika pemerintah memilih
untuk melakukan suatu tindakan.
Universitas Sumatera Utara
4 Implementasi kebijakan policy implementation, yakni proses untuk
melaksanakan kebijakan supaya mencapai hasil. 5
Evaluasi kebijakan policy evaluation, yakni proses untuk memonitor dan menilai hasil atau kinerja kebijakan.
1.5.1.5 Lingkungan Kebijakan Publik
Teori sistem berpendapat bahwa pembuatan kebijakan publik tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan. Tuntutan terhadap kebijakan dapat dilahirkan
karena pengaruh lingkungan, dan kemudian ditransformasi kedalam suatu system politik. Dalam waktu bersamaan ada keterbatasan dan konstrain dari lingkungan yang
akan mempengarui policy maker. Faktor lingkungan tersebut antara lain: karateristik geografi, seperti: SDA, iklim, dan topografi; variabel demografi seperti: banyaknya
penduduk, distribusi umur penduduk, lokasi spasial; kebudayaan politik; struktur social; dan system ekonomi. Dalam kasus tertentu lingkungan internasional dan
kebijakan internasional menjadi penting untuk dipertimbangkan Anderson, 1979.
1.5.1.6 Kategori Kebijakan Publik