2.1.1.1 Morfologi Bakteri
Bentuk bakteri bermacam-macam, ada yang berbentuk bulat kokus, batang basil, dan ada yang berbentuk spiril.
13,15
Gambar 2.1 Morfologi Bakteri
15
a. Kokus Coccus adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola. Kokus
mempunyai beberapa variasi sebagai berikut: •
Mikrokokus, jika tunggal dan kecil. •
Diplokokus, jika dua kokus bergandengan. •
Tetrakokus, jika empat kokus bergandengan dan membentuk bujursangkar.
Universitas Sumatera Utara
• Sarkina, jika kokus bergerombol dan membentuk kubus.
• Stafilokokus, jika bergerombol.
• Streptokokus, jika bergandengan membentuk rantai.
b. Basil Bacillus adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder
dan mempunyai variasi sebagai berikut: •
Monobasilus, jika basil berdiri sendiri-sendiri. •
Diplobasilus, jika dua basil bergandengan. •
Streptobasilus, jika bergandengan membentuk rantai. c.
Spiril Spirilum adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
• Spiral, jika spiril berbentuk seperti gelombang.
• Vibrio, jika lengkung kurang dari setengah lingkaran atau berbentuk
koma.
2.1.1.2 Pengaruh Lingkungan Terhadap Bakteri
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembaban, dan cahaya.
13,15
1. Suhu
13,15
Seperti halnya makhluk hidup tingkat tinggi, untuk pertumbuhannya, bakteri perlu suhu tertentu. Atas dasar suhu yang diperlukan untuk tumbuh, bakteri dapat
dibagi dalam beberapa golongan sebagai berikut: a.
Bakteri psikrofil cold loving bacteria, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0-20
o
C, dengan suhu optimum 25
o
C. Misalnya golongan mikroorganisme laut.
b. Bakteri mesofil moderater temperature loving bacteria, yaitu bakteri
ini tumbuh antara suhu 25-40
o
C dengan suhu optimal 37
o
c, misalnya golongan bakteri patogen yang menyebabkan penyakit infeksi pada
manusia.
Universitas Sumatera Utara
c. Bakteri termofil heat loving bacteria, yaitu bakteri yang tumbuh
antara suhu 50-60
o
C. 2.
Kelembaban
15
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira 85. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme
terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan. 3.
Cahaya
15
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat
menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat
digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
2.1.2 Virus