dan rubella MMR, difteri, pertusis, dan tetanus DPT, infuenza, poliomyelitis dan TBC BCG.
24,28
2.4.2 Sterilisasi Instrumen
Sterilisasi merupakan suatu cara untuk membunuh atau menghancurkan semua mikroorganisme dan spora yang melekat pada peralatan medis. Definisi lain
dari sterilisasi adalah suatu proses pembunuhan semua mikroorganisme hidup yang melekat pada benda atau tempat tertentu. Kondisi steril merupakan keadaan dimana
sesuatu terbebas dari seluruh mikroorganisme hidup.
25
Tahapannya meliputi: pembersihan, perendaman, pengeringan, sterilisasi autoklaf, dan penyimpanan
instrumen.
25,26,28,34
2.4.3 Sterilisasi Permukaan
Salah satu tindakan sterilisasi permukaan adalah asepsis dan disinfeksi permukaan. Asepsis merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memberantas
semua jenis mikroorganisme. Disinfeksi adalah membunuh organisme-organisme patogen kecuali spora kuman dengan cara fisik atau kimia yang dilakukan terhadap
benda mati. Disinfeksi dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi. Disinfeksi permukaan dilakukan pada dantal unit, kabinet, tuba dan pipa, serta handpiece dan
instrumen tangan.
9,22,28
Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau
menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedangkan disinfeksi digunakan pada benda mati. Disinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau
sebaliknya tergantung dari toksisitasnya. Sebelum dilakukan disinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan
berminyak karena dapat menghambat proses disinfeksi. Macam-macam disinfektan yang digunakan di kedokteran gigi, antara lain adalah alkohol, aldehid, biguanid,
senyawa halogen, fenol, dan klorsilenol.
22,28
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Penggunaan Alat Sekali Pakai Disposible
Cara terbaik untuk menghindari infeksi silang antar pasien ke operator, operator ke pasien, pasien ke pasien, dan operator ke masyarakat adalah dengan cara
mengganti alat sekali pakai apabila telah terkontaminasi oleh darah, saliva atau cairan tubuh lainnya. Alat sekali pakai seperti sarung tangan, masker, celemek, jarum
suntik, dan lain-lain.
11
Sterilitas dapat dengan mudah dipastikan dengan menggunakan alat-alat sekali pakai disposible. Hal paling penting adalah penggunaan jarum suntik yang
digunakan untuk anestesi lokal atau bahan lain. Jarum tersebut terbungkus sendiri- sendiri dan disterilkan, sehingga dijamin ketajaman dan sterilitasnya. Selain jarum
suntik, benang dan jarum jahit juga tersedia dalam bentuk sekali pakai. Bilah skalpel dan kombinasi bilah tangkai juga tersedia dalam bentuk steril untuk sekali
pemakaian. Disamping itu, cara terbaik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit antar pasien adalah menggunakan alat sekali pakai seperti sarung tangan,
masker, kain alas dada, ujung saliva ejektor dan lain-lain.
22
2.4.5 Pembuangan Limbah Medis