Prinsip Aseptik Dan Antiseptik

3. Mencegah timbulnya infeksi luka operasi.

2.9.1 Prinsip Aseptik Dan Antiseptik

Prinsip aseptik dan antiseptik harus selalu dilaksanakan secara terus menerus oleh anggota tim kamar bedah dan segera bertindak jika ada indikasi terjadinya kontaminasi. Dalam upaya menerapkan teknik aseptik dan antiseptik di kamar bedah, harus ditaati beberapa ketentuan sebagai berikut: 33 1. Daerah steril harus tegas batasnya. 2. Daerah operasi harus dijaga sterilitasnya. 3. Semua kasus pembedahan harus dijaga dicegah terjadinya kontaminasi. 4. Lingkungan kamar bedah harus selalu dalam keadaan bersih. 5. Tim bedah dan pasien yang ada di kamar bedah tidak menjadi sumber kontaminasi. Untuk mempertahankan sterilitas kamar bedah harus diperhatikan tiga aspek yang meliputi: 33 a Lingkungan 33 Lingkungan kamar bedah harus dalam keadaan bersih dan siap pakai: 1. Alas kaki petugas harus dibedakan untuk kamar bedah, kamar kecil, serta kegiatan di luar kamar bedah. 2. Pintu kamar bedah harus selalu dalam keadaan tertutup serta batasi lalu lintaskeluar masuk petugas. 3. Membuat jadwal pembersihan rutin kamar bedah dan dilaksanakan dengan disiplin dan cermat. 4. Lakukan uji mikrobiologi secara rutin, minimal dua bulan sekali terhadap kamar bedah apabila melebihi lima koloni maka diadakan pembongkaran dan pembersihan ruangan, alat-alat, air, debu. Sedangkan untuk pegawai dilakukan uji kesehatan secara periodik minimal enam bulan sekali. Universitas Sumatera Utara 5. Air yang dipakai harus memenuhi syarat, yaitu bebas kuman dan partikel. 6. Pengontrolan debu. Untuk mencegah debu berterbangan dan udara luar tidak masuk ke dalam kamar bedah maka: 33 a. Tidak boleh meletakkan alat operasi tepat di depan lubang pembuangan udara return grille. b. Memasang filter pada sistem ventilasi untuk membatasi masuknya debu. c. Membersihkan alat dan ruangan secara teratur setiap hari. b Petugas 33 Semua petugas yang masuk kamar bedah harus memenuhi hal-hal sebagai berikut: 1. Dalam penerapan teknik aseptik hanya tim bedah steril yang boleh berada di daerah steril di kamar bedah, 2. Mentaati batasan tegas tiga area di kamar bedah, 3. Harus memakai baju khusus, topi, dan masker, 4. Ahli anestesi dan perawat sirkuler tidak diperbolehkan melintas di depan tim bedah yang sudah memakai baju steril, 5. Tim bedah steril harus melakukan prosedur pemakaian topi, masker, cuci tangan, pemakaian jas steril dan drapping. c Pasien 33 Pasien yang akan mengalami tindakan pembedahan, pada daerah pembedahannya wajib terbebas dari debu, mikroorganisme dan minyak yang menempel di kulit, guna menekan seminimal mungkin bahaya infeksi akibat sayatan kulit. Universitas Sumatera Utara

2.9.2 Aseptik - Septik Di Kamar Bedah