Mesin dan Peralatan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

15. Penempelan merk. Pada proses ini adalah tahap terakhir yang di mana merk di pasang di seputaran pinggang bagian dalam.

2.5. Mesin dan Peralatan

Selain faktor manusianya, dalam kegiatan produksi peranan dari mesin- mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi sangatlah dibutuhkan. Pada Konveksi ini, mesin-mesin yang digunakan pada proses produksinya sehingga keluarlah output berupa : Tabel 2.1. Mesin-Mesin yang Digunakan Pada Proses Produksi No Nama Mesin Spesifikasi Gambar 1 Mesin Potong Asal : Jepang Merk : km Mack Tipe : KS- AU Vn Kapasitas : 20 Kg Speed : 30003000rpm Daya : 220 watt Harga : Rp. 2.500.000 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Mesin-Mesin yang Digunakan Pada Proses Produksi Lanjutan No Nama Mesin Spesifikasi Gambar 2 Mesin Jahit Brother Asal : Jepang Merk : Brother Tipe : ELEM-80 Dimensi : 50x70x175 cm Daya : 250 Watt Harga : Rp.1.500.000 Sedangkan peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksinya adalah berupa : 1. Gunting 2. Penjepit atau pinset 3. Jarum. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting untuk mendapatkan keadaan lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta terkait erat dengan produktivitas manusia dalam pekerjaan.Tingkat pencahayaan di tempat kerja dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam produktivitas. Dengan pencahayaan yang baik, pekerja dapat berkonsentrasi lebih baik pada pekerjaannya dan akanmenghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dengan kesalahan yang lebih sedikit, sehingga mampu meningkatkan produktivitas. Faktor penting pencahayaan dalam lingkungan kerja dibuktikan dengan penelitian di perpustakaan dengan judul “Tingkat Pencahayaan Pada Perpustakaan dilingkungan Universitas Indonesia” Hendra, Universitas Indonesia, 2010. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa pencahayaan yang kurang menyebabkan mahasiswa dan pegawai perpustakaan merasakan mengantuk, tegang pada daerah leher dan bahu.Umumnya keluhan dirasakan selama melakukan aktivitas, meskipun ada juga yang merasakan keluhan setelah selesai beraktivitas. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pencahayaan di perpustakaan harus segera dibenahi agar sesuai dengan standar IES Illuminating Engineering Society dan Kepmenkes Nomor 1405MENKESSKXI2002 sehingga aktivitas berjalan lancar dan memperkecil risiko kelelahan mata. Universitas Sumatera Utara