bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja.
Pada masing-masing armatur disediakan suatu tabel faktor utilisasisebagai fungsi dari indeks ruang dan pemantulan oleh langit-langit, dindingdan
permukaan yang perlu diterangi. Disamping itu kita juga perlumemperhatikan depresi daripada lampu, reflektornya, permukaanpermukaanyang memantulkan,
karena defresi itu turut mengurangi tarafilluminasi.Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka fluks cahaya yang diperlukanuntuk menerangi suatu ruangan lazim
dihitung dengan rumus: Fluks cahaya =
faktor utilitas ×Faktor depresiasi tingkat pencahayaan x luas ruangan
Sementara itu untuk mengetahui jumlah armatur perlu juga diketahuifluks cahaya yang juga berarti jumlah lampu maka dipergunakan rumus:
Jumlah armatur =
fluks per armatur Fluks yang diperlukan
Sementara itu didalam satu armatur dapat dipasang satu ataupun lebihlampu-lampu, sehingga :
Fluks per armatur = jumlah lampu per armatur x fluks per lampu.
3.10.1. Sumber Terang Buatan
Ada enam jenis sunber cahaya buatan yaitu : 1.
Lampu Pijar Lampu pijar memiliki filamen yang memberikan cahaya ketika dipanaskan,
menjadi pijar oleh aliran listrik. Lampu ini menyediakan sumber cahaya,
Universitas Sumatera Utara
memiliki efikasi rendah, mempresentasikan warna render dengan cukup baik, dan mudah untuk dipadamkan oleh reostat.
2. Lampu Fluoresens
Lampu fluoresens adalah lampu discharge tubular dimana cahaya dihasilkan dari fluresens lapisan fosfor didalam tabung. Lampu ini menyediakan sumber
cahaya linier dan memiliki efikasi sebesar 50 sampai 80 lumen per watt. Kemampuan merepresentasikan warna rendering yang dimiliki bervariasi.
Gambar buku IKB hal 391 3.
Lampu High-Intensity Discharge HID Lampu High-Intensity Discharge HIDadalah lampu discharge yang memiliki
jumlah cahaya signifikan yang dihasilkan dari pelepasan listrik melalui uap logam didalam tabung kaca tertutup. Lampu HID menggabungkan bentuk
lampu pijar dengan efikasi lampu fluoresens. 4.
Lampu-lampu merkuri menghasilkan cahaya dengan pelepasan listrik dalam uap merkuri.
5. Lampu logam halida konstruksinya sama dengan lampu merkuri, tetapi
memiliki tabung dimana ligam halida ditambahkan untuk menghasilkan cahaya dan memperbaiki color rendering.
6. Lampu high-pressure sodium HPS menghasilkan spektrum cahaya putih
keemasan yang luas yang dihasilkan dari pelepasan listrik pada uap sodium.
3.10.2. Sistem Pencahayaan Buatan
Universitas Sumatera Utara
Dalam merancang sistem pembuatan cahaya buatan memiliki prosedur yg sebagai acuan dalam merancang system pencahayaan buatan. Adapun prosedur
system pencahayaan buatan antara lain 1.
Tentukan Intensitas Penerangan minimum lux yang direkomendasikan sesuaidengan fungsi ruangan Tabel 3.1.
2. Tentukan sumber cahaya jenis lampu yang paling efisien efikasi tinggi
sesuai dengan penggunaan termasuk renderasi warnanya. 3.
Tentukan armatur yang efisien, yang menyerap cahaya minimal, mempunyai distribusi cahaya sesuai dengan rancangan yang dikehendaki dan yang
memancarkan panas yang minimal ke dalam ruangan gunakan Petunjuk Teknis Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung, Direktorat Bina Teknik
Departemen Pekerjaan Umum. 4.
Tentukan cara pemasangan armatur dan pemilihan jenis, bahan dan warna permukaan ruangan dinding, lantai, langit-langit.
5. Hitung jumlah fluks luminus lux yang diperlukan dan jumlah lampu.
6. Tentukan jenis pencahayaan, pencahayaan merata atau setempat.
7. Hitung jumlah daya terpasang dan periksa apakah daya terpasang per-m2 tidak
melampaui harga maksimum yang telah ditentukan. 8.
Rancang sistem pengelompokkan penyalaan sesuai dengan letak lubang cahaya yang dapat memasukkan cahaya alami.
9. Rancang sistem pengendalian penyalaan yang dapat mengikuti atau
memanfaatkansemaksimalnya pencahayaan alami yang masuk ke dalam ruangan.Bagian dariprosedur perhitungan sistem pencahayaan dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara
perhitungan terhadap daya listrik yang digunakan, digambarkan pada Gambar 3.11.
Fungsi Ruangan Tentukan Tingkat
Pencahayaan Umum Tentukan Sumber
Cahaya yang paling efisien sesuai dengan
Penggunaan Tentukan Armartur
yang Efisien Koefisien
Penggunaan K
p
harus Besar Koefisien Depresiasi
K
q
Harus Besar
E= FA x K
p
x K
q
Jumlah Armartur dan Jumlah Lampu
Pencahayaan pada Sistem Pencahayaan
Daya yang Diperlukan Wattm
2
Cara Pemasangan Armatur
Tentukan Faktor Refleksi Langit-
Langit dan Dinding Pemeliharaan
Kebersihan armatur dan Ruangan
Pencahayaan pada Sistem Pencahayaan
Pengendalian Pengelompokan
Penyalaan Tentukan
Pencahayaan merata dan Setempat
Periksa
Gambar 3.11. Prosedur Perencanaan Teknis Perancangan Pencahayaan Buatan
3.10.3. Cara Menghitung Penerangan Dalam