Konfigurasi Trafik Jaringan Uji Konektivitas Pada Link Jaringan

35

3.6 Konfigurasi Trafik Jaringan

Fitur IP SLA merupakan fitur yang digunakan untuk membangkitkan trafik pada jaringan yang dimiliki oleh IOS Cisco sebagai traffic generator yang dihubungkan ke desain jaringan. Proses pengiriman paket-paket data dimulai dari sebuah core switch menuju core switch lainnya yang telah ditentukan pada jaringan backbone. Jenis trafik yang dibangkitkan merupakan trafik paket data yang umumnya berjalan pada jaringan backbone USUNETA yang tersedia pada IP SLA. Adapun jenis paket yang dibangkitkan yaitu ICMP, DNS, G711, G729, HTTP, Telnet, HTTPS, FTP dan SSH dengan kepadatan frekuensi 1 detik yang dikirimkan secara berulang-ulang dari awal pengujian hingga pengujian pada simulasi berakhir. Langkah konfigurasi pembangkitan trafik pada jaringan ini dilakukan hanya pada Distribution Switch terjauh, yakni DSW-USU1, DSW-GELANGGANG, DSW-SPS dan DSW-S2MESIN. Konfigurasi lengkap mengenai pengaturan trafik pada jaringan dapat dilihat pada Lampiran III.

3.7 Uji Konektivitas Pada Link Jaringan

Untuk mengetahui baik atau tidaknya konektivitas link antar perangkat pada jaringan backbone maka dapat dilakukan pemeriksaan dengan beberapa command. Berikut command untuk mengetahui kondisi konektivitas jaringan dan penggalan respon sistem yang diambil dari salah satu core switch. 1. Menguji konektivitas antar satu komputer dengan komputer lainnya diperlihatkan pada Gambar 3.6 dapat menggunakan command berikut: DSW-FE2ping 10.10.0.101 Universitas Sumatera Utara 36 Gambar 3.6 Tampilan respon dari command ping 2. Melihat rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan diperlihatkan pada Gambar 3.7 dengan menggunakan command berikut: CSW-PSItraceroute 10.10.0.101 Gambar 3.7 Tampilan respon dari command traceroute 3. Melihat teknik routing yang ada pada setiap router diperlihatkan pada Gambar 3.8 dapat menggunakan command berikut: CSW-PSIshow ip route Gambar 3.8 Tampilan respon dari command show ip route Universitas Sumatera Utara 37 Setiap router yang telah berhasil dikonfigurasi dengan routing OSPF maka akan diinisiasikan dengan huruf O dan routing EIGRP akan diinisiasikan dengan huruf D pada console router SuperPutty.

3.8 Pengujian Jaringan

Dokumen yang terkait

Analisis unjuk kerja perbandingan protokol routing Routing Information Protocol (RIP) dan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP).

0 4 52

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 0 12

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 1 1

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 0 5

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 0 19

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 0 3

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 0 74

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OPEN SHORTES PATH FIRST (OSPF) DENGAN ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL (EIGRP)

0 0 8

Perbandingan Kinerja Protocol Routing Open Shortest Path First (OSPF) dan Routing Information Protocol (RIP) Menggunakan Simulator Cisco Packet Tracer

0 1 7

Perbedaan Routing Menggunakan Routing Information Protocol (RIP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF)

1 1 11