31 Tabel 3.1 Lanjutan
Core Switch Interface
IP address Subnet Mask
PERPUS Se 11
10.10.0.13 255.255.255.252
Se 13 10.10.0.6
255.255.255.252
MIPA Se 10
10.10.0.62 255.255.255.252
Se 11 10.10.0.86
255.255.255.252 Se 13
10.10.0.5 255.255.255.252
Se ½ 10.10.0.57
255.255.255.252
TEKNIK Se 10
10.10.0.214 255.255.255.252
Se 11 10.10.0.210
255.255.255.252 Se ½
10.10.0.9 255.255.255.252
Untuk alokasi pengalamatan IP tiap interface pada seluruh perangkat jaringan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran II.
3.5 Konfigurasi Jaringan
Proses simulasi jaringan dilakukan dengan menggunakan software GNS3. Konfigurasi jaringan yang perlu dilakukan sebelum melakukan pengujian pada
simulasi antara lain:
3.5.1 Konfigurasi IP Address pada Router
Salah satu contoh kofigurasi IP address yang akan dilakukan adalah konfigurasi IP address pada interface router DSW-PSI1 seperti yang terlihat pada
Gambar 3.3. Cara mengkonfigurasi router adalah dengan mengklik kanan pada router,
pilih start untuk mengaktifkan router, kemudian klik dua kali pada router maka akan muncul tampilan console router, kemudian ketik perintah-perintah yang
Universitas Sumatera Utara
32 digunakan. Salah satu konfigurasi yang dilakukan pada router DSW-PSI1
ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Konfigurasi pada router DSW-PSI1
Berikut cara konfigurasi IP address pada interface Serial dan FastEthernet: 1.
Command yang dibutuhkan dalam konfigurasi interface jenis FastEthernet. 1.
configure terminal 2.
hostname nama router → Pemberian nama untuk setiap router
3. interface
fa 00 → Setting fastethernet 00 4.
ip address 10.10.0.169 255.255.255.252 → Setting ip address dan
subnetmask 5.
no shutdown 6.
end 2.
Command yang dibutuhkan dalam konfigurasi interface jenis Serial. 1.
configure terminal 2.
hostname nama router → Pemberian nama untuk setiap router
3. interface serial
10 → Setting serial 10
Universitas Sumatera Utara
33 4.
ip address 10.10.0.25 255.255.255.252 → Setting ip address dan
subnetmask 5.
clockrate 96000 6.
no shutdown 7.
end
Langkah konfigurasi IP ini dilakukan untuk seluruh Core Switch dan Distribution Switch. Konfigurasi lengkap dapat dilihat pada Lampiran III.
3.5.2 Konfigurasi Routing Protocol
Beberapa perintah yang dilakukan pada jendela CLI untuk mengaktifkan routing protocol pada setiap router adalah sebagai berikut:
1. Konfigurasi Routing OSPF
router ospf process ID network ip network wildcard-mask area area-id
Contoh: Setting table routing pada masing-masing router dengan protokol OSPF.
Router DSW-FP2: DSW-FP2configrouter ospf 1
DSW-FP2config-routernetwork 10.10.0.68 0.0.0.3 area 0 DSW-FP2config-routernetwork 10.10.0.64 0.0.0.3 area 0
DSW-FP2config-routerdefault-information originate DSW-FP2config-routerend
Konfigurasi routing OSPF diperlihatkan pada Gambar 3.4.
Universitas Sumatera Utara
34 Gambar 3.4 Konfigurasi routing OSPF pada router DSW-FP2
2. Konfigurasi Routing EIGRP
router eigrp autonomous-system network ip network wildcard-mask
Contoh: Setting table routing pada masing-masing router dengan protokol EIGRP.
Router DSW-FP2: DSW-FP2configrouter eigrp 10
DSW-FP2config-routernetwork 10.10.0.68 0.0.0.3 DSW-FP2config-routernetwork 10.10.0.64 0.0.0.3
DSW-FP2config-routerend Konfigurasi routing EIGRP diperlihatkan pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Konfigurasi routing EIGRP pada router DSW-FP2
Langkah konfigurasi routing ini dilakukan untuk seluruh Core Switch dan Distribution Switch. Konfigurasi lengkap dapat dilihat pada Lampiran III.
Universitas Sumatera Utara
35
3.6 Konfigurasi Trafik Jaringan