Pengujian Jaringan Parameter Sistem

37 Setiap router yang telah berhasil dikonfigurasi dengan routing OSPF maka akan diinisiasikan dengan huruf O dan routing EIGRP akan diinisiasikan dengan huruf D pada console router SuperPutty.

3.8 Pengujian Jaringan

Pengujian dilakukan dengan menggunakan protokol ICMP melalui tools ping untuk menguji seberapa baik ketersediaan koneksi jaringan backbone USUNETA yang menggunakan routing protocol EIGRP. Seperti pada pembahasan sub bab 3.4, pengujian dilakukan dari titik-titik akses yang telah ditentukan menuju titik server PSI. Pengujian jaringan dilakukan sebanyak 5 kali pengujian dengan mengirimkan 150 paket data ICMP dengan ukuran kapasitas masing-masing data 1000 bytes ke server dengan memanfaatkan software WireShark yang dibutuhkan saat menganalisis jaringan. Penentuan banyak pengujian, ukuran data dan frekuensi pengiriman paket ICMP yang dilakukan berdasarkan pertimbangan kemampuan hardware dan software sehingga simulasi dapat berjalan dengan baik dengan penggunaan CPU yang berkisar 20-80.

3.9 Parameter Sistem

Parameter-parameter sistem yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Delay Latency Delay Latency adalah lamanya waktu suatu paket sampai ke tujuannya yang diakibatkan oleh proses transmisi dari suatu titik ke titik lain. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak misalnya akibat pemakaian satelit, kongesti yang memperpanjang antrian, atau bisa juga akibat waktu olah yang lama misalnya Universitas Sumatera Utara 38 untuk digitizing dan kompresi data. Satuan yang digunakan pada perhitungan delay adalah mili second ms. Persamaan untuk menghitung delay [23]: �� � = � �ℎ �� ���� � � � e � �ℎ � 3.1 Nilai delay dari suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan standarisasi TIPHON seperti pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kategori jaringan berdasarkan nilai delay versi TIPHON [23] Kategori Besar Delay Sangat Bagus 150 ms Bagus 150 sd 300 ms Sedang 300 sd 450 ms Buruk 450 ms 2. Throughput Throughput adalah kemampuan suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Satuan yang digunakan pada perhitungan throughput adalah bps. Persamaan untuk menghitung throughput [23]: �ℎ �ℎ = � �ℎ � � �� � � ��� i � �ℎ �� ���� � � � e 3.2 Nilai throughput dari suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan standarisasi TIPHON seperti pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kategori jaringan berdasarkan nilai throughput versi TIPHON [23] Kategori Throughput Sangat Bagus 76 sd 100 kbps Bagus 51 sd 75 kbps Sedang 26 sd 50 kbps Buruk 25 kbps Universitas Sumatera Utara 39 3. Packet Loss Packet Loss adalah kegagalan transmisi paket data saat mencapai tujuannya. Umumnya perangkat network memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh dan data baru tidak diterima. Satuan yang digunakan pada perhitungan packet loss adalah persen. Persamaan untuk menghitung packet loss [23]: ��� � � = � � � � ��� − � � � � �� � � � � �� � � ��� 3.3 Nilai packet loss dari suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan standarisasi TIPHON seperti pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Kategori jaringan berdasarkan nilai packet loss versi TIPHON [23] Kategori Packet Loss Sangat Bagus Bagus 3 Sedang 15 Buruk 25 Universitas Sumatera Utara 40

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

4.1 Umum

Kualitas kinerja suatu jaringan sangat perlu diketahui sebagai salah satu upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja suatu jaringan guna meningkatkan produktivitas kerja pada jaringan tersebut. Baik atau tidaknya kualitas kinerja jaringan tersebut akan menghasilkan tingkat kepuasan user yang berbeda-beda dalam menggunakan suatu layanan. Dalam komunikasi data, kualitas dari kinerja ini dapat dinilai dari keutuhan paket data yang dikirim sama persis dengan paket data yang diterima dan waktu tunda pengiriman tiap paket data seminimal mungkin. Kinerja dari jaringan dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk metode forwarding data. Pada bab ini akan dibahas tentang analisis kinerja jaringan backbone USUNETA yang menggunakan routing protocol EIGRP. Parameter kinerja yang dianalisis yakni delay, throughput dan packet loss yang akan dibandingkan dengan kinerja jaringan backbone USUNETA yang menggunakan routing protocol OSPF.

4.2 Analisis Perhitungan Delay Latency

Untuk melakukan penghitungan delay dilakukan dengan cara meng-capture menggunakan software WireShark. Data hasil delay dihitung secara matematis sesuai dengan hasil pengujian menurut software WireShark yang dapat dilihat pada Lampiran IV. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis unjuk kerja perbandingan protokol routing Routing Information Protocol (RIP) dan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP).

0 4 52

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 0 12

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 1 1

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 0 5

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 0 19

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 0 3

Perbandingan Implementasi Routing Protocol Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Backbone USUNETA

0 0 74

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OPEN SHORTES PATH FIRST (OSPF) DENGAN ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL (EIGRP)

0 0 8

Perbandingan Kinerja Protocol Routing Open Shortest Path First (OSPF) dan Routing Information Protocol (RIP) Menggunakan Simulator Cisco Packet Tracer

0 1 7

Perbedaan Routing Menggunakan Routing Information Protocol (RIP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF)

1 1 11